Analisis Konflik Elite ANALISIS DATA

Sayed Mustafa Usab berpendapat bahwa “pergesekan yang terjadi dikalangan elit Gerakan Aceh Merdeka tersebut merupakan hal lama namun baru tampak terlihat fulgar pada pemilukada tahun 2012 lalu. Sekedar mengingatkan kembali pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tahun 2006 sebenarnya kejadian ini sama, tiba- tiba ada instruksi dari pimpinan Gerakan Aceh Merdeka mendukung pasangan Hasbi Abdullah dan Humam Hamid tanpa melalui mekanisme rapat atau musyawarah. Sedangkan sebelumnya seluruh eks Kombatan GAM telah menyetujui mendukung pasangan Drh. Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar dikarenakan elit-elit GAM yang lain terutama dari kaum tua tidak punya niatan untuk mendapatkan posisi tersebut dan mantan Panglima GAM Muzakir Manaf tetap mendukung pasangan Drh. Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar” 52 .

3.2 Analisis Konflik Elite

James Scott mengemukakan teori patron-klien, dimana sekelompok informal figure yang berkuasa patron dan memiliki posisi memberikan rasa aman, pengaruh. sebagai imbalannya klien akan memberikan bantuan pribadi kepada patronnya dalam kondisi apa pun, baik patronya dalam keadaan benar atau salah. Disini dapat kita lihat bagaimana sosok seorang Malik Mahmud merupakan patron yang sangat kuat dikalangan elite GAM yang tua setelah meninggalnya Hasan tiro, beliau berhasil membuat para kliennya Zakaria Saman, Zaini Abdullah, Muzakkir Manaf, Kamaruddin SH, Hasbi Abdullah yang telah diberikan posisi tertentu oleh Malik Mahmud, betul-betul menjalankan apa yang sedang diperjuangkannya yakni ingin mendapatkan posisi yang ditinggalkan oleh Hasan Tiro. Hal ini terlihat jelas ketika 2 bulan pasca pelantikan Gubernur dan Wakil gubernur Aceh tahun 2012 yang lalu Malik Mahmud pun diangkat menjadi Wali Nanggroe, padahal pada saat Hasan Tiro masih hidup dan Drh. Irwandi Yusuf 52 Hasil wawancara Sayed Mustafa Usab anggota DPR RI mantan koordinator GAM wilayah Barat- Selatan di Banda Aceh, tahun 2013 Universitas Sumatera Utara menjabat sebagai Gubernur Aceh hal tersebut tidak menjadi prioritas. Memutuskan secara sepihak pasangan calon gubernur dari Partai Aceh tahun 2011 tanpa . mempertimbangkan efek dari hal tersebut dan tidak mempertimbangkan suara para panglima wilayah yang pada saat konflik berada diposisi terdepan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Aceh. Hal ini secara organisasi merupakan kesalahan besar, mengingat putusan ini merupakan bukan hal yang sepele karena Partai Aceh akan mengirimkan “Jagoannya” untuk bertarung yang nantinya juga dapat dipilih oleh masyarakat Aceh. Lewis A. Coser mengatakan Pertikaian sebagai gejala yang tidak mungkin dihindari dalam masyarakat. Coser melihat bagaimana suatu konflik yang terjadi melahirkan dampak positif. Konflik elit GAM tersebut memang melahirkan dampak positif yaitu yang mana mereka terbelah menjadi 2 kubu. sehingga kekuatan yang GAM miliki selama ini dapat menggoyangkan dunia, sekarang hanya dapat menggoyangkan pemerintahan pusat Republik Indonesia. Konflik ini juga berhasil menumbuhkan nilai-nilai demokrasi dalam ruang lingkup kelompok Mantan elite GAM tersebut yang mana mereka dulu terbiasa mengikuti perintah atau komando yang disahuti dengan kata “siap”. Kelompok para mantan panglima wilayah tersebut juga telah mendirikan Partai Lokal baru yang bernama Partai Nasionalis Aceh PNA yang diprediksikan menjadi pesaingan Partai Aceh, mereka akan bertarung ide, pemikiran, gagasan dan program-program diparlemen untuk kesejahteraan rakyat aceh. Menyangkut