Uji Coba Instrumen Penelitian Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Novia, 2016 PENGEMBANGAN PENALARAN ILMIAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEVELS OF INQUIRY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Angket respon siswa dan guru

Angket merupakan instrumen yang berisi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Format angket yang digunakan adalah bentuk pernyataan yang harus dijawab dengan “ya” dan “tidak” disertai dengan alasan jawaban responden, dalam hal ini yaitu siswa. Dalam penelitian ini, terdapat dua angket yang digunakan yaitu angket respon siswa terhadap pelajaran IPA dan angket respon siswa terhadap model levels of inquiry.

2. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, semua soal penalaran illmiah dan berpikir kritis yang digunakan berasal dari tes yang terstandar, sehingga dalam pengadaptasiannya harus diuji terlebih dahulu supaya diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Analisis uji instrumen penelitian mencakup uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.Uji instrumen penelitian menggunakan anates v4. Arif 2014 menyatakan bahwa anates merupakan program aplikasi yang dikembangkan oleh Karno dan Yusuf mampu menghitung analisis butir soal secara cepat,mudah dan akurat, apalagi aplikasi ini berbahasa indonesia.Anates mampu menampilkan bebrapa fitur dan perhitungan diantaranya: skor data dibobot, reabilitas tes, kelompok atas dan kelompok bawah, daya pembeda, tingkat kesukaran, korelasi skor butir dengan skor total dan kualitas pengecoh.

3. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang diuji coba adalah tes penalaran ilmiah. Hasil uji coba tes ini diolah menggunakan anates. Dari 12 soal yang digunakan, bobot skor yang benar adalah 1 dan bobot skor yang salah adalah 0, rata-rata skor siswa adalah 6,00 dengan simpangan baku sebesar 1,89 . Korelasi XY adalah 0.60 dan reliabilitas tes sebesar 0,75. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui penalaran ilmiah siswa merupakan Novia, 2016 PENGEMBANGAN PENALARAN ILMIAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEVELS OF INQUIRY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tes penalaran ilmiah yang dibuat oleh peneliti dengan pokok bahasan gerak lurus yang terdiri dari 12 soal pilihan ganda tingkat dua, merujuk pada soal tes standar scientific reasoning yang dibuat oleh Anton E. Lawson. Modifikasi yang dilakukan oleh peneliti disesuaiakan dengan kurikulum KTSP yang berlaku di lokasi penelitian. Untuk mengetahui kualitas pengukuran penalaran ilmiah, dibutuhkan instrument yang layak baik dari segi validitas maupun reliabilitas. Berdasarkan hasil modifikasi instrument, dapat diketahui bahwa soal yang dibuat oleh peneliti memiliki rentang validitas 0,5 val 1, yaitu 0,60 Instrumen penalaran ilmiah yang digunakan memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,75 dengan kategori tinggi . Nilai reliabilitas tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai reliabilitas tes terstandar yang memiliki tingkat konsistensi sebesar 0,76. Maka dapat diketahui bahwa instrumen penalaran ilmiah yang dimodifikasi oleh peneliti layak digunakan dalam penelitian untuk mengukur penalaran ilmiah. Analisis hasil uji coba tes penalaran ilmiah ini dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 3.7

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan mengikuti alur yang dapat dilihat pada diagram alur penelitian Gambar 3.1. Berdasarkan diagram tersebut, pada dasarnya penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahap Perencanaan

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain: a. Studi pendahuluan, berupa studi literatur terhadap jurnal nasional dan internasional, serta laporan penelitian mengenai model levels of inquiry, penalarn ilmiah dan berpikir kritis, menganalisis kurikulum KTSP pelajaran IPA tahun ajaran 20142015, dan materi pelajaran IPA SMP kelas VII. b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.