melaksanakan rapat pleno guna mengambil keputusan terkait usulan Ketua DPRA yang meminta pendaftaran calon kepala daerah pada Pemilukada Aceh 2012 dibuka
kembali. Namun, para pihak menekankan agar KPU dan Bawaslu mengambil keputusan melalui pertimbangan aspek hukum dan teknis penyelenggaraan
Pemilukada. Drs Hasbi Abdullah bersama anggota Komisi A yang membidangi
pemerintahan dan hukum, menjadwalkan pertemuan khusus dengan Menteri Dalam Negeri Mendagri, Gamawan Fauzi yang salah satu agendanya mengusulkan
penundaan Pilkada Aceh selama 3-4 bulan. Hasbi Abdullah menyatakan keseriusan DPRA untuk membahas kembali Qanun Pilkada yang belum memasukkan pasal
tentang calon kepala daerah dari jalur perseorangan independen. Rapat Badan Musyawarah Bamus DPRA yang berlangsung dihadiri 18 dari 34 anggota Bamus
menyepakati dan menyatakan siap menjadwalkan kembali pembahasan Qanun Pilkada dan juga siap memasukkan jalur perseorangan independen dalam Qanun
tersebut.
3.3.2 Penundaan Waktu Pemilukada Aceh
Jadwal awal dilaksanakan tahapan pemilukada Aceh yang ditetapkan oleh Komisi Independen Pemilihan Aceh KIP yaitu :
1-7 Oktober 2011 5 – 25 Oktober 2011
26-28 Oktober 2011
Pendaftaran calon dari partai politik
atau gabungan partai politik dan
calon perseorangan independen.
Pemutakhiran dan pengumuman daftar pemilih
sementara DPS Pencatatan data pemilih
tambahan
1-3 November 2011
4 November 2011 8-31 Oktober 2011.
Pengumuman daftar pemilih tambahan
Pengesahan dan pengumuman Daftar Pemilih Tetap oleh
PPS Uji Baca Alqur’an dan
pemeriksaan kesehatan pasangan calon gubernur
dan wagub Aceh oleh Tim Dokter Pemeriksa Khusus
Universitas Sumatera Utara
7 November 2011 8-9 November 2011
10 Nov – 15 Des 2011
Pengumuman pasangan calon
yang memenuhi persyaratan
Penetapan, Penentuan Nomor Urut dan Pengumuman
pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah. Pencetakan dan
pendistribusian daftar pasangan calon, surat suara,
serta alat dan kelengkapan administrasi pemungutan
dan penghitungan suara di PPS dan TPS dan PPK.
7 – 20 Desember 2011
Jadwal Kampanye
24 Desember 2011
Hari Pemungutan Suara
8 Februari 2012
Pelantikan dan pengucapan
sumpahjanji calon gubenur dan wakil
gubernur terpilih. Penetapan tanggal pencoblosan Pilkada Aceh terjadi tiga kali perubahan.
Sebelumnya, KIP Aceh menetapkan hari pemungutan suara pada 14 November 2011. Kemudian, tanggal tersebut bergeser menjadi 24 Desember 2011. Pergeseran tersebut
akibat adanya jeda tahapan pilkada menyusul terjadi kisruh regulasi. Namun, KIP Aceh kembali menggeser jadwal pencoblosan tersebut menjadi 16 Februari 2012,
menyusul adanya keputusan sela Mahkamah Konstitusi MK, yang memerintahkan KIP Aceh dan KIP 17 kabupatenkota membuka kembali pendaftaran pasangan bakal
calon
56
. Pergeseran jadwal pemungutan suara ini akibat implikasi keputusan sela MK.
Keputusan sela MK tersebut terbit setelah adanya gugatan TA Khalid dan
56
Komisi Independen Pemilihan Aceh
Universitas Sumatera Utara
Fadhullah, dua kandidat kepala daerah di Provinsi Aceh. Keduanya menggugat karena belum ada kepastian hukum yang jelas terhadap landasan hukum pelaksanaan
pilkada di Aceh. Menurut Ilham yang juga wakil Ketua KIP Aceh, “penetapan tanggal pemungutan suara pilkada tersebut juga berdasarkan poin kedua keputusan
sela MK tersebut. MK memerintahkan KIP menyesuaikan tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pilkada sebagai akibat putusan sela tersebut. Ilham
mengakui, akibat terjadinya penyesuaian jadwal pilkada tersebut pihaknya tidak bisa menyediakan pasangan terpilih sebelum masa jabatan gubernur dan wakil gubernur
sekarang ini berakhir. Undang-undang juga memerintahkan penyelenggara harus menggelar pilkada 30 hari sebelum masa jabatan kepala daerah berakhir. Ini juga
tidak bisa kami penuhi akibat implikasi keputusan sela MK tersebut
57
. “Masa jabatan gubernur dan wakil gubernur Aceh yang saat itu dijabat
Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar berakhir 8 Februari 2011. Keduanya terpilih pada pilkada Aceh 11 Desember 2006. Selain itu, pihaknya juga mengonsultasikan
masalah anggaran kepada Menteri Dalam Negeri. Sebab, dana pilkada yang digunakan pada saat itu bersumber dari APBA 2011. Sedangkan jadwal baru yang
ditetapkan sudah memasuki tahun anggaran 2012. Jadi, kami perlu
mengonsultasikannya dengan Menteri Dalam Negeri, sehingga tidak melahirkan masalah hukum di kemudian hari”. Setelah melalui berbagai upaya yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat, Mentri Koordinator Politik Hukum dan Ham, Mentri Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, Komisi Independen Pemilihan Aceh,
Pemerintahan Aceh, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh serta keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi yang berbunyi pilkada Aceh selambat-lambatnya dilaksanakan
pada tanggal 9 April 2012
58
.
57
Hasil Wawancara dengan Ilhamsyah putra Wakil Ketua KIP Aceh
58
Ibid,
Universitas Sumatera Utara
3.4 Akibat Konflik 3.4.1. Reformasi Kepengurusan Partai Aceh