METODOLOGI PENELITIAN Analisa Kinerja Simpang Lengan Empat Bersinyal Dengan Menggunakan Program KAJI dan SIDRA (Studi Kasus: Simpang Pondok kelapa, Medan)

56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk penulisan Tugas Akhir ini diperlukan suatu metodologi yang disusun dengan baik dan terencana, sehingga di dalam pelaksanaannya dapat dengan mudah dilakukan dan diadakan pengecekan setiap waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan dalam pelaksanaan penelitian tersebut baik di lapangan maupun dalam penyusunan Tugas Akhir tersebut. III.1 PENENTUAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kotamadya Medan, Sumatera Utara. Pada simpang lengan empat bersinyal yaitu simpang Pondok Kelapa Persimpangan Jl. Gagak Hitam - Jl. Gatot Subroto - Jl. Binjai Raya - Jl. Asrama. Lokasi dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber: Google Earth Persimpangan ini dipilih berdasarkan pertimbangan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 57 Lokasi tersebut mempunyai volume lalu lintas yang cukup besar, dikatakan cukup besar karena simpang tersebut merupakan akses jalan ke kantor-kantor atau pabrik-pabrik, ke pelabuhan sehingga menyebabkan sering terjadinya kemacetan lalu lintas. III.2 ALAT PENELITIAN Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Lembar formulir survai, clip board dan pulpen, Arloji yang digunakan sebagai penunjuk waktu dalam pencatatan arus lalu lintas. 2. Hand tally counter yang digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan dalam pengamatan volume lalu lintas. 3. Meteran yang dipergunakan untuk mengukur lebar pendekat, jarak antar simpang, lebar median, lebar jalur, dll. 4. Stop watch yang dipergunakan untuk menentukan waktu tempuh antar simpang III.3 METODE PENGERJAAN Secara garis besar, metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan analis kinerja simpang bersinyal ini adalah: 1. Tahap persiapan, berupa studi kepustakaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengkoordinasian antar simpang yang dapat diperoleh dari berbagai literatur. 2. Tahap pengumpulan data, di mana data diperoleh dengan survey lapangan berupa kondisi lingkungan, geometrik jalan, volume kendaraan yang melewati simpang, dan waktu sinyal pada tiap simpang. Universitas Sumatera Utara 58 3. Tahap analisa data dari survey yang didapat di lapangan. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer mengenai simpang bersinyal yakni; program KAJI dan program SIDRA. Dari analisa ini, dapat langsung diperoleh kinerja simpang bersinyal yang diteliti dengan menggunakan program komputer KAJI dan SIDRA. III.4 JENIS DATA Data-data yang dibutuhkan dalam kasus kali ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survey lapangan. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait dan data penelitian lainnya yang berhubungan dengan ruas jalan tersebut. III.4.1 Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan di lokasi penelitian pada kedua simpang, yang meliputi: 1. Volume kendaraan yang melewati setiap lengan simpang, di mana dalam hal ini dilakukan pencatatan kendaraan berdasarkan jenis dan arah pergerakan. 2. Jumlah fase dan waktu sinyal pada masing-masing simpang. 3. Kondisi geometrik, pembagian jalur, dan jarak antar simpang. 4. Lingkungan simpang yang diamati secara visual. III.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait dan dari beberapa penelitian tentang ruas jalan yang diteliti sebelumnya. Data sekunder tersebut berupa data jumlah penduduk kota Medan. Universitas Sumatera Utara 59 III.5 VOLUME KENDARAAN Untuk mendapatkan volume kendaraan, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam survey volume kendaraan. 