26
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental. Penelitian meliputi pembuatan sediaan masker sheet wajah, evaluasi terhadap mutu fisik
sediaan seperti uji homogenitas, uji stabilitas sediaan, uji pH, uji viskositas sediaan dan uji efektivitas sediaan sebagai anti-aging.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas laboratorium, lumpang porselen, stamfer, cawan porselen, objek gelas, batang
pengaduk, spatula, sudip, pot plastik, pipet tetes, penangas air, timbangan analitis Boeco, pH meter Hanna Instrument, skin analyzer dan moisture checker
Aramo Huvis.
3.1.2 Bahan-bahan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah provitamin B5, PEG 40 Hydrogenated Castor Oil, natrium poliakrilat, gliserin, butilen glikol, nipagin,
foil bag, natrium metabisulfit, air suling, larutan dapar pH asam 4,01, larutan dapat pH netral 7,01.
3.2 Sukarelawan
Penghimpunan sukarelawan dilakukan di Fakultas Farmasi USU berdasarkan kriteria inklusi antara lain wanita berusia sekitar 20-30 tahun,
memiliki pola hidup sehat tidak dalam kondisi tegang atau tertekan, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol dan telah dikondisikan tidak
menggunakan produk anti-aging lain selama 4 minggu untuk terapi anti-aging.
Universitas Sumatera Utara
27 sukarelawan memiliki tanda-tanda penuaan dini dan tidak memiliki riwayat alergi
pada kulit. Sukarelawan bersedia mengikuti penelitian sampai selesai dan bersedia dilakukan uji iritasi dan uji efektivitas sediaan sebagai anti-aging selama
penelitian berlangsung. Sukarelawan bersedia menandatangani surat pernyataan yang menyatakan ”setuju untuk ikut serta dalam penelitian”.
Adapun parameter pengujiannya adalah kadar air moisture, kehalusan evenness, besar pori pore, banyak noda spot, dan kerutan wrinkle.
3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Formulasi sediaan masker sheet
Sediaan masker dibuat berdasarkan formula standar yang kemudian dimodifikasi. Formula standar dapat dilihat pada poin 3.3.1.1 dan formula
modifikasi dapat dilihat pada poin 3.3.1.2
3.3.1.1 Formula standar
Formula standar yang digunakan Daito Kasei, 2015 R
De-Ionized Water 87,45
PEG-60 Hydrogenated Castor Oil 0,05
Makigreen Feel pentilen glikol 5
Makilene GC butilen glikol 5
Makimousse 12 natrium poliakrilat 0,2
Preservative 0,3
Sacran-05BG 2
3.3.1.2 Formula basis essence masker
R Butilen glikol
5 Gliserin
5 Makimoussse 7 natrium poliakrilat
0,3
Universitas Sumatera Utara
28 Etanol 70
5 Nipagin
0,3 PEG-40 Hydrogenated Castor Oil
0,2 Akuades ad
100
3.3.1.3 Formula modifikasi
R Provitamin B5
1 – 5 Butilen glikol
5 Gliserin
5 Makimoussse 7 natrium poliakrilat
0,3 Etanol 70
5 Nipagin
0,3 PEG-40 Hydrogenated Castor Oil
0,2 Akuades ad
100 Konsentrasi provitamin B5 yang digunakan adalah 1, 3 dan 5.
Formula dasar essence masker tanpa provitamin B5 dibuat sebagai blanko.
Rancangan formulasi dijelaskan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Formula sediaan masker sheet
3.3.2 Prosedur pembuatan
Natrium poliakrilat dilarutkan sedikit demi sedikit dengan sebagian akuades di lumpang massa I. Nipagin dilarutkan di dalam air panas bersuhu
±70ºC massa II. Massa II dicampurkan kedalam massa I secara perlahan-lahan
Bahan Konsentrasi gram
Formula Blanko
Formula 1
Formula 3
Formula 5
Provitamin B5 -
1 3
5 Basis essence
masker 100
99 97
95
Universitas Sumatera Utara
29 di dalam lumpang dan didapatkan massa III. Butilen glikol, gliserin dan PEG-40
Hydrogenated Castor Oil dimasukkan dalam cawan penguap dan dihomogenkan massa IV. Massa IV ditambahkan ke dalam lumpang yang berisi massa III,
ditambah etanol dan parfum lalu digerus hingga sediaan homogen. Provitamin B5 ditambahkan sesuai dengan variasi yang telah ditentukan.
3.3.3 Prosedur pengemasan
Dilipat masker sheet sesuai ukuran kemasan dan dimasukkan ke dalam foil bag. Ditimbang 20 gram essence dan dituang ke dalam foil bag. Disegel kemasan
foil bag menggunakan alat penyegel.
3.4 Evaluasi Mutu Fisik Sediaan 3.4.1 Pemeriksaan homogenitas sediaan masker sheet