Arah kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014 18 Pada aspek produksi pakan ternak diarahkan untuk: i menambah penyediaan pakan dan air; ii mengembangkan teknologi dan industri pakan ternak berbasiskan sumber daya lokal; iii meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan; serta iv pengembangan dan pemanfaatan lahan kehutanan. Pada aspek kesehatan hewan diarahkan untuk : i meningkatkan perlindungan hewan, pengamatan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan; ii meningkatkan pelayanan kesehatan hewan; iii meningkatkan kualitas dan kuantitas obat hewan; iv meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner. Pada aspek keamanan produk hewan akan diarahkan untuk ; i menguatkan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner; ii meningkatkan jaminan produk hewan yang ASUH dan daya saing produk hewan; iii meningkatkan penerapan kesrawan; iv mengoptimalkan pengaturan stock daging; dan v mengoptimalkan pengaturan dan pemasaran daging sapi. Selanjutnya, pada aspek peningkatan peran dan fungsi kelembagaan diarahkan untuk : i meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan serta SDM peternakan; ii meningkatkan pelayanan prima pada masyarakat; iii meningkatkan kerjasama internasional; iv meningkatkan kualitas perencanaan, evaluasi, data dan informasi; v meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

2. Strategi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Strategi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan tahun 2010 – 2014 diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pembangunan peternakan sesuai dengan target empat sukses Kementerian Pertanian yaitu Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Dalam mencapai target tersebut, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengacu pada kesepakatan General Agreement on Tarif and Trade GATT yang diwadahi oleh WTO, dengan salah satu kesepakatannya memuat agreement on agriculture, termasuk didalamnya terkait perjanjian Sanitary and Phytosanitary SPS dan Technical Barrier to Trade TBT seperti yang tertuang dalam UU No 7 Tahun 2004. Prinsip perjanjian tersebut pada intinya adalah bahwa produk dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan sub sektor peternakan dan kesehatan hewan harus memenuhi persayaratan keamanan safety, standard mutu quality, kesejahteraan hewan animal walfare, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014