Deskripsi Data HASIL PENELITIAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Seperti telah diuraikan pada bab III, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan tiga faktor. Faktor A adalah perlakuan variasi bentuk sirip yaitu: tegak tanpa lengkung, tegak satu lengkung dan tegak dua lengkung. Faktor B adalah variasi laju aliran luar yaitu: 0,13 lts; 0,1 lts; dan 0,07 lts. Sedangkan faktor C adalah variasi laju aliran dalam yaitu: 0,1 lts; 0,08 lts; dan 0,06 lts. Faktor A, B, dan C merupakan variabel bebas. Sebagai variabel terikatnya adalah koefisien perpindahan kalor hasil penelitian alat penukar kalor pipa ganda aliran berlawanan arah. Data dapat dideskripsikan sebagai berikut : Tabel 9. Data Hasil Perhitungan Koefisien Perpindahan Kalor Faktor B Laju Aliran Dalam lts 0,1 0,08 0,06 Faktor C Laju Aliran Luar lts Faktor C Laju Aliran Luar lts Faktor C Laju Aliran Luar lts 0,13 0,1 0,07 0,13 0,1 0,07 0,13 0,1 0,07 Fakt or A Ben tuk Siri p Tanpa Lengkung 0,04731 0,04296 0,03552 0,04866 0,04296 0,03543 0,04867 0,04289 0,03542 0,04731 0,04293 0,03553 0,04866 0,04294 0,03547 0,04865 0,04286 0,03543 0,04726 0,04289 0,03552 0,04866 0,04293 0,03546 0,04862 0,04282 0,03542 Satu Lengkung 0,04704 0,04239 0,03513 0,04858 0,04255 0,03530 0,04845 0,04234 0,03527 0,04693 0,04239 0,03514 0,04858 0,04255 0,03533 0,04845 0,04235 0,03524 0,04690 0,04238 0,03508 0,04856 0,04255 0,03530 0,04844 0,04233 0,03525 Dua Lengkung 0,04657 0,04075 0,03378 0,04695 0,04080 0,03362 0,04660 0,04063 0,03355 0,04654 0,04072 0,03368 0,04660 0,04079 0,03363 0,04668 0,04068 0,03357 0,04654 0,04073 0,03378 0,04661 0,04074 0,03362 0,04659 0,04070 0,03360 Data hasil pengukuran koefisien perpindahan kalor hasil penelitian alat penukar kalor pipa ganda aliran berlawanan arah seperti telah ditunjukkan dalam tabel 9 di atas, diperoleh atas dasar pengukuran suhu dengan menggunakan termokopel, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus sesuai dasar teori dan dijabarkan pada lampiran 4. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa data pengaruh variasi laju aliran luar dan laju aliran dalam terhadap koefisien perpindahan kalor disusun berdasarkan kolom, sedangkan pengaruh variasi bentuk sirip terhadap koefisien perpindahan kalor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Rerata Hasil Perhitungan Koefisien Perpindahan Kalor Faktor B Laju Aliran Dalam lts 0,1 0,08 0,06 Faktor C Laju Aliran Luar lts Faktor C Laju Aliran Luar lts Faktor C Laju Aliran Luar lts 0,13 0,1 0,07 0,13 0,1 0,07 0,13 0,1 0,07 F ak tor A B e nt u k Tanpa Lengkung 0,04729 0,04293 0,03553 0,04867 0,04294 0,03546 0,04864 0,04285 0,03543 Satu Lengkung 0,04695 0,04239 0,03512 0,04857 0,04255 0,03531 0,04845 0,04234 0,03525 Dua Lengkung 0,04655 0,04073 0,03375 0,04672 0,04078 0,03362 0,04663 0,04067 0,03357 Dari tabel 10 di atas didapat bahwa koefisien perpindahan kalor paling rendah terjadi pada interaksi bentuk sirip dua lengkung, laju aliran dalam 0,06 lts dan laju aliran luar 0,07 lts yaitu sebesar 0,03357, sedangkan koefisien perpindahan kalor paling tinggi terjadi pada interaksi bentuk sirip tanpa lengkung, laju aliran dalam 0,08 lts dan laju aliran luar 0,1 lts yaitu sebesar 0,04867. Untuk memahami lebih jelas perbandingan pengaruh masing-masing variasi bentuk sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar terhadap koefisien perpindahan kalor dapat dilihat pada gambar 18, 19, dan 20 sebagai berikut : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 Gambar 18. Pengaruh Variasi Bentuk Sirip, Laju Aliran Dalam 0,1 lts dengan Laju Aliran Luar 0,13 lts , 0,1 lts dan 0,07 lts Gambar 19. Pengaruh Variasi Bentuk Sirip, Laju Aliran Dalam 0,08 lts dengan Laju Aliran Luar 0,13 lts, 0,1 lts dan 0,07 lts 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 10000 14000 18000 22000 Nu Re Tanpa Sirip Tegak Tanpa Lengkung Tegak Satu Lengkung Tegak Dua Lengkung 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 10000 14000 18000 22000 Nu Re Tanpa Sirip Tegak Tanpa Lengkung Tegak Satu Lengkung Tegak Dua Lengkung perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 Gambar 20. Pengaruh Variasi Bentuk Sirip, Laju Aliran Dalam 0,06 lts dengan Laju Aliran Luar 0,13 lts, 0,1 lts dan 0,07 lts Gambar 18, 19, dan 20 dapat diamati bahwa dengan adanya penambahan sirip tegak beralur tidak meningkatkan perpindahan kalor yang signifikan. Semakin bertambahnya sirip tegak beralur, maka semakin kecil koefisien perpindahan kalornya. Pada pipa tembaga dengan sirip tegak dua lengkung menunjukkan koefisien perpindahan kalor terrendah jika dibandingkan dengan sirip lainnya. Gambar 21. Pengaruh Laju Aliran Dalam pada Pipa tanpa Sirip 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 10000 14000 18000 22000 Nu Re Tanpa Sirip Tegak Tanpa Lengkung Tegak Satu Lengkung Tegak Dua Lengkung 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06 0.065 0.07 0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 10000 15000 20000 25000 Nu Re 0,1 lts 0,08 lts 0,06 lts perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 Gambar 22. Pengaruh Laju Aliran Dalam pada Pipa Bersirip Tegak tanpa Lengkung Gambar 23. Pengaruh Laju Aliran Dalam pada Pipa Bersirip Tegak Satu Lengkung 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06 10000 15000 20000 25000 Nu Re 0,1 lts 0,08 lts 0,06 lts 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06 10000 15000 20000 25000 Nu Re 0,1 lts 0,08 lts 0,06 lts perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 Gambar 24. Pengaruh Laju Aliran Dalam pada Pipa Bersirip Tegak Dua Lengkung Gambar 21, 22, 23, dan 24 dapat diamati bahwa dengan adanya variasi laju aliran dalam 0,1 lts, 0,08 lts dan 0,06 lts pada pipa tanpa sirip, pipa bersirip tegak tanpa lengkung, pipa bersirip tegak satu lengkung, dan pipa bersirip tegak dua lengkung tidak meningkatkan koefisien perpindahan kalor.

B. Uji Persyaratan Analisis