Analisis Skalogram Gutmann Analisis Wilayah Pengaruh

16 berdasarkan pada potensi wilayah, maka metoda dan alat analisis yang digunakan adalah :

1.6.5.1. Analisis Skalogram Gutmann

Untuk menyusun strategi perencanaan yang berdasarkan pada ketersediaan fasilitas dan utilitas kota digunakan Analisis Skalogram Gutmann yang merupakan analisis untuk menyusun kota sesuai dengan hirarkinya. Dalam analisis ini orde kota didasarkan atas faktor-faktor yang berpengaruh, yaitu jumlah penduduk masing-masing ibukota kecamatan, jumlah fasilitas yang dimiliki dan tingkat aksesibilitas kota tersebut terhadap kota terdekat yang memiliki orde lebih tinggi Tarigan, 2004 : 157. Data yang terkumpul dimasukkan ke dalam matriks skalogram dan dengan metoda Indeks Sentralitas Terbobot jumlah dari masing-masing data tersebut dipersentase menurut jenis dan jumlahnya dalam satu kabupaten. Persentase setiap data di tiap kecamatan dijumlahkan dan hasil dari penjumlahan tiap kecamatan tersebut dibandingkan dengan hasil yang didapat oleh kecamatan lain untuk menentukan rangking kecamatan. Untuk menentukan ordehirarki kecamatan, maka langkah pertama adalah menentukan jumlah kelas yang ingin ditetapkan. Selanjutnya skor tertinggi yang didapatkan oleh satu kecamatan dikurangi skor terendah yang didapatkan oleh kecamatan yang lain dibagi dengan jumlah kelas. Hasil ini merupakan interval kelas dan dengan demikian, skor setiap kecamatan dapat dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok kelas tersebut. Selanjutnya ordehirarki kecamatan dapat diperoleh hasilnya. 17

1.6.5.2. Analisis Wilayah Pengaruh

Potensi wilayah dapat menjadi daya tarik tersendiri dan memberi pengaruh pada wilayah sekelilingnya. Teori ini untuk melihat potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Teori ini dapat berfungsi sebagai teori lokasi maupun sebagai alat dalam perencanaan Tarigan, 2004 : 139 Menurut H.W. Richardson tentang struktur tata ruang kota, aktifitas usaha perdagangan lebih tinggi di pusat kota daripada zona-zona pinggiran dan akan meningkat lagi pada lokasi dengan radius lebih dari 20 mil. Wilayah pengaruh pusat kota terhadap wilayah pinggirannya sangat dipengaruhi oleh jarak kedua kedua kota tersebut dan jumlah pendudukya Ghalib, 2005:110. Pendekatan yang seperti ini disebut model gravity yang dikenal sebagai teori Relly’s Law of Retail Gravitation . Dengan metoda ini batas-batas pengaruh suatu kota terhadap kota lain dapat diketahui khususnya untuk kegiatan perdagangan eceran Tarigan, 2004 : 153. Untuk mengukur batas wilayah pengaruh suatu kota terhadap kota lain digunakan analisis Relly’s Law of Retail Gravitation . Dengan metoda ini batas- batas pengaruh suatu kota terhadap kota lain dapat diketahui khususnya untuk kegiatan perdagangan eceran Tarigan, 2004:53. Metoda ini dirumuskan : S b,a = Wilayah pengaruh a terhadap b D ba = Jarak kota a ke kota b P = Jumlah penduduk .. ....................... 1 Analisis Relly`s Law berguna untuk menentukan breaking point antara dua pusat kota. Untuk mengetahui interaksi antara dua pusat kota digunakan Indeks D ba S b,a = 1 +