61
4. Mengolah dan menganalisa data hasil penelitian sehingga diperoleh
gambaran secara teknis dari berbagai parameter yang dibutuhkan dalam mengevaluasi Indikator Kinerja Terminal Petikemas dan Nilai
Optimal dari unit pelayanan bongkar muat petikemas. 5.
Menyusun model skenario dalam proses evaluasi untuk peningkatan Kinerja Terminal saat ini. Sehingga diperoleh model skenario yang
dapat diterapkan agar kinerja Terminal Petikemas lebih baik dari saat ini existing kondition pada 2009.
6. Keluaran yang diharapkan dari proses di atas adalah :
Indikator Kinerja Terminal berupa BOR, YOR, BTP dan Nilai Optimal pelayanan bongkar muat petikemas.
7. Menyusun simpulan dan saran dari hasil yang diperoleh dalam proses
evaluasi kinerja Terminal Petikemas dan optimasi pelayanan bongkar muat petikemas.
3.3. Data Penelitian
Data penelitian yang diperlukan dalam menganalisa Kinerja Fasilitas Lapangan Penumpukan Container di Terminal Petikemas Surabaya , merupakan
variabel-variabel bebas yang mempengaruhi kinerja Lapangan Penumpukan Petikemas atau fasilitas tersebut, terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder.
1. Data Primer terdiri dari : a.
Jumlah muatan perhari. Kapal yang sandar di pelabuhan akan menurunkan petikemas bongkar
dan memuat petikemas yang akan diangkut ke pelabuhan selanjutnya.
62
Jumlah dari kontainer yang dibongkar dan dimuat ini tidak selalu dapat di perkirakan, karena tergantung dari ketersediaan muatan di pelabuhan
sebelumnya. Demikian juga jumlah petikemas yang dibongkar dan jumlah muatan yang dimuat tidak selalu sama.
b. Panjang kapal perhari
Adalah jumlah LOA kapal petikemas panjang kapallength over all yang tambat dan melakukan kegiatan bongkar muat di dermaga.
c. Jumlah Alat Bongkar Muat
Merupakan jumlah alat bongkar muat yang melakukan kegiatan bongkar muat petikemas di lapangan penumpukan dan dermaga.
d. Kecepatan bongkar muat
Kecepatan bongkar muat menyatakan berapa jumlah petikemas yang dapat dibongkar atau dimuat dari dan ke kapal. Kecepatan bongkar
muat dipengaruhi oleh jumlah alat dan kecepatan yang bekerja pada sebuah pelabuhan. Variabel kecepatan bongkar dan kecepatan muat ini
merupakan variabel inti dari kegiatan pelayanan jasa sebuah pelabuhan, dimana kecepatan bongkar dan muat akan sangat
menentukan, waktu bongkar dan muat terutama untuk : 1. Data Waktu Pelayanan Container Crane CC
Data yang dibutuhkan adalah mengenai waktu siklus pelayanan CC
, terhadap setiap Petikemas. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh CC untuk mengangkat Petikemas dari Kapal,
meletakannya di Head Truck HT, untuk bongkarimpor, kemudian mengangkat Petikemas dari Head Truck keruang muat
Kapal untuk muatekspor. Data ini didapat dari hasil pengamatan di lapangan selama kurun waktu tertentu.
2. Data Waktu Pelayanan Rubber Tyred Gantry RTG Data yang dibutuhkan adalah mengenai waktu siklus pelayanan
RTG terhadap setiap Petikemas. Waktu siklus adalah waktu yang
63
dibutuhkan oleh RTG untuk mengangkat Petikemas dari HT, meletakannya di lapangan penumpukan untuk bongkarimpor,
kemudian mengangkat Petikemas dari lapangan penumpukan ke atas HT untuk muatekspor.
3. Data Waktu Pelayanan Head Truck HT Data yang dibutuhkan adalah mengenai siklus pelayanan HT
terhadap setiap Petikemas. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh HT untuk mengangkut Petikemas dari Dermaga
ke lapangan penumpukan untuk bongkarimpor, kemudian megangkut Petikemas dari lapangan penumpukan ke dermaga
untuk muatekspor
e. Not Operation Time
Adalah jumlah waktu yang direncanakan untuk tidak bekerja selama kapal sandar di dermaga. Not operation time menentukan Berthing
time, karena, not operation time merupakan bagian dari berthing time f.
