Terminal Petikemas Ir. YI. Wicaksono, MS Anggota 1

21 Gambar.2.8.Laju pertumbuhan ekonomi Jatim Sumber : BPS Jatim, 2008 Berdasarkan perkembangan ekonomi hinterland Jawa Timur, banyak memberikan kontribusi terhadap arus volume barang yang terdapat di pelabuhan Tanjung Perak, sebagai berikut : Gambar.2.9. Volume barang di pelabuhan Tanjung Perak Sumber : BPS, Jatim 2008

2.5. Terminal Petikemas

Terminal Petikemas adalah tempat perpindahan moda interface angkutan darat dan angkutan laut petikemas merupakan suatu area terbatas districted area mulai petikemas diturunkan dari kapal sampai dibawa keluar pintu Pelabuhan. Pengiriman barang dengan menggunakan Petikemas telah banyak dilakukan dan volumenya terus meningkat dari tahun ketahun. Pengangkutan dengan menggunakan Petikemas memungkinkan macam- macam barang digabung menjadi satu dalam Petikemas sehingga aktivitas 22 bongkar muat dapat dimekanisasikan. Hal ini dapat meningkatkan jumlah muatan yang bisa diangkut sehingga waktu bongkar muat menjadi lebih cepat. Terminal sebagai suatu sub sistem dari Pelabuhan lainnya yang berfungsi untuk menunjang kegiatan transportasi laut. Dimana, TerminalPelabuhan merupakan tempat pertemuan interface antara moda transportasi darat dan laut. Terminal bertanggung jawab terhadap pemindahan Petikemas dari moda transportasi darat ke laut atau sebaliknya, namun aktivitas ini merupakan turunan dari kegiatan transportasi sehingga kelancaran arus Petikemas pada Terminal lebih banyak dipengaruhi oleh faktor luar seperti : 1. Terlambatnya kapal masuk Pelabuhan, karena berbagai faktor misalnya, perubahan cuaca, kondisi pasang surut, pengalihan rute secara mendadak, atau kerusakan dan lain-lain. 2. Terlambatnya Petikemas masuk Terminal, ini juga disebabkan berbagai hal misalnya, kecelakaan, macet, atau dokumen yang belum lengkap, dan lain-lain. 3. Luasan lapangan penumpukan Petikemas, 4. Kerusakan fasilitas derek, shuttle truck, stacker Petikemas, dan lainnya. Petikemas yang akan diekspor berasal dari daerah produsen atau pabrik yang terletak di darat hinterland sehingga untuk memindahkan barang ini dapat menggunakan truk Petikemas Kereta Api, kemudian di kirim ke Terminal, sebelum di muat ke kapal sesuai dengan tujuannya, Petikemas ini di simpan sementara pada gudang terbuka Container Yard lapangan penumpukan Petikemas atau pun tertutup yang terdapat di Terminal CFS, pengaturan penyimpananpenumpukan di lapangan penyimpanan sementara ini di atur sedemikian rupa agar mudah dalam manajemen pemindahannya handling sewaktu akan di muat ke kapal. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari agar kapal tidak terlalu lama bersandar di Dermaga Berth atau efektivitas kapal tidak berkurang karena terlalu lama tambat di Pelabuhan. Terminal Petikemas merupakan pertemuan antara angkutan laut dan angkutan darat yang menganut sistem unitisasi unition of cargo system, dan 23 Petikemas Container sebagai wadahgudang, alat angkut yang dilayani oleh TerminalPelabuhan Petikemas ini, jika dirinci fungsi inti dari Terminal Petikemas antara lain : 1. Tempat pemuatan dan pembongkaran Petikemas dari kapal-truk atau sebaliknya. 2. Pengepakan dan pembongkaran Petikemas CFS. 3. Pengawasan dan penjagaan Petikemas beserta muatannya. 4. Penerimaan armada kapal. 5. Pelayanan cargo handling Petikemas dan lapangan penumpukannya. Dalam perencanaan Pelabuhan yang merupakan tempat aman untuk berlabuhnya kapal, dan Terminal transfer Petikemascargo atau tempat pertemuan moda darat dan laut, jaringan, pintu gerbang perdagangan dan keberadaan industri Salim Abbas, 1995, maka perlu adanya penilaian terhadap investasi, yang meliputi penggunaan alur pelayaran, fasilitas tambatDermaga, fasilitas bongkar muat, pergudangan, dan lainnya. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan Terminal PetikemasPelabuhan, antara lain : 1. Pertumbuhan ekonomi hinterland. 2. Perkembangan industri yang terkait dengan Pelabuhan. 3. Data arus barang cargo flow, saat ini dan perkiraan akan datang. 4. Jenis komoditi yang keluarmasuk. 5. Tipe dan ukuran kapal yang akan masuk Pelabuhan 6. Alur masukkeluar menuju laut waterfront 7. Ketersediaan alat bongkar muat, lapangan penumpukan, dan gudang. 8. Tenaga kerja BM, Operator handling, dan komunikasi. 9. Struktur organisasi operator Terminal, dokumentasi,, SDM, dan dampak lingkungan. 10. Analisa ekonomi dan keuangan. 11. Aspek teknis : Fisik, Hidrolik, Nautik. Untuk memutuskan suatu investasi dalam menetapkan Master Plan PelabuhanTerminal sangat dibutuhkan pertimbangan ekonomi dengan perkiraan 24 arus Petikemas barangcargo pada masa akan datang, berdasarkan komoditi perdagangan yang keluarmasuk Pelabuhan dari Pelabuhan asaltujuan, serta kinerja operasional Pelabuhan, saat sekarang dan perkiraan 5-10 tahun yang akan datang.

2.6. Tata Letak Terminal Petikemas