pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif berjumlah 7 terdiri dari nomor 9, 10, 12, 14, 15, 16, dan 17. Pernyataan negatif berjumlah 2 terdiri dari nomor 11
dan 13. Penilaian menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban, yaitu: Selalu
skor 4, Sering skor 3, Kadang-kadang skor 2, dan Tidak pernah skor 1 untuk pernyataan positif. Pernyataan negatif dengan bobot jawaban Selalu skor
1, Sering skor 2, Kadang-kadang skor 3, dan Tidak Pernah skor 4. Semakin tinggi skor maka semakin baik tindakan mahasiswa keperawatan dalam
menghadapi proses pembelajaran. Kategori tindakan menggunakan i = 9 dan nilai terendah 9 sebagai batas
interval pertama. Dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: Skor 27 - 36 : Baik
Skor 18 - 26 : Cukup Baik Skor 9 - 17 : Buruk
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas
4.6.1. Uji Validitas Thalib 2010 menyebutkan bahwa validitas adalah sejauh mana ketepatan
suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Validitas instrumen digunakan untuk menjelaskan bagaimana instrumen dapat mengukur dengan baik apa yang
seharusnya diukur Brockopp, 2000. Kuesioner ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi content
validity. Validitas isi adalah derajat kesesuaian isi butir-butir sampel dari suatu tes dengan karakterisrtik yang hendak diukur untuk mengungkapkan perilaku
subjek dalam menghadapi situasi aktual tertentu Reksoatmodjo, 2007. Index
Universitas Sumatera Utara
Content Validity ICV dilakukan melalui konsultasi dengan beberapa ahli dari Departemen Keperawatan Dasar dosen berstrata magister pada setiap pertanyaan
yang kemudian dijabarkan dalam Index Content Validity ICV meliputi 4 skala yaitu skala 1 item tidak relevan, skala 2 item perlu revisi banyak agar relevan,
skala 3 item perlu revisi sedikit agar relevan, dan skala 4 item sudah relevan. Pernyataan yang tidak valid langsung diganti oleh peneliti berdasarkan saran dari
penguji validitas. 4.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu ukuran yang menunjukkan sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama Thalib, 2010;
Brockopp, 2000. Reliabilitas instrumen dapat diketahui reliabil dengan melakukan uji
reliabilitas instrumen terlebih dahulu. Tujuan dilakukan uji ini adalah untuk mengetahui konsistensi instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian
berikutnya dalam ruang lingkup yang sama Munthe, 2005. Instrumen dikatakan reliabil jika lebih dari 0.70 Polit Hungler, 2001.
Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden selain sampel yang memenuhi kriteria
Arikunto, 2005; Riwidikdo, 2008. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara. Responden yang akan
digunakan untuk uji reliabilitas didapatkan dari sisa sampel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Responden untuk uji reliabilitas ini meliputi mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
S1 Jalur A Angkatan 2009 sejumlah 4 orang, mahasiswa S1 Jalur B Angkatan 2012 sejumlah 8 orang, dan mahasiswa program DIII Keperawatan sejumlah 18
orang. Uji reliabilitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode
cronbach’s alpha dalam program SPSS 16 dengan hasil 0,747. Hasil uji yang didapatkan lebih dari 0.7 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir kuesioner
tersebut reliabil untuk digunakan hasil terlampir.
4.7. Pengumpulan Data