1. Waktu Survey Hari yang diambil untuk melakukan survey adalah satu hari sibuk antara Senin hingga Kamis. Sedangkan waktu yang diambil adalah waktu yang diperkirakan terjadi volume lalu lintas besar. Hal yang paling penting dalam perancangan jalan dan pengendalian lalu lintas adalah volume pada jam puncak. Hal yang paling menonjol pada area-area kota dan kurang terdapat pada area-area desa, ialah adanya dua jam puncak yang dominan pada pola- pola hari kerja. Dua jam tersebut adalah jam puncak pagi dan jam puncak sore. Pola-pola ini meliputi berbagai perjalanan ke tempat kerja yang waktunya relatif stabil dan agak kurang peka terhadap perubahan dari hari ke hari dan terhadap cuaca dan kondisi perjalanan lainnya Hobbs,1995. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya, maka jam puncak pagi adalah pukul 06.30 - 08.30 dan jam puncak sore adalah pukul 17.00 - 19.00. Penghitungan dilakukan per 15 menit. Dalam menentukan waktu survey, terdapat beberapa kondisi tertentu yang harus dihindari, yaitu:  Libur, mogok kerja, pekan raya, kunjungan pejabat negara, dan acara khusus yang dapat mempengaruhi ruas jalan studi.  Cuaca yang tidak normal.  Halangan di jalan seperti kecelakaan dan perbaikan jalan. 2. Klasifikasi tipe kendaraan Universitas Sumatera Utara 60 Kendaraan tipe kendaraan yang diamati disesuaikan dengan metode penghitungan, yang mana dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: a. Kendaraan Ringan Light VehicleLV Adalah semua jenis kendaraan bermotor beroda empat yang termasuk didalamnya :  Mobil penumpang, yaitu kendaraan bermotor beroda empat yang digunakan untuk mengangkut penumpang dengan maksimum 10 sepuluh orang termasuk pengemudi Sedan, Jeep, Minibus  Pick-up, mobil hantaran dan mikro truck, dimana kendaraan beroda empat dan dipakai untuk angkutan barang dengan berat total kendaraan + barang kurang dari 2,5 ton. b. Kendaraan Berat Heavy Vehicle HV Yang termasuk kedalam kelompok kendaraan ini diantaranya sebagai berikut:  Mikro Bus: semua kendaraan yang digunakan untuk angkutan penumpang dengan jumlah tempat duduk 20 buah termasuk pengemudi.  Bus: semua kendaraan yang digunakan untuk angkutan penumpang dengan jumlah tempat duduk sebanyak 40 atau lebih termasuk pengemudi.  Truck: semua kendaraan angkutan bermotor beroda empat atau lebih dengan berat total lebih dari 2,5 ton. Termasuk disini adalah Truck 2 as, Truck 3-as, Truck Tanki, Mobil Gandeng, Semi Trailer, dan Trailer. Universitas Sumatera Utara 61 c. Sepeda Motor Motorcycle Kendaraan bermotor beroda dua dengan jumlah penumpang maksimum 2 dua orang termasuk pengemudi. Termasuk disini adalah sepeda motor, scooter, sepeda kumbang dan sebagainya. d. Kendaraan Tak Bermotor UnMotorizedUM Kendaraan yang tidak meggunakan motor sebagai tenaga penggeraknya, termasuk didalamnya adalah sepeda dan becak. III.6 METODE SURVEY Metode yang digunakan untuk memperoleh volume kendaraan adalah dengan menggunakan surveyor yang mencatat volume secara manual dibantu dengan menggunakan alat Hand Tally Counter. Dibutuhkan sekitar 11 surveyor pada simpang yang diteliti. Surveyor ditempatkan pada masing-masing lengan simpang untuk mencatat volume masing-masing pergerakan. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: 1. Pada lengan 1 ruas jalan Asrama, dibutuhkan 3 orang surveyor. Dimana surveyor 1 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan lurus ke jalan Gagak Hitam, surveyor 2 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan yang belok kanan ke arah Jalan Binjai Raya, dan surveyor 3 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan yang belok kiri langsung ke arah Jalan Gatot Subroto. 