PEMBIAYAAN Renstra Ditjen PKH (2010 2014)
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014
25
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebesar Rp. 11,8 triliun. Berdasarkan fungsinya, fasilitasi fungsi budidaya dan perbibitan cukup
besar karena adanya kegiatan antara lain LM3 dan SMD serta kegiatan Insentif dan Penyelamatan Betina Produktif yang cukup besar.
Alokasi penganggaran yang tersedia untuk masing–masing fungsi diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan PDB peternakan,
menumbuhkan, dan menggaet investasi serta, yang tak kalah penting membuka kesempatan lapangan kerja baru sampai tahun 2014.
Pertumbuhan subsektor peternakan dapat dihitung melalui Pendapatan Domestik Bruto PDB subsektor peternakan yang merupakan
hasil dari seluruh nilai-tambah proses produksi peternakan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh korelasi antara
investasi dan PDB yang dapat diukur melalui besaran investasi yang diperlukan untuk menghitung besaran PDB yang diinginkan dalam kurun
waktu yang telah ditetapkan.
Investasi I adalah penanaman modal pada berbagai kegiatan ekonomi subsektor peternakan dan kesehatan hewan atas keterlibatannya
dalam proses produksi dengan harapan akan memperoleh manfaat benefit pada masa-masa yang akan datang. Investasi tersebut diperlukan
sebagai sumber pembiayaan proses produksi peternakan dan pendorong laju pertumbuhan sub sektor peternakan dan kesehatan hewan growth
serta menjaga keberlanjutan proses produksi peternakan.
Adapun pertumbuhan PDB investasi dan kesempatan kerja yang timbul dari stimulus pembiayaan disajikan pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 . Investasi dan PDB Pembangunan Peternakan 2010-2014
No Parameter
2010 2011
2012 2013
2014 r th
1 PDB Rp trilyun
Harga Konstan 32,04
33,65 35,12
36,67 38,33
4,58 Harga Berlaku
66,52 73,19
80,05 87,58
95,93 9,58
Kenaikan H. konstan 3,62
5,03 4,37
4,41 4,53
Kenaikan H. berlaku 8,62
10,03 9,37
9,41 9,53
2 ICOR
3,4 3,4
3,4 3,4
3,4 3
Investasi Rp trilyun 7,91
11,92 11,38
12,58 14,12
17,26 1. Pemerintah
0,79 1,19
1,14 1,26
1,41 2. Swasta dan Masyarakat
7,12 10,73
10,24 11,32
12,71 4
Kesempatan Kerja juta orang 3,19
3,31 3,44
3,56 3,70
3,75 Tambahan TK 000 orang
104,46 112,72 128,87 124,96 139,64 7,74 Tahun
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014
26
Keterangan :
Harga konstan didasarkan kepada yang berlaku pada tahun 2000
Investasi pemerintah diasumsikan 10 dari total investasi yang berasal dari masyarakat, swasta dan pemerintah
Kesempatan kerja didasarkan pada pertumbuhan ternak
Berdasarkan angka-angka pada Tabel 4 kebutuhan investasi untuk pembangunan peternakan pada tahun 2010-2014 adalah sebesar Rp
57,91 triliun. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah diharapkan berinvestasi Rp 5,79 triliun dalam kurun waktu yang sama, dan sisanya dibebankan
kepada masyarakat dan swasta. Dengan kebutuhan investasi tersebut, maka akan dapat tercapai pertumbuhan pembangunan peternakan sebesar
4,58 atas dasar harga konstan dan 9,58 atas dasar harga berlaku.
Mempertimbangkan perhitungan tersebut, diharapkan populasi ternak sapi potong setiap tahunnya meningkat 5,20, kerbau 0,71, sapi
perah 4,62, kambing 4,36, domba 5,54, babi 1,15, kuda 0,49, ayam buras 3,25, ayam ras petelur 2,22, ayam ras pedaging 2,91,
dan itik 3,71. Sedangkan produksi daging meningkat per tahunnya sebesar 4,25, telur 4,42, dan susu 9,74.
Berdasarkan asumsi produksi dan populasi di atas, ditargetkan peningkatan konsumsi pada lima tahun ke depan adalah 5,25 per tahun
untuk daging, 3,79 per tahun untuk telur, dan 7,16 per tahun untuk susu. Melalui program PSDSK 2014, berdasarkan kondisi peternakan
domestik saat ini, maka impor sapi bakalan dapat dikurangi secara bertahap sampai hanya sebesar 161,94 ribu ekor dan impor daging 23,05
ribu ton pada tahun 2014.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010-2014
27