perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Gambar 24. Pengaruh Laju Aliran Dalam pada Pipa Bersirip Tegak Dua Lengkung
Gambar 21, 22, 23, dan 24 dapat diamati bahwa dengan adanya variasi laju aliran dalam 0,1 lts, 0,08 lts dan 0,06 lts pada pipa tanpa sirip, pipa bersirip
tegak tanpa lengkung, pipa bersirip tegak satu lengkung, dan pipa bersirip tegak dua lengkung tidak meningkatkan koefisien perpindahan kalor.
B. Uji Persyaratan Analisis
Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka data yang diperoleh sebelum dianalisis dengan uji analisis variansi tiga jalan, maka
dilakukan uji pendahuluan atau uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas Uji normalitas dipakai untuk menguji apakah data hasil penelitian yang
didapatkan mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Untuk uji ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors, dengan taraf signifikansi 1 .
Selanjutnya mencari harga L
maks
FZi - SZi pada masing-masing kelompok
perlakuan. Harga L
maks
dikonsultasikan dengan harga L
tabel
yang didapatkan pada Tabel dengan N = 9 dan diperoleh L
tabel
sebesar 0,311. Jika hasil perhitungan mendapatkan harga L
maks
lebih kecil dari harga L
tabel
, maka data berdistribusi
0.02 0.025
0.03 0.035
0.04 0.045
0.05 0.055
0.06
10000 15000
20000 25000
Nu
Re
0,1 lts 0,08 lts
0,06 lts
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
normal. Adapun keputusan uji normalitas data selengkapnya tersebut dalam tabel 11.
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas dengan Metode Liliefors Sumber Perlakuan
Data Hasil Uji Keputusan
Kolom B
1
C
1
L
obs
= 0,061 L
0,01;9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
1
C
2
L
obs
= 0,200 L
0,01; 9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
1
C
3
L
obs
= 0,200 L
0,01; 9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
2
C
1
L
obs
= 0,281 L
0,01;9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
2
C
2
L
obs
= 0,233 L
0,01; 9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
2
C
3
L
obs
= 0,270 L
0,01; 9
= 0.311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
3
C
1
L
obs
= 0,264 L
0,01; 9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
3
C
2
L
obs
= 0,204 L
0,01; 9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Kolom B
3
C
3
L
obs
= 0,264 L
0,01; 9
= 0,311 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Baris A
1
L
obs
= 0,193 L
0.01; 27
= 0,200 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Baris A
2
L
obs
= 0,161 L
0,01; 27
= 0,200 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal Baris A
3
L
obs
= 0,169 L
0,01; 27
= 0,200 Sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal
Keputusan Uji Normalitas Karena L
maks
dari perlakuan tidak berada pada daerah kritik atau lebih kecil dari L
tabel
maka H
o
masing-masing perlakuan diterima. Jadi data hasil perhitungan koefisien perpindahan kalor dalam penelitian ini secara keseluruhan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan beberapa buah rata-
rata. Pada penelitian ini, digunakan metode chi kuadrat untuk uji homogenitas. Dan pengambilan kesimpulan dengan taraf signifikansi 1 . Jika didapatkan
harga
hitung
lebih besar dari harga
tabel
{
0,018
= 20,090}, berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang tidak homogen. Namun bila didapatkan
harga
hitung
lebih kecil dari harga
tabel
{
0,018
= 20,090} berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Data hasil pengujian homogenitas
dengan metode chi kua drat yang telah dilakukan adalah
hitung
= 0,000107. Karena
hitung tabel
, maka data yang didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
C. Pengujian Hipotesis