Penuaan Dini Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Sheet yang Mengandung Provitamin B5 Sebagai Anti-Aging

10 b. Kulit kering Kulit kering memiliki ciri-ciri: kehilangan kekenyalan dan elastisitas kulit, kulit terlihat kasar dan bersisik. c. Kulit berminyak Kulit berminyak merupakan hasil dari aktivitas yang berlebihan dari kelenjar minyak sebaceous, yang menyebabkan produksi sebum yang berlebihan menuju permukaan kulit sehingga memberikan penampilan yang berminyak dan mengkilap. Produksi ini akan berlanjut mencapai tingkat maksimum pada masa remaja dan kemudian mengalami penurunan seiring usia. d. Kulit kombinasi Kulit kompleks yang merupakan kombinasi dari kulit normal, kering dan berminyak. Pada area wajah T dimana kulit cenderung berminyak terdapat bersamaan dengan kulit kering di area pipi. e. Kulit sensitif Kulit sensitif dapat ditemukan pada orang yang memiliki kulit yang lebih tipis sehingga mudah iritasi, sangat sensitif dan berhubungan dengan faktor genetik Barel, dkk., 2009.

2.2 Penuaan Dini

Individu-individu muda dengan kulit lembut, halus, dan kenyal menjadi sadar, dengan berlalunya waktu maka akan muncul tanda-tanda penuaan yaitu: pendalaman dan jumlah keriput semakin terlihat, munculnya noda-noda, dan pengenduran kulit. Perubahan ini terjadi pada semua lapisan kulit Shai, dkk., 2009. Proses penuaan yang berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya dikenal dengan penuaan dini Muliyawan dan Suriana, 2013. Universitas Sumatera Utara 11

2.2.1 Tanda-tanda penuaan dini

Perubahan yang terjadi di semua daerah tubuh terlepas dari paparan sinar matahari secara alamiah seiring waktu adalah sebagai berikut. a. Degenerasi serat elastin Serat elastin kulit yang mengalami proses degenerasi perlahan-lahan menjadi gumpalan serat elastin yang mempunyai kualitas rendah. Perubahan dalam serat elastin adalah penyebab utama dari kehilangan elastisitas kulit dan terbentuknya keriput. b. Degenerasi serat kolagen Di samping degenerasi serat elastin, adanya degenerasi bertahap dan pengurangan jumlah serat kolagen pada lapisan dermis. Hal ini menyebabkan penurunan kekuatan elastisitas yang dilanjuti dengan pengenduran kulit. c. Penipisan kulit Secara umum, mulai dari sekitar 45 tahun keatas , terjadinya penipisan bertahap semua lapisan kulit pada manusia termasuk epidermis, dermis, dan subkutis. Proses penipisan kulit ini lebih jelas terlihat pada wanita dibandingkan pada pria. Lapisan lemak subkutan menjadi lebih tipis dan lebih menonjol penipisannya di beberapa daerah tertentu seperti pada wajah, tangan, dan betis. d. Kelembaban kulit Dengan bertambahnya usia, kulit akan menjadi lebih kering. Kulit kering ini terjadi disebabkan karena penurunan secara bertahap aktivitas kelenjar sebaseus pada seluruh permukaan kulit terutama wajah. Penurunan ini terjadi pada wanita setelah menopause dan pada pria usia lanjut. Universitas Sumatera Utara 12 e. Perubahan pigmentasi Dengan bertambahnya usia menyebabkan penurunan jumlah melanosit pada kulit, sehingga produksi melanin mengalami penurunan yang mengakibatkan berkurangnya fungsi kulit sebagai pelindung dari radiasi sinar matahari. Selain itu kulit yang terkena sinar matahari akan mengalami proliferasi melanosit sehingga timbul noda hitam pada kulit. f. Pembesaran kelenjar sebaseus Pada daerah tertentu, meskipun terjadi penurunan jumlah produksi sebum kulit, ukuran kelenjar sebaseus meningkat. Akibatnya pori-pori kulit menjadi besar Shai, dkk., 2009. Proses penuaan kulit yang berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya dikenal dengan penuaan dini yang memiliki tanda-tanda pada kulit, antara lain: 1. Kulit menjadi sangat kering akibat dari berkurangnya aktivitas kelenjar minyak dan keringat kulit serta penurunan kemampuan kulit untuk menahan air serta kulit kehilangan kelembapan di dalam sel kulit sawar kulit. 2. Kulit menjadi tipis akibat berkurangnya kemampuan untuk membentuk sel baru di lapisan kulit. Gangguan pada rambut menyebabkan kerontokan rambut. 3. Sebaliknya kulit terasa kasar, kusam dan bersisik akibat berkurangnya kemampuan kulit untuk melepaskan sel kulit lama untuk diganti sel kulit baru. 4. Kulit menjadi kendor dan tidak elastis akibat menurunannya kemampuan meregenerasi serat kulit terutama kolagen, sehingga menimbulkan kerut dan gelambir. Universitas Sumatera Utara 13 5. Warna kulit berbercak-bercak akibat berkurangnya daya pigmentasi sel melanosit dan daya distribusi melanin ke seluruh lapisan kulit Wasiaatmadja, 1997.

2.2.2 Proses penuaan pada kulit

Adanya dua proses utama yang menyebabkan penuaan dini yaitu: a. Proses penuaan intrinsik Proses penuaan alamiah yang terjadi sejalan dengan waktu. Proses biologigenetik yang berperan dalam menentukan jumlah multiplikasi pada setiap sel sampai sel berhenti membelah diri dan kemudian mati, diyakini merupakan penyebab penuaan intrinsik. Ada berbagai faktor internal yang berpengaruh pada proses penuaan kulit yaitu: 1. Umur Umur adalah faktor fisiologik yang menyebabkan kulit menjadi tua. Umur bertambah setiap hari dan secara perlahan tetapi pasti proses menua terjadi. 2. Genetik Faktor genetik menentukan kapan mulai surutnya proses metabolik dalam tubuh dan dengan kecepatan berapa proses menua berjalan. 3. Hormonal Hormon tertentu dalam tubuh manusia mempunyai peran penting dalam proses pembentukan sel baru dan proses metabolik untuk mempertahankan kehidupan sel secara baik. Pada wanita hormon estrogen memacu pertumbuhan sel epitel. Pada wanita yang menopause, penurunan produksi esterogen akan menurunkan elastisitas kulit. Universitas Sumatera Utara 14 4. Ras Berbagai ras manusia mempunyai perbedaan struktural dan faal tubuh dalam perannya terhadap lingkungan hidup. Orang kulit putih lebih mudah terbakar sinar matahari daripada kulit berwarna sehingga pada kulit putih lebih mudah terjadi gejala-gejala kulit menua secara dini. 5. Faktor sistemik Berbagai penyakit sistemik menyebabkan proses menua berlangsung lebih cepat, misalnya kencing manis, arteriosclerosis, defisiensi gizi, dan penyakit autoimun yang menyebabkan terganggunya sistem biologis selular Wasitaatmadja, 1997. b. Proses penuaan ekstrinsik Penuaan ekstrinsik terjadi karena beberapa faktor yaitu radiasi pengion, stress fisik dan psikologi berat, asupan alkohol, gizi buruk, makan berlebihan, polusi, pencemaran lingkungan, kebiasaan merokok, dan paparan radiasi UV. Di antara semua faktor lingkungan tersebut, radiasi UV yang memberikan kontribusi hingga 80 Puizina-Ivic, 2008. 2.3 Anti-aging 2.3.1 Pengertian anti-aging