VISI RPJPD PAPUA BARAT 2012 2025 NO. 18 TAHUN 2012

- 65 - BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROVINSI PAPUA BARAT

4.1 VISI

Berdasarkan kondisi Provinsi Papua Barat saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh Provinsi Papua Barat, visi pembangunan daerah tahun2012-2025 adalah: MEWUJUDKAN PROVINSI PAPUA BARAT YANG MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA, ADIL DAN LESTARI Mandiri: Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasari dan mempengaruhinya. Dalam konteks pembangunan Provinsi Papua Barat, kemandirian suatu wilayah tercermin, antara lain, pada ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya, kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari pendapatan regional yang makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber lain menjadi kecil, dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok. Apabila karena sumberdaya alamtidak lagi memungkinkan, kelemahan itu diimbangi dengan keunggulan lain sehingga tidak membuat ketergantungan dan kerawanan serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap gejolak ekonomi nasional. Berdaya Saing: Provinsi Papua Barat selanjutnya menjadi provinsi yang mampu berdaya saing dengan lingkungan eksternal, baik dari segi SDM terutama orang Asli Papua maupun perekonomian wilayah, Provinsi Papua Barat yang berdaya saing berarti provinsi yang memiliki SDM dan perekonomian yang mampu beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal untuk meraih keberhasilan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik dengan tetap terbuka pada persaingan regional, nasional, dan global. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan - 66 - sekaligus kemandirian, sehingga gejolak yang berasal dari dalam maupun luar wilayah dapat diredam oleh ketahanan ekonominya. Namun, kemandirian dan kesejahteraan suatu wilayah tidak hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi semata, tetapi mencakup aspek yang lebih luas. Kemandirian dan kemajuan juga tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, dalam kelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial, karena wilayah yang maju dan sejahtera adalah wilayah yang hak-hak warganya, keamanannya, dan ketenteramannya terjamin dalam kehidupannya sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi wilayah-wilayah lain di sekitarnya, dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia secara umum. Sejahtera: Setelah memiliki daya saing, diharapkan terwujud kesejahteraan masyarakat dan wilayahnya yang bisa dilihat dari tingkat kemajuan suatu wilayah. Papua Barat yang sejahtera ditandai dengan kemapanan ekonomi wilayah, tingginya tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan sosial masyarakat. Tingginya pendapatan rata-rata dan ratanya pembagian ekonomi suatu wilayah menjadikan wilayah tersebut lebih makmur dan lebih maju yang ditandai dengan berkembangnya keterpaduan antarsektor, terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor-sektor jasa; serta pemanfaatan sumber alam yang bukan hanya ada pada pemanfaatan ruang daratan, tetapi juga ditransformasikan kepada pemanfaatan ruang kelautan secara rasional, efisien, dan berwawasan lingkungan, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara.Selain memiliki berbagai indikator sosial ekonomi yang lebih baik, wilayah yang maju dan sejahtera juga telah memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk hukum yang mantap. Lembaga politik dan kemasyarakatan telah berfungsi berdasarkan aturan dasar, yaitu konstitusi yang ditetapkan oleh rakyatnya, sehingga peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan dan keamanan. Wilayah lain unsur-unsur tersebut, kesejahteraan dan kemajuan suatu wilayah juga harus didukung dengan infrastruktur yang maju. Selain itu, untuk membangun kemandirian dan kesejahteraan, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi yang dimulai dengan menata lembaga dan pranata ekonomi agar berfungsi dengan baik, sehingga mendukung perekonomian yang efisien dan stabil dengan produktivitas yang tinggi. Sebagai wilayah yang mandiri, Provinsi Papua Baratharus mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan wilayah lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Adil: Pembangunan Provinsi Papua Barat bukan hanya sekedar untuk mewujudkan kemandirian, masyarakat yang sejahtera, serta wilayah yang berdaya saing, melainkan tetap memperhatikan prinsip-prinsip adil dan lestari. Keadilan yang dimaksud adalah aktivitas ekonomi, hukum dan pemerintahan yang memiliki keberpihakan kepada masyarakat lokal khususnya orang Asli Papua. Keadilan harus tercermin pada semua aspek kehidupan. Semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama dalam - 67 - meningkatkan taraf kehidupan, memperoleh lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan, mengemukakan pendapat, melaksanakan hak politik, mengamankan dan mempertahankan negara, serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Lestari: Terkait dengan prinsip lestari, pembangunan di Papua dilaksanakan dengan memperhatikan asas konservasi baik dalam hal SDA, lingkungan alam, lingkungan hidup, serta keanekaragaman budaya dengan prinsip berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan demikian, pembangunan tidak serta merta mengeksploitasi kekayaan alam dan berorientasi pertumbuhan ekonomi semata, tetapi mengedepankan peningkatan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dengan menjujung kearifan lokal. Adil dan lestari yang tersurat dalam visi sifatnya lebih kepada azas yang perlu harus di utamakan, yang penting untuk selalu diperhatikan dan penekanannya ada pada keempat periode pembangunan jangka menengah.

4.2 MISI