14 4.
Ras Berbagai ras manusia mempunyai perbedaan struktural dan faal tubuh
dalam perannya terhadap lingkungan hidup. Orang kulit putih lebih mudah terbakar sinar matahari daripada kulit berwarna sehingga pada
kulit putih lebih mudah terjadi gejala-gejala kulit menua secara dini. 5.
Faktor sistemik Berbagai penyakit sistemik menyebabkan proses menua berlangsung
lebih cepat, misalnya kencing manis, arteriosclerosis, defisiensi gizi, dan penyakit autoimun yang menyebabkan terganggunya sistem
biologis selular Wasitaatmadja, 1997. b.
Proses penuaan ekstrinsik Penuaan ekstrinsik terjadi karena beberapa faktor yaitu radiasi pengion,
stress fisik dan psikologi berat, asupan alkohol, gizi buruk, makan berlebihan, polusi, pencemaran lingkungan, kebiasaan merokok, dan
paparan radiasi UV. Di antara semua faktor lingkungan tersebut, radiasi UV yang memberikan kontribusi hingga 80 Puizina-Ivic, 2008.
2.3 Anti-aging 2.3.1 Pengertian anti-aging
Anti-aging atau anti penuaan adalah senyawa atau zat yang berfungsi mencegah proses kerusakan pada kulit degeneratif, sehingga mampu mencegah
timbulnya tanda-tanda penuaan pada kulit Muliyawan dan Suriana, 2003. Dalam hal ini, proses penuaan yang gejalanya terlihat jelas pada kulit
seperti timbulnya keriput, kelembutan kulit berkurang, menurunnya elastisitas kulit, tekstur kulit menjadi kasar, hiperpigmentasi, serta kulit berwarna gelap.
Keriput yang timbul dapat diartikan secara sederhana sebagai penyebab
Universitas Sumatera Utara
15 menurunnya jumlah kolagen dermis Jaelani, 2009. Kolagen adalah zat pengisi
kulit dan merupakan protein penting untuk kulit, karena kolagen sangat penting bagi struktur dan fungsi matriks dalam dermis. Kulit menipis dan berkeriput, ciri
khas dari penuaan kulit yang normal, merupakan akibat dari berkurangnya kolagen Daniel, dkk., 2002.
2.3.2 Fungsi dan manfaat anti-aging
Fungsi dari produk anti-aging, yaitu: 1.
Menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit.
2. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit.
3. Menjaga kelembaban dan elastisitas kulit.
4. Merangsang produksi kolagen.
5. Melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet Muliyawan dan Suriana,
2013.
Manfaat dari produk anti-aging, yaitu: 1.
Mencegah kulit dari kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit terlihat kusam dan keriput.
2. Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda.
3. Kulit tampak kenyal, elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini
Muliyawan dan Suriana, 2013.
2.4 Masker
Masker adalah produk kosmetik yang menerapkan prinsip Occlusive Dressing Treatment ODT pada ilmu dermatologi yaitu teknologi absorpsi
perkutan dengan menempelkan suatu selaput atau membran pada kulit sehingga membentuk ruang semi-tertutup antara masker dan kulit untuk membantu
penyerapan obat Lee, 2013.
Universitas Sumatera Utara
16 Masker yang diaplikasikan pada wajah akan menyebabkan suhu kulit
wajah meningkat ±1
o
C sehingga peredaran darah pada kulit meningkat, mempercepat pembuangan sisa metabolisme kulit, meningkatkan kadar oksigen
pada kulit maka pori-pori secara perlahan membuka dan membantu penetrasi zat aktif dalam essence ke dalam kulit. Penggunaan masker dapat meningkatkan
penyerapan zat aktif 5-50 kali dibanding produk kosmetik lain Lee, 2013.
2.4.1 Jenis-jenis masker
Menurut Lee 2013 dan Mitsui 1997, jenis-jenis masker adalah sebagai berikut:
1. Tipe peel-off
Prinsip masker peel-off yaitu dengan memanfaatkan filming agent yang melekat pada kulit sehingga saat masker kering akan terbentuk lapisan film
tipis. Ketika dilepaskan, sel-sel kulit mati dan kotoran pada pori akan ikut terlepas bersama dengan lapisan film tersebut.
Bahan yang digunakan: polyvinyl pyrolidine PVP, polyvinyl acetate PVA, carboxy methyl cellulose CMC, dan sebagainya.
Keuntungan: dapat dengan cepat membersihkan pori-pori, memutihkan, dan membersihkan komedo.
