48
BWT = Jam kerja per hari Wd
= Hari kerja yang tersedia pertahun f.
Utilitas Peralatan Pendukung Tingkat pemakaian pralatan pendukung Head Truck, Forkift, Stadler, Sky
Loadeer, Side loader , dll merupakan jumlah petikemas ton barang dalam
satu periode bulantahun yang melewati dermaga, dan dapat dilayani olh peralatan, diformulasi :
100 .
. .
× =
Wd BWT
Ya Na
X Ua
Dimana : Ua = Utilitas peralatan
X = Perkiraan jumlah TEUs yang diangkut di pelabuhan per
tahun Na
= Jumlah alat Ya
= Jumlah TEUs yang diangkut oleh alat jam BWT = Jam kerja per hari
Wd = Hari kerja yang tersedia pertahun
2.13. Kongesti Pelabuhan
Kongestikemacetan pelabuhan akan timbul apabila kapasitas pelabuhan tidak sebanding dengan jumlah kapal dan barang yang akan masuk ke pelabuhan
untuk melakukan kegiatan bongkar muat yang ditandai oleh indikator kinerja pelabuhan BOR. Gejala ini dapat terjadi apabila pada suatu pelabuhan terjadi
kebutuhan yang mendadak atau kelambatan kerja pelayanan bongkar muat di pelabuhan.
Kapal dan barang dapat menunggu berhari – hari bahkan berminggu – minggu di luar pelabuhan untuk membongkar muatannya. Bila hal ini terjadi, perekonomian
suatu negara akan sangat terpengaruh dan pelayaran secara keseluruhan akan merasakan akibatnya. Oleh karena itu, BIMCO The Baltic and International
Maritime Conference , yaitu perkumpulan pemilik kapal yang dalam hal ini
49
mewakili UNCTAD membuat saran untuk menghindari kongesti pelabuhan Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, R.P. Suyono,
2001. Tabel.2.13. Kongesti dengan BOR maksimum
Number of berths in the group
Reccomended Maximum Berth Occupancy
1 2
3 4
5
6-10 10
40 50
55 60
65 70
80
Tergantung kondisi pelabuhan.
Sumber : port development A Handbook for Planners in Developing Countries, UNCTAD
Untuk mengatasi kongesti di pelabuhan dapat dilakukan dengan : 1. Pemakaian pelabuhan lain yang berada di dekat pelabuhan.
2. Pemakaian kapal jenis lain 3. Melakukan perubahan dalam peraturan dan undang – undang sehingga barang
lebih mudah keluar atau masuk pelabuhan. 4. Indikasi untuk pengembangan pelabuhan perluasan atau pembangunan baru
Dengan memberikan pelayanan yang effisien akan memberikan dampak terhadap peningkatan indikator pemanfaatan BOR, mengurangi waktu tidak efektif atau
Waiting Time Port Development A handbook for planners in developing
countries, UNCTAD, 1985 Dari referensi lain, diperoleh informasi bahwa
ketentuan BOR maksimum adalah 70 yang direkomendasikan oleh UNCTAD Studi Tolok Ukur Kinerja Fasilitas Pelabuhan, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Devisi. Proyek Penelitian dan Pengkajian Sistem Transportasi Laut, ITS.
50
2.14. Supply dan Demand Pelabuhan Petikemas