Katup penyelamat yang ditawarkan oleh Coser yaitu merupakan suatu mekanisme yang harus dilakukan oleh internal kelompok yang sedang berkonflik. Hal ini tidak bisa dilakukan didalam konflik elit GAM mengingat karena pertikaian ini diawali oleh elit GAM kalangan tua yang selama perjuangan para panglima wilayah tersebut menganggap mereka seorang ayah. Katup penyelamat tersebut ialah Hasan Tiro. Hanya beliau yang dianggap sebagai orang tua atau ayah yang sebetulnya, pemersatu semua kalangan GAM. Suzanne Killer dan Vilpredo Pareto mengatakan elite adalah kelompok warga masyarakat yang memiliki kelebihan daripada warga masyarakat lainnya sehingga Universitas Sumatera Utara menempati kekuasaan sosial di atas warga masyarakat lainnya. Hal ini sangat terlihat dari peranan elite GAM di dua kubu tersebut yang awalnya menempati posisi-posisi strategis di Gerakan Aceh Merdeka, Partai Aceh hingga pemerintahan kabupatenkota. Mereka juga pada pemilu tahun 2009 memainkan peranan penting bagi Partai Aceh sehingga menjadi Partai lokal pemenang pemilu Aceh dengan mendapatkan 40 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh DPRA. Konsep residu yang dikatakan Vilpredo Pareto juga terjadi dikonflik elit GAM ini yang mana dipihak kubu Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf memainkan isu bahwa para elit GAM yang mendukung pasangan Irwandi Yusuf dengan Muhyan Yunan merupakan orang-orang yang sering mendapatkan proyek semasa Irwandi menjabat dan juga memainkan isu bahwa para mantan panglima tersebut telah melenceng dari perjuangan, penghianat, dan anak durhaka sehingga harus melawan ayah kandungnya sendiri. Machiavelli didalam teori kekuasaannya menjelaskan bagaimana cara mendapatkan kekuasaan dan mempertahankannya yang membolehkan memakai cara- cara kejam, tegas dan memusnahkan seluruh orang-orang yang lama. Perombakan struktur ditubuh Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tahun 2012 yang dilakukan kubu pasangan Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf merupakan salah satu strategi Partai Aceh untuk memenangkan pertarungan tersebut. Menurut French dan Riven Kekuasaan power adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi individu lain atau kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya. Malik Mahmud didalam struktur Gerakan Aceh Merdeka merupakan Perdana mentri. ia memiliki kewenangan yang cukup besar dimana tugasnya mencari dana dan juga memberangkatkan pasukan Gerakan Aceh Merdeka yang ingin mengenyam pendidikan militer diLibya, Malik Mahmud yang mengangkat Muzakkir Manaf menjadi Panglima Gerakan Aceh Merdeka karena beliau lulusan Libya pada saat itu. Pasca MOU Helsinki dalam struktur Partai Aceh Muzakkir Manaf juga Universitas Sumatera Utara menjadi Ketua Umum. Hal ini membuat Malik Mahmud sangat gampang dalam melakukan taktiknya untuk menduduki posisi yang ditinggal oleh Hasan Tiro karena panglima perang berada digenggamannya serta elite GAM yang tua juga berada digenggamannya. Pasca pemilukada tahun 2012 yang lalu, kedudukan Malik Mahmud menjadi Wali Nanggroe sedangkan Zaini Abdullah yang merupakan elit GAM tua menjadi gubernur dan mantan panglima GAM yang juga Ketua Umum Partai Aceh menjadi Wakil gubernur Aceh. Sedangkan Hasbi Abdullah telah lebih dulu menjadi Ketua DPRA Aceh periode 2009-2014, Zakaria Saman menduduki posisi sebagai ketua Tuha Peut Partai Aceh dan Kamaruddin SH menjabat sebagai Juru Bicara Partai Aceh sekaligus menjadi ketua bidang hukum Partai Aceh pasca perombakan pengurus. 3.3. Dampak Konflik Elit 3.3.1 Konflik Regulasi