59
BAB IV ANALISIS DAN ARAHAN PENGEMBANGAN
KAWASAN BARAT KABUPATEN BANGKA
4.1. Analisis Hirarki Kota dan Wilayah Pengaruh
4.1.1. Analisis Skalogram Guttman
Analisis ini digunakan untuk menentukan orde kota dan dalam penelitian ini, dasar penentuannya adalah ketersediaan fasilitas pelayanan yang meliputi
fasilitas ekonomi, pemerintahan, sosial. Analisis ini menggunakan metoda Skalogram Gutmann yang dikombinasikan dengan Indeks Sentralitas Terbobot,
artinya disamping melihat ketersediaan fasilitas di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka, jumlah fasilitas tersebut ikut menentukan hirarki kecamatan
tersebut. Sistem hirarki ini berguna untuk menentukan peran sentralitas. Sistem hirarki Bangka menempatkan Sungailiat sebagai pusat pelayanan Kabupaten
Gambar 4.1. Tabel IV.1 menunjukkan hasil perhitungan Skalogram Lampiran 3 dan 4
kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bangka. Tabel IV.1.
Bobot Sentralitas Kecamatan di Kabupaten Bangka 2006
No Kecamatan Bobot
1 SUNGAILIAT
2821
2 BELINYU
855
3 MERAWANG
472
4 PEMALI
368
5 M.BARAT
289
6 R.SILIP 2
56
7 BAKAM 240
8 P.BESAR 198
Sumber :Analisis 2006
60
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006
TESIS ARAHAN PENGEMBANGAN
KAWASAN BARAT KABUPATEN BANGKA
UTARA SKALA
1 : 175.000
NOMOR HALAMAN :60 NOMOR GAMBAR : 4.1
SUMBER : ANALISIS 2006
ORDE I
BELINYU
BAKAM
ORDE I ORDE III
RIAU SILIP
PUDING BESAR MENDO BARAT
PEMALI SUNGAILIAT
MERAWANG KELAPA
IBUKOTA PROPI NSI IBUKOTA KABUPATEN
IBUKOTA KECAMATAN PETA ORDE
KECAMATAN-KECAMATAN DI KABUPATEN BANGKA
LEGENDA BATAS KECAMATAN
JALAN KABUPATEN JALAN PROPINSI
ORDE I II BATAS KABUPATEN
61
Kota Sungailiat merupakan kota yang sangat dominan jika dilihat dari ketersediaan fasilitas. Kondisi ini mencerminkan terjadinya kesenjangan, terlebih
jika melihat ketersediaan fasilitas di wilayah kawasan barat, dimana kecamatan Puding Besar dan Bakam merupakan kecamatan yang paling terbelakang.
Untuk menentukan orde atau hiraki kota, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
2.821 – 198 : 3 = 874,3 sehingga interval kelasnya : 1. Kota orde III : 198 X 1.072,3
2. Kota orde II : 1.072,3 X 1.946,6 3. Kota orde I : 1.946,6 X 2.821
Dengan mengacu pada tabel IV.1, maka sistem hirarki kecamatan di Kabupaten Bangka menempatkan Sungailiat sebagai kota berorde satu, tidak ada yang berorde
dua, sedangkan 7 kota kecamatan berorde tiga. Tabel IV.1 menunjukkan peran Kota Sungailiat sebagai ibukota kabupaten
sangat dominan 2.821 poin. Pembangunan di Kabupaten Bangka masih terkonsentrasi di sepanjang jalur timur, yaitu kawasan utara dan selatan. Sistem
perwilayahan seperti ini menyebabkan kawasan barat Kabupaten Bangka semakin tertinggal, sebab berdasarkan indeks sentralitas terbobot, Sungailiat merupakan
satu-satunya kota yang berorde satu sementara 7 kecamatan yang lain berada dalam orde III tanpa ada kota yang berorde II.
4.1.2. Analisis Gravitasi