Kerugian: apabila daya lekat masker terlalu kuat, pada saat di lepaskan atau ditarik dari permukaan kulit maka folikel rambut akan ikut lepas
bersama masker sehingga membuat pori kulit besar dan menimbulkan iritasi kulit. Kandungan alkohol yang tinggi pada tipe masker ini dapat
menghilangkan kadar air dan sebum kulit serta kurang mampu melembabkan dan menutrisi kulit sehingga tidak cocok untuk tipe kulit
kering dan sensitif.
Universitas Sumatera Utara
17 2.
Tipe wash-off Tipe masker ini tidak akan membentuk film pada kulit, terbagi menjadi 4
jenis yaitu: a.
Tipe mud pack Kegunaan utama tipe ini adalah membersihkan dan melembabkan. Bahan
yang digunakan adalah kaolin, bentonite, lumpur alami, serbuk kacang- kacangan, dan sebagainya.
Keuntungan: mengandung surfaktan dan air sehingga mampu melunakkan dan membersihkan sebum kulit yang telah mengeras.
Kerugian: dapat terkontaminasi bakteri dan sulit untuk dibersihkan. b.
Tipe krim Merupakan tipe krim emulsi minyak dalam air. Kegunaan utamanya
adalah untuk melembabkan kulit karena kandungan minyak tumbuhan serta mampu melunakkan sel kulit mati dan komedo.
Keuntungan: dapat digunakan pada semua bagian kulit dan cocok digunakan untuk kulit yang berkeriput.
Kerugian: penggunaan kurang praktis, perlu dicuci dan penggunaan yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah jerawat karena penimbunan
minyak pada kulit. 3.
Tipe gel Merupakan gel transparan atau semi transparan yang dibuat menggunakan
polimer-polimer larut air, jadi sering ditambahkan humektan seperti gliserin.
Keuntungan: cocok untuk kulit sensitif Kerugian: penggunaan kurang praktis, perlu dicuci dengan air.
Universitas Sumatera Utara
18 4.
Tipe sheet Umumnya menggunakan bahan non woven yang diresapi dengan losion
atau essence. Keuntungan dari tipe sheet yaitu memberikan efek dingin, melembapkan, merevitalisasi dan nyaman digunakan serta pemakaiannya
praktis.
2.4.2 Masket sheet
Masker sheet telah banyak digunakan di Asia Timur, lembaran masker umumnya terbuat dari kain non woven, serat kertas, bioselulosa, dan sebagainya.
Masker sheet dapat meningkatkan efek melembabkan, memutihkan dan anti- aging, tetapi kurang mampu membersihkan dan mengangkat sel kulit mati Lee,
2013. Jenis-jenis lembaran masker Lee, 2013 akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Tipe non woven
Menggunakan bahan tekstil seperti polypropylene, Bemliese fabric dan viscose rayon.
Keuntungan: fleksibel, tidak mudah robek, bersifat hidrofil sehingga mampu meresap essence, dan tidak meninggalkan sisa essence di dalam
kemasan. Kerugian: penggunaan yang terlalu lama dapat menyebabkan kulit kering.
b. Tipe serat kertas pulp
Awalnya serat kertas merupakan bahas dasar pembuatan masker sheet, tetapi telah diganti dengan bahan non woven.
Keuntungan: tipis dan mampu melekat baik dengan kulit. Kerugian: tingkat peresapan essence terbatas dan mudah robek karena
tipis.
Universitas Sumatera Utara
19 c.
Tipe bioselulosa Merupakan teknologi terbaru pembuatan masker sheet, menggunakan
selulosa alami dari hasil fermentasi mikroorganisme, dan tidak mengiritasi kulit.
Keuntungan: sangat mampu melekat pada kulit sehingga tidak mudah terlepas.
Kerugian: biaya pembuatan relatif lebih mahal. d.
Tipe charcoal Menggunakan serbuk arang dari bambu moso yang endemik di Taiwan
yang dicampurkan dengan bahan non woven dalam proses pembuatannya. Keuntungan: fleksibel, mampu meresapi essence dengan baik, kandungan
serbuk arang dapat meningkatkan penyerapan essence ke dalam kulit. Kerugian: karena penambahan serbuk arang, biaya pembuatan lebih mahal
dibanding tipe non woven. e.
Tipe jeli Dibuat dengan mencampurkan essence dan gelling agent, kemudian
dicetak dengan cetakan masker menghasilkan jeli yang transparan. Keuntungan: penggunaannya lebih praktis dibanding tipe masker lainnya.
Kerugian: kemampuan penetrasi essence ke dalam kulit lebih kurang dibandingkan jenis masker sheet lainnya.
2.5 Essence