3. agar mahasiswa dapat mengetahui sifat fisik kimia lemak
4. agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi lemak
5. agar mahasiswa dapat mengetahui sumber lemak
6. agar mahasiswa dapat mengetahui cara pencernaan, absorbsi dan
transportasi lemak 7.
agar mahasiswa dapat mengetahui metabolisme lemak
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEMAK
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon C, Hidrogen H, dan Oksigen O, yang mempunyai sifat dapat larut
dalam zat-zat pelarut tertentu zat pelaut lemak, seperti petroleum benzne, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar,
sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat
pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak. Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang terbentuk dari
penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan
dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga
merupakan sumber energi bagi tubuh, 1 gram lemak mengandung 9 kalori.Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya disebut lemak sederhana
simple fat dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2 asam lemak berbeda disebut lemak campuranmixed fat.
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan
benzena. Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi O, N, S,
P Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang
panjang dengan rumus CH
3
CH
2 n
COOH atau C
n
H
2n+1
-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak
terutama berada dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam
bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas
B. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan 1. Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu,
penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal jenuh. Contoh: asam
laurat, asam palmitat, dan asam stearat. b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan
asam linolenat. 2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran
esterifikasi. Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya : a. Lemak sederhana lemak minyak
b. Lemak majemuk fosfolipid dan lipoprotein c. Lemak turunan derivat lemak asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya: a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya: a.
Lemak terlihat b.
Lemak tak terlihat
C. SIFAT FISIK KIMIA LEMAK