84
Gambar 4.7 Output Degree of Saturation SIDRA
IV.2.2 Perbaikan untuk Persimpangan SIDRA
Dari hasil output SIDRA yang sudah dijabarkan sebelumnya, diamana hasil tersebut merupakan hasil existing dari simpang tersebut. Dan jika
diperhatikan maka dapat disimpulkan hasilnya kurang memuaskan. Dimana nilai keterlambatan dan LOS tingkat pelayanan agak buruk. Maka dalam karya ilmiah
Universitas Sumatera Utara
85
ini alternative perbaikan hanya dilakukan dengan batasan nilai tingkat pelayanan minimum C. dan perlu diketahui apabila suatu jalan mempunyai tingkat pelayanan
yang buruk, maka akan mempunyai nilai keterlambatan, antrian, perhentian, derajat kejenuhan, dan kapasitas yang buruk pula, sehingga dengan perbaikan
pada LOS nya akan memperbaiki pula nilai keterlambatan, antrian, perhentian, derajat kepadatan, dan kapasitasnya. Adapun alternative perbaikan pada
persimpangan ini adalah: 1. Mengatur siklus waktu dari lampu lalu lintas secara maksimal, maksudnya
adalah dengan mengubah siklus waktu, dan setiap perubahan tersebut akan menghasilkan nilai keterlambatan dan LOS yang berbeda-beda, dan dicari
hasil yang terbaik, dan dinamakan siklus waktu optimum. Dengan SIDRA cukup dengan memasukkan data untuk siklus waktu menjadi optimized
dengan interval setiap satu detik, dan ditentukan siklus waktu minimum dan maksimum, dan SIDRA akan memprosesnya sendiri dan mencari hasil
waktu optimum. 2. Mengubah fase dari lampu lalu lintas tersebut, maksudnya dari yang
sebelumnya empat fase dicoba dijadikan tiga fase atau tetap empat fase hanya diubah variasinya saja, kemudian akan dihasilkan nilai
keterlambatan dan LOS yang baru, dan dicari hasil yang terbaik. 3. Memperbaiki persimpangan dengan menambah satu jalur pendek untuk
arah belok kiri LTOR atau belok kanan atau disebut dengan cara channelization.
Universitas Sumatera Utara
86
4. Memperbaiki persimpangan dengan menambah satu jalur lagi sepanjang badan jalan atau dengan kata lain menambah lebar jalan.
Prioritas dari pemilihan alternative ini adalah cepat, mudah dilaksanakan, dan murah, maksudnya pengaturan siklus waktu secara maksimal lebih diprioritaskan
daripada penambahan jalur pendek atau penambahan lebar jalan, karena pengaturan siklus waktu di samping lebih murah juga pelaksanaannya lebih
mudah dilakukan.
Gambar 4.8
Output Delay SIDRA Alternatif Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
87
Gambar diatas merupakan hasil dari alternative perbaikan pada simpang tersebut, dimana hasilnya menjadi lebih baik dari hasil sebelumnya. Dimana
alternative perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengubah waktu siklus nya. Waktu siklus sebelumnya yang existing adalah 190 detik diubah menjadi 120
detik. Sehingga didapat hasil perbaikan seperti Gambar 4.7, bisa dilihat simpang tersebut memiliki tingkat pelayanan C dengan rata-rata keterlambatan delay
adalah 33,9 detiksmp.
IV.3 ANALISA KAJI IV.3.1 Hasil Output KAJI