19 c.
Tipe bioselulosa Merupakan teknologi terbaru pembuatan masker sheet, menggunakan
selulosa alami dari hasil fermentasi mikroorganisme, dan tidak mengiritasi kulit.
Keuntungan: sangat mampu melekat pada kulit sehingga tidak mudah terlepas.
Kerugian: biaya pembuatan relatif lebih mahal. d.
Tipe charcoal Menggunakan serbuk arang dari bambu moso yang endemik di Taiwan
yang dicampurkan dengan bahan non woven dalam proses pembuatannya. Keuntungan: fleksibel, mampu meresapi essence dengan baik, kandungan
serbuk arang dapat meningkatkan penyerapan essence ke dalam kulit. Kerugian: karena penambahan serbuk arang, biaya pembuatan lebih mahal
dibanding tipe non woven. e.
Tipe jeli Dibuat dengan mencampurkan essence dan gelling agent, kemudian
dicetak dengan cetakan masker menghasilkan jeli yang transparan. Keuntungan: penggunaannya lebih praktis dibanding tipe masker lainnya.
Kerugian: kemampuan penetrasi essence ke dalam kulit lebih kurang dibandingkan jenis masker sheet lainnya.
2.5 Essence
Essence bukan merupakan tipe produk kosmetik baru. Alasan yang membuat essence laku di pasaran adalah perubahan gaya hidup konsumen,
sebagai contoh, masyarakat ingin menyederhanakan rutinitas kosmetik harian mereka untuk menghemat waktu, memiliki efek yang lebih baik, nyaman
Universitas Sumatera Utara
20 digunakan karena pengembangan desain wadah, pengembangan fungsi bahan
pelembab dan bahan farmasetik. Essence dibuat untuk meminimalkan kekurangan produk perawatan kulit konvensional dalam hal efek, kesan penggunaan, sistem
kecantikan, dan sebagainya Mitsui, 1997.
Tabel 2.1 Tipe-tipe essence Mitsui, 1997.
Tipe Teknologi
Keistimewaan Tipe losion
transparansemi transparan
Solubilisasi, mikroemulsi,
liposom Secara umum mengandung humektan lebih
banyak dari losion. Teksturnya dapat diatur dengan pemilihan humektan dan polimer
larut air serta variasi kombinasi keduanya. Tipe ini merupakan tipe essence paling
umum.
Tipe emulsi Tipe ma
Tipe am Tipe ama
Tipe ini mengandung banyak emolien komponen minyak, sangat cocok untuk
sediaan yang mengandung banyak bahan penyerap UV dan bahan minyak lainnya.
Tipe am cocok untuk sediaan yang waterproof.
Tipe minyak -
Tipe ini telah digunakan sejak lama. Teksturnya diatur kombinasi minyak padat
atau semi-padat dan lemak hewan atau minyak tumbuhan dengan proporsi yang
berbeda. Tipe ini tidak sebagus tipe essence lain sehingga sudah tidak ada di pasaran.
Tipe lain Tipe losion
dengan serbuk
Tipe alkohol Essence untuk T zone yang banyak
mensekresi sebum. Mengandung serbuk penyerap sebum agar riasan wajah bertahan
lebih lama Essence yang mempunyai efek germisida
untuk sediaan jerawat
2.6 Provitamin B5
Gambar 2.2 Rumus bangun provitamin B5
Universitas Sumatera Utara
21 Provitamin adalah vitamin yang akan menjadi bentuk aktif di dalam tubuh.
D-Panthenol provitamin B5 adalah analog alkohol asam pantotenat vitamin B5 yang dalam organisme d-panthenol dapat dengan cepat dimetabolisme menjadi
asam pantotenat yang merupakan komponen dari koenzim A yang penting untuk fungsi normal epitel. Panthenol memiliki dua bentuk utama yaitu D dan L, D-
panthenol dexpanthenol merupakan senyawa biologis aktif sedangkan L- panthenol merupakan senyawa biologis inert. D-panthenol dapat memberikan
sejumlah manfaat bagi kulit yaitu meningkatkan penyembuhan luka, membantu memulihkan jaringan epitel yang rusak, mengurangi gatal dan peradangan,
meningkatkan hidrasi kulit, mengurangi transepidermal kehilangan air, memperbaiki kekasaran kulit dan lainnya Todorov, 2015.
2.6.1 Mekanisme provitamin B5 sebagai zat anti-aging
Pada saat D-panthenol diaplikasikan pada permukaan kulit maka D- panthenol akan berpenetrasi ke dalam epidermis dan diubah menjadi asam
pantotenat vitamin B5 yang merupakan komponen dari koenzim A yang mempunyai fungsi menginduksi sintesis asam lemak dan sphingolipids yang
penting dalam pembentukan lipid bilayer dari stratum korneum sehingga memperkuat, revitalisasi dan memperbaiki struktur kulit kering, kasar dan lecet
dan meningkatkan pelindungan pada kulit. Ceramide yang merupakan bagian dari sphingolipids dapat menjaga agar kulit tetap menjadi halus dan ketat Radtke,
dkk., 2009. D-panthenol merupakan humektan alami sehingga dapat menarik air dari
atmosfer dan meningkatkan retensi air atau kelembaban pada kulit, dikarenakan dari efek tersebut maka d-panthenol dapat menarik air lebih banyak dan mengikat
Universitas Sumatera Utara
22 air pada kulit sehingga menutrisi kulit agar tetap lembab dan memperbaiki kulit
kasar Todorov, 2015. D-panthenol meningkatkan proliferasi fibroblas di lapisan dermis yang
merupakan lapisan tengah kulit dimana kerutan terbentuk, aktivitas fibroblas biasanya tidak hanya menaikkan jumlah tetapi juga meningkatkan sintesis dari
semua komponen matriks kulit, seperti kolagen, elastin dan glycans serta memperbaiki kulit secara keseluruhan seperti daerah yang terluka atau matriks
kulit yang tidak teratur seperti keriput ataupun garis-garis halus Todorov, 2015. D-panthenol meningkatkan sintesis dari Glutathione yang diketahui
mempunyai sifat antioksidan menghambat sintesis melanin dengan mengikat radikal bebas dan peroksida yang berkontribusi dalam pembentukan melanin
sehingga dapat mengurangi spot pada wajah. Namun jumlah Glutathione yang disintesis tidak terlalu banyak sehingga penurunan spot tidak dalam jumlah yang
signifikan Slyshenkov, dkk., 2004.
2.7 Skin Analyzer