Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014
15
3. Menyediakan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal ASUH.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Tujuan tersebut menunjukkan bahwa peranan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah merumuskan kebijakan dan standarisasi teknis untuk dapat mendongkrak pembangunan peternakan
dan kesehatan hewan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan salah satu aktor
penting dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan selain aktor-aktor lainnya yaitu para peternak dan kelompok peternak, pengusaha
swasta, akademisi, dan perbankan.
D. Sasaran
Sasaran utama program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah memfasilitasi meningkatnya ketersediaan pangan
hewani daging, telur, susu, meningkatnya kontribusi ternak domestik dalam penyediaan pangan hewani, meningkatnya ketersediaan protein
hewani asal ternak dan tersedianya daging sapikerbau domestik sebesar minimal 90 persen dari total kebutuhan nasional. Secara lebih rinci, sasaran
kegiatan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah:
1. Penerbitan kebijakan dan NSPK di bidang: perbibitan; budidaya ternak; pakan ternak; pelayanan kesehatan hewan; pelayanan kesmavet dan
pascapanen; serta pelayanan publik. 2. Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan
mengoptimalkan sumber daya lokal. 3. Tercapainya peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan
sumber daya lokal; 4. Tercapainya
peningkatan produksi
pakan ternak
dengan pendayagunaan sumber daya lokal;
5. Terkendali dan tertanggulanginya penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis;
6. Terjaminnya pangan asal hewan yang ASUH dan pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan;
7. Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014
16
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pertanian 1. Arah Kebijakan Kementerian Pertanian
Arah kebijakan Kementerian Pertanian mencakup: a. Penguatan kegiatan yang berorientasi pemberdayaan masyarakat dan
rekruitmen tenaga pendamping lapang guna mempercepat pertumbuhan industri pertanian di perdesaan.
b. Pemantapan swasembada beras, jagung, daging ayam, telur, dan gula melalui peningkatan produksi secara berkelanjutan.
c. Pencapaian swasembada kedelai, daging sapi, dan industri gula d. Peningkatan produksi susu segar, buah lokal, dan produk-produk
substitusi komoditas impor. e. Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional.
f. Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan, dan pendampingan
g. Pembangunan kawasan komoditas terpadu secara vertikal danatau horizontal melalui konsolidasi usaha tani produktif berbasis lembaga
ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi di pasar lokal dan internasional
h. Peningkatan perlindungan dan pendayagunaan plasma-nutfah nasional.
2. Strategi Kementerian Pertanian
Untuk melaksanakan tugas pembangunan pertanian selama periode 2010-2014, strategi yang ditempuh Kementerian Pertanian mengacu pada
penerapan tujuh Gema Revitalisasi, yaitu : i Revitalisasi Lahan; ii Revitalisasi Perbenihan dan Perbibitan; iii Revitalisasi Infrastruktur dan
Sarana; iv Revitalisasi Sumber Daya Manusia; v Revitalisasi Pembiayaan Petani; vi Revitalisasi Kelembagaan Petani, serta vii
Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.
Ketujuh Gema Revitalisasi pembangunan tersebut juga menjadi rujukan penting dalam menentukan arah kebijakan dan strategi Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam memfasilitasi program dan kegiatan pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun
2010 – 2014.