Berthing time Berthing time
merupakan lama waktu sebuah kapal berada ditambatan. Variabel berthing time terdiri dari waktu efektif yaitu jumlah waktu
lamanya kapal melakukan kegiatan bongkar dan kegiatan muat, waktu idle yaitu lamanya waktu yang terbuang saat melakukan kegiatan
bongkar dan muat, dan waktu tidak beroperasi not operation time yang menyatakan lamanya waktu yang direncanakan untuk tidak beroperasi
saat kapal berada di tambatan. Berthing time menjadi dasar perhitungan BOR
, yaitu dengan menyatakan lama waktu terpakai dermaga dibandingkan dengan jumlah waktu tersedia dermaga.
g. Panjang dermaga
Merupakan panjang total dermaga yang akan mempengaruhi perhitungan BOR.
64
h. Jumlah jam kerja. Total waktu tersedia dalam satu waktu, yang
dinyatakan dalam jam i.
Jumlah hari kerja. Menyatakan jumlah hari yang tersedia dalam satu periode waktu, umumnya bulan atau tahun
j. Berth Through Put,BTP. Berth Through Put
merupakan jumlah ton barang atau TEU’s kontainer dalam satu periode bulan atau tahun
yang melewati dermaga k.
TEUsTon per Ship Hour at Berth. TEUsTon per Ship Hour at Berth merupakan kecepatan bongkar muat kapal didermaga.
l. Berth Occupancy Ratio,
Berth Occupancy Ratio merupakan indikator utilisasi dermaga yaitu
perbandingan antara jumlah waktu pemakaian dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu siap operasi dalam tiap periode waktu, yang
dinyatan dalam satuan persen . Variabel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jumlah waktu tambat yang digunakan oleh
kapal. Serta panjang kapal yang tambat dan melakukan kegiatan bongkar muat. Panjang dermaga yang ada dan waktu kerja yang tersedia
di pelabuhan. 2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang dibutuhkan untuk malakukan analisa perkembangan jumlah Container yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Perak
Terminal Petikemas Surabaya, seperti : a. Data Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Data yang dibutuhkan adalah mengenai PDRB Jawa Timur. Data PDRB didapat dari kantor Catatan Statistik BPS
b. Data Ekspor Impor Jawa Timur Data yang dibutuhkan yaitu adalah data ekspor dan impor Jawa Timur . Data
ekspor dan impor dari kantor PT. Terminal Petikemas Surabaya.
65
c. Data Luas Dan Kapaitas Lapangan Penumpukan Petikemas d. Data Bongkar Muat Petikemas
Data yang dibutuhkan adalah catatan bongkar muat Petikemas di pelabuhan Petikemas Tanjung Perak Surabaya, dalam satuan jam, dalam satuan hari,
dalam satuan bulan dan dalam satuan tahun. Data – data ini disamping digunakan untuk mengetahui mengenai tingkat kedatangan Petikemas juga
digunakan untuk menghitung faktor pengali jam, harian, bulanan dan tahunan. Data ini didapat dari PT. Terminal Petikemas Surabaya sebagai
Otoritas Operasional di Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
e. Data Fasilitas Peralatan Bongkar Muat Petikemas Data yang dibutuhkan adalah data mengenai jumlah fasilitas bongkar muat
yang dimiliki oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya, dalam melayani kegiatan bongkarmuat Petikemas yaitu : Container Crane CC, Rubber
Tyred Gantry RTG, dan Head Truck HT.
f. Jadwal kedatangan Kapal Container yang akan sandar di Dermaga Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Perak.
g. Tarif bongkar muat Container di Pelabuhan Tanjung Perak Terminal Petikemas Surabaya.
h. Perkembangan Industri dari hinterland Pelabuhan Tanjung Perak Terminal Petikemas Surabaya.
i. Perkembangan Komoditi Ekspor dan Impor dari hinterland Pelabuhan Tanjung Perak Terminal Petikemas Surabaya
66
3.4. Metode Pengumpulan Data