Bangunan-Bangunan Bersejarah dan Pariwisata Budaya

33 sejumlah subkelas motif wisata serta tipe wisatanya yang sering disebut sebagai berikut: a. Motif bersenang-senang atau tamasya b. Motif rekreasi c. Motif kebudayaan d. Wisata olahraga e. Wisata bisnis f. Wisata konvensi g. Motif spiritual h. Motif interpersonal i. Motif kesehatan j. Wisata sosial

2.5 Bangunan-Bangunan Bersejarah dan Pariwisata Budaya

2.5.1 Bangunan Bersejarah Peraturan mengenai perlindungan terhadap bangunan kuno yang ada di Indonesia adalah Undang-undang RI tentang bangunan cagar budaya nomor 11 tahun 2010, pada pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan: a. Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat danatau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting Universitas Sumatera Utara 34 bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, danatau kebudayaan melalui proses penetapan. b. Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding danatau tidak berdinding, dan beratap. c. Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat danatau di air yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, danatau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu. d. Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan danatau memperlihatkan cirri tata ruang yang khas. Berdasarkan Undang-undang RI tentang bangunan cagar budaya nomor 11 tahun 2010 pada pasal 1, dapat disimpulkan bahwa cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat. 2.5.2 Pariwisata Budaya Ada banyak definisi pariwisata budaya di dunia, namun dari berbagai definisi tersebut pasti mengandung beberapa poin penting ini, seperti: Pelestarian Budaya, Ke-Autentikan Destinasi Budaya, Wisata dengan Minat Khusus, Aktivitas dan Orientasi Pengetahuan dan Kepedulian, Partisipasi masyarakat Universitas Sumatera Utara 35 lokal, Pengetahuan Edukasi, Kebanggaan dan Kepuasan Kedua Belah Pihak pengunjung dan stakeholder. Kemudian terkait dengan bangunan bersejarah Istana Maimon dalam membangun kepariwisataan di Kota Medan dapat dirujuk kebijakan pemerintah lewat peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 dan Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan. Dalam Bab II Pasal 2 Ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa pemerintah daerah melaksanakan pelestarian kebudayaan di daerah, kemudian dijelaskan pula bahwa pemerintah daerah dalam melaksanakan pelestarian kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas dilakukan melalui perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Universitas Sumatera Utara 13

BAB I PENDAHULUAN