perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan beberapa buah rata-
rata. Pada penelitian ini, digunakan metode chi kuadrat untuk uji homogenitas. Dan pengambilan kesimpulan dengan taraf signifikansi 1 . Jika didapatkan
harga
hitung
lebih besar dari harga
tabel
{
0,018
= 20,090}, berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang tidak homogen. Namun bila didapatkan
harga
hitung
lebih kecil dari harga
tabel
{
0,018
= 20,090} berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Data hasil pengujian homogenitas
dengan metode chi kua drat yang telah dilakukan adalah
hitung
= 0,000107. Karena
hitung tabel
, maka data yang didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variasi bentuk sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar terhadap tingkat koefisien perpindahan kalor, perlu
dilakukan suatu pengujian statistik. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan. Hasil pengujian analisis variansi tiga
jalan tersebut adalah sebagai indikator ada tidaknya pengaruh variasi bentuk sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar terhadap tingkat koefisien perpindahan kalor.
Untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel serta interaksi antara ketiga variabel tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 11, yaitu tabel
ringkasan hasil uji F untuk anava tiga jalan sebagai berikut perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 7 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji F untuk Anava Tiga Jalan Sumber
JK Dk
RK F
obs
F p
A 0,00019
2 0,0000937
41980,7 5,01
B 0,00223
2 0,0011
500051 5,01
C 0,000136
2 0,000068
30522,71 5,01
AB -0,00013
4 -0,000033
-14859,44 3,68
AC -0,00013
4 -0,000033
-14913,09 3,68
BC -0,00013
4 -0,000033
-269,61 3,68
ABC 0,00013
8 0,0000169
140,24 2,83
Galat 0,00000012
54 0,00000002
- -
Total 0,00227
80 -
- -
- Keterangan :
A : Variasi bentuk sirip
B : Variasi laju aliran dalam
C : Variasi laju aliran luar
AB : Pengaruh bersama interaksi antara variasi bentuk sirip dan laju aliran
dalam AC
: Pengaruh bersama interaksi antara variasi bentuk sirip dan laju aliran luar
BC : Pengaruh bersama interaksi antara variasi laju aliran dalam dan laju
aliran luar ABC : Pengaruh bersama interaksi antara variasi bentuk sirip, laju aliran
dalam, dan laju aliran luar Berdasarkan tabel 8 dan rangkuman hasil uji F untuk anava tiga jalan
pada tabel 12 dapat diambil keputusan uji sebagai berikut : a. Variasi Bentuk Sirip terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Faktor A
Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= 41980,7 dan F
tabel
= 5,01. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis pertama dapat diterima dengan taraf signifikansi 1 .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
b. Variasi Laju Aliran Dalam terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Faktor B Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= 500051 dan Ft = 5,01. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis kedua dapat diterima dengan taraf signifikansi 1 .
c. Variasi Laju Aliran Luar terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Faktor C Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= 30522,71 dan F
tabel
= 5,01. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis ketiga dapat diterima dengan taraf signifikansi 1 .
d. Interaksi Variasi Bentuk Sirip dan Laju Aliran Dalam terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Faktor AB
Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= - 14859,44 dan F
tabel
= 3,68. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis keempat tidak dapat diterima. e. Interaksi Variasi Bentuk Sirip dan Laju Aliran Luar terhadap Koefisien
Perpindahan Kalor Faktor AC Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= - 14913,09 dan F
tabel
= 3,68. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis kelima tidak dapat diterima. f.
Interaksi Variasi Laju Aliran Dalam dan Laju Aliran Luar terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Faktor BC
Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= - 269,61 dan F
tabel
= 3,68. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis kelima tidak dapat diterima. g. Interaksi Variasi Bentuk Sirip, Laju Aliran Dalam, dan Laju Aliran Luar
terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Faktor ABC Tabel 12 menunjukkan bahwa F
observasi
= 140,24 dan F
tabel
= 2,83. Karena F
observasi
F
tabel
, maka hipotesis ketujuh dapat diterima dengan taraf signifikansi 1 .
h. Interaksi Variasi Bentuk Sirip, Laju Aliran Dalam, dan Laju Aliran Luar yang Menghasilkan Koefisien Perpindahan Kalor Optimal.
Dari tabel 9 didapat bahwa koefisien perpindahan kalor optimal terjadi pada interaksi antara bentuk sirip tegak tanpa lengkung, laju aliran dalam 0,06
lts dan laju aliran luar 0,13lts yaitu 0,04867.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
D. Pembahasan Hasil Analisis Data