2. Pada lengan 2 ruas jalan Gagak Hitam, dibutuhkan 3 orang surveyor. Dimana surveyor 1 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan lurus ke jalan Asrama, surveyor 2 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan yang belok kanan ke arah Jalan Gatot Subroto, dan surveyor 3 untuk melihat dan Universitas Sumatera Utara 62 mencatat semua kendaraan yang belok kiri langsung ke arah Jalan Binjai Raya. 3. Pada lengan 3 ruas jalan Gatot Subroto, dibutuhkan 3 orang surveyor. Dimana surveyor 1 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan lurus ke jalan Binjai Raya, surveyor 2 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan yang belok kanan ke arah Jalan Asrama, dan surveyor 3 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan yang belok kiri langsung ke arah Gagak Hitam 4. Pada lengan 4 ruas jalan Binjai Raya, dibutuhkan 2 orang surveyor. Dimana surveyor 1 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan lurus ke jalan Gatot Subroto, dan surveyor 2 untuk melihat dan mencatat semua kendaraan yang belok kiri langsung ke arah Jalan Asrama. III.7 WAKTU SINYAL Survey waktu sinyal dilakukan untuk mengetahui pengaturan tiap-tiap waktu pada masing-masing simpang bersinyal. Survey ini dilakukan dengan pengukuran langsung di tiap kaki pada masing-masing simpang dengan menggunakan stopwatch. Data yang diambil adalah waktu siklus, waktu hijau, waktu merah, dan waktu antar hijau. Waktu siklus lapangan diperoleh dengan mencatat lamanya waktu suatu fase dari saat menyala, berhenti, hingga menyala kembali. III.8 GEOMETRIK SIMPANG Survey geometrik simpang dilakukan untuk mengetahui keadaan di persimpangan secara geometrik. Cara yang dilakukan adalah pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat ukur meteran biasa. Dan dilakukan pada saat kendaraan sepi. Survei dilakukan pada jam 04.30 – 05.30 Beberapa hal yang diukur adalah:  Lebar pendekat Universitas Sumatera Utara 63  Lebar masuk  Lebar keluar  Pembagian jalur  Ada atau tidaknya median dan lebarnya  Jarak antar simpang III.9 SPOT SPEED Spot speed atau kecepatan sesaat dilakukan dengan jarak tempuh 100 meter, dan jarak tersebut diambil kurang lebih 20 meter sebelum lampu lalu lintas. Dalam hal ini dibutuhkan 2 orang surveyor. Dimana jarak surveyor pertama dengan surveyor ke dua adalah 100 m. Posisi surveyeor pertama berada sekitar 20 m sebelum lampu lalu lintas. Stopwatch dijalankan pada titik awal dan diakhiri apabila kendaraan sudah mencapai titik akhir, dan perhitungan awal diawali pada saat bemper depan kendaraan menyentuh titik awal dan diakhiri pada saat bemper depan kendaraan menyentuh titik akhir. III.10 METODE ANALISA Data-data yang berhasil dikumpulkan melalui pengamatan di lapangan akan dianalisa dengan bantuan program komputer KAJI dan SIDRA. Analisa ini dilakukan untuk mencari keterlambatan delay dan tingkat pelayanan LOS, antrian queues, perhentian stops, derajat kepadatan degree of saturation, dan kapasitas capacity dari setiap persimpangan. Dari hasil analisa data tersebut dapat diketahui persamaan dan perbedaan dari kedua program komputer tersebut, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian Studi Literatur Faktor-faktor Tipe-tipe Persimpangan Teknik-teknik Survey Pengamatan Lapangan Data-data yang Dibutuhkan Volume Lalu Lintas Siklus Waktu Fase Spot Speed Saturation Flow Lebar Jalan Analisa Data SIDRA Delay LOS Queues Stops Degree of Saturation Capacity KAJI Delay LOS Queues Stops Degree of Saturation Capacity Persamaan dan Perbedaan antara SIDRA dan KAJI Universitas Sumatera Utara 65

BAB IV ANALISA DATA