Pengujian Model Tarikan Dan Bangkitan Petikemas

96

4.3. Pengujian Model Tarikan Dan Bangkitan Petikemas

Model Bangkitan dan Tarikan Petikemas, yang telah disusun diatas sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan pengujian apakah model yang diperoleh dari proses iterasi dapat diterapkan. Variabel yang berpengaruh terhadap jumlah petikemas yang berasal dari suatu daerah, diuji hubungannya, dengan mengunakan korelasi dan regresi, serta pengujian beda rata-rata mengunakan uji t dan uji F Anova. Pada proses penyusunan model bangkitan petikemas yang berasal dari Kabupaten Lumajang sebagai contoh, diperoleh hasil olahan data, berikut : Descriptive Statistics 14.18 4.446 11 1369.895 738.085728 11 125.7055 103.99288 11 576.5245 466.84987 11 717.5618 384.37928 11 125.9673 59.41117 11 262.7291 180.07335 11 333.3036 106.99975 11 148.8391 93.61173 11 Petikemas Ekspor Lumajang Pertanian Pertambangan Industri Perdagangan Angkutan Komunikasi Keuangan Jasa Konstruksi Mean Std. Deviation N Jumlah rata-rata petikemas yang berasal dari Kabupaten Lumajang adalah, 14,18 box 21 TEUs dengan standar deviasi 4,446 box 6 TEUs. Variabel yang diikut sertakan dalam iterasi ini sebanyak 8 variabel yaitu X 1 = Pertanian X 2 = Pertambangan X 3 = Industri X 4 = Listrik, Gas Air X 5 = Konstruksi X 6 = Perdagangan X 7 = Angkutan Komunikasi X 8 = Keuangan X 9 = Jasa-jasa 97 Hubungan antar variabel dapat dilihat melalui tabel berikut : Petikemas Ekspor Lumajang Pearson Correlation Petikemas Ekspor Lumajang 1.000 Pertanian .921 Pertambangan .887 Industri .901 Perdagangan .938 Angkutan Komunikasi .928 Keuangan .919 Jasa .924 Konstruksi .903 Sig. 1-tailed Petikemas Ekspor Lumajang . Pertanian .000 Pertambangan .000 Industri .000 Perdagangan .000 Angkutan Komunikasi .000 Keuangan .000 Jasa .000 Konstruksi .000 Hubungan variable yang tertingi dengan bangkitan Petikemas di Lumajang adalah X 6 perdagangan, yaitu : 0,938. Arah hubungan positif, sehingga kecenderungan ekspor dari daerah Lumajang di karenakan aktifitas perdagangan daerah tersebut dengan dalam dan luar negeri. Komoditi perdagangan yang dominan adalah hasil pertanian, perkebunan dan produk-produk olahan industri. Metode yang digunakan dalam iterasi ini adalah stepwise sehingga variable yang probabilitas F = 0,050 dapat dipakai dan yang lebih besar = 0,100 tidak diikutkan dalam pemodelan selanjutnya. Variables EnteredRemoved a Perdagang an . Stepwise Criteria: Probabilit y-of- F-to-enter = .050, Probabilit y-of- F-to-remo ve = . 100. Model 1 Variables Entered Variables Removed Method Dependent Variable: Petikemas Ekspor Lumajang a. Koefisien determinasi atau angka R square adalah 0,879 merupakan kuadrat dari korelasi variabel perdagangan 0.938 2 , artinya 87,9 variable 98 perdagangan yang paling mempengaruhi jumlah petikemas ekspor Lumajang, dan 12,1 dipengaruhi oleh faktor lainnya. Model Summary b .938 a .879 .866 1.627 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, Perdagangan a. Dependent Variable: Petikemas Ekspor Lumajang b. Standart error of estimate untuk variabel perdagangan adalah 1,627 dalam satuan Rp. juta , dimana angka ini lebih kecil dari standar deviasi petikemas ekspor yaitu 4,446, sehingga model ini dapat bertindak sebagai prediktor jumlah petikemas ekspor Lumajang. Dari uji Anova atau uji-F, diperoleh F hitung adalah 65,684 dengan tingkat signifikasi 0,000 yang jauh lebih kecil dari 0,05, hal ini menggambarkan bahwa model regresi dapat digunakan. ANOVA b 173.820 1 173.820 65.684 .000 a 23.817 9 2.646 197.636 10 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Perdagangan a. Dependent Variable: Petikemas Ekspor Lumajang b. Persamaan regresi dapat dibentuk, pada langkah berikut : Coefficients a 6.399 1.078 5.934 .000 .011 .001 .938 8.105 .000 Constant Perdagangan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Petikemas Ekspor Lumajang a. Y = 6,399 + 0,011 X 6 99 Dimana : Y = Jumlah petikemas ekspor box, Lumajang. X 6 = Tingkat Perdagangan Lumajang Standar koefisiennya adalah 0.938, yang menunjukan hubungan variabel perdagangan dengan jumlah petikemas ekspor Selanjutnya agar model di atas dapat diterima kevalidasiannya maka dilakukan uji t. Dari hasil t perhitungan dimana t adalah 8.105 dari t tabel yaitu 6.191 sehingga Ho di tolak , namun karena koefisien regesi signifikasinya 0,000 jauh lebih kecil dari 0,0250 0,052, maka model regresi yang diperoleh dapat digunakan, karena variabel perdagangan sangat mempengaruhi jumlah bangkitan petikemas ekspor Lumajang. One-Sample Test 6.191 10 .000 717.56182 459.3323 975.7913 Perdagangan t df Sig. 2-tailed Mean Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference Test Value = 0 Pada Tabel berikut t hitung untuk konstanta 5,934 t tabel 10,580 sehingga Ho di terima dengan koefisien regresi sig 0,000, maka persamaan regresi dapat diterima. One-Sample Test 10.580 10 .000 14.182 11.20 17.17 Petikemas Ekspor Lumajang t df Sig. 2-tailed Mean Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference Test Value = 0 Catatan : Hipotesis : Ho = Koefisien regresi tidak signifikan. Hi = Koefisien regresi signifikan 100 Probabilitas : jika probabilitas 0,025, maka Ho di terima Jika probabilitas 0,025, maka Ho ditolak SigSignificance: menunjukan probabilitas Jika t hitung statistik t tabel, maka, Ho diterima. Jika t hitung statistik t tabel, maka Ho ditolak.

4.4. Kondisi Dan Fasilitas Terminal Petikemas Surabaya