b. Respons terpimpin guieded response
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh merupakan indicator praktik tingkat dua.
c. Mekanisme mechanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik
tingkat tiga. d.
Adopsi adoption Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Cuci tangan merupakan salah satu bentuk tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan adalah semua rencana dan tujuan yang dilakukan oleh perawat yaitu
dengan melaksanakan rencana dan tujuan spesifik yang telah ditetapkan Potter Perry, 2005. Menurut Bulechek McCloskey cit Carpetino 1999 tindakan
keperawatan adalah tindakan otonomi berdasarkan pada alasan ilmiah yang dilakukan untuk keuntungan klien dalam cara yang dipikirkan yang berhubungan
dengan diagnosa keperawatan dan tujuaan.
2.3.2. Tujuan Proses Keperawatan
Menurut Asmadi 2008, proses keperawatan merupakan suatu upaya pemecahan masalah yang tujuan utamanya adalah membantu perawat menangani klien secara
komprehensif dengan dilandasi alasan ilmiah, keterampilan teknis, dan keterampilan interpersonal. Penerapan proses keperawatan tidak hanya ditujukan untuk kepentingan
Universitas Sumatera Utara
klien, tetapi juga profesi keperawatan itu sendiri. Tujuan penerapan proses keperawatan bagi klien, antara lain:
a. mempertahankan kesehatan klien,
b. mencegah sakit yang lebih parah penyebaran penyakit komplikasi akibat
penyakit, c.
membantu pemulihan kondisi klien setelah sakit, d.
mengembalikan fungsi maksimal tubuh, e.
membantu klien terminal meninggal dengan tenang. Tujuan penerapan proses keperawatan bagi profesionalitas keperawatan, antara
lain: a.
mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan, b.
menggunakan standar praktik keperawatan, c.
memperoleh metode yang baku, rasional, dan sistematis, d.
memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan efektifitas yang tinggi.
2.3.3. Sifat-sifat Proses Keperawatan
Proses keperawatan memiliki beberapa sifat yang membedakannya dengan metode lain. Sifat pertama adalah dinamis, artinya setiap langkah dalam proses
keperawatan dapat kita perbarui jika situasi yang kita hadapi berubah. Sifat kedua adalah siklus, artinya proses keperawatan berjalan menurut alur siklus tertentu :
pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sifat ketiga adalah saling ketergantungan, artinya masing-masing tahapan pada proses
keperawatan saling bergantung satu sama lain. Sifat keempat adalah fleksibilitas, artinya urutan pelaksanaan proses keperawatan dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan situasi dan kondisi klien Asmadi, 2008.
2.3.4. Komponen Proses Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini dan
secara komprehensif terkait aspek biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar
klien. Metode utama yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik serta diagnostik Asmadi, 2008.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang dilakukan perawat yang mempunyai
izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang berkaitan, catatan medis
klien masa lalu, dan konsultasi dengan profesional lain, yang kesemuanya dikumpulkan selama pengkajian Potter Perry, 2005.
c. Perencanaan
Tahap perencanaan memberikan kesempatan kepada perawat, klien, keluarga dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses keperawatan. Perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi tujuan
yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Karenanya, dalam menyusun rencana
tindakan keperawatan untuk klien, keluarga dan orang terdekat perlu dilibatkan secara maksimal Asmadi, 2008.
d. Implementasi
Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan atau diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti
komponen perencanaan dari proses keperawatan. Namun demikian, di banyak lingkungan perawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara langsung
setelah pengkajian Potter 7 Perry, 2005. e.
Evaluasi Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan
secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dengan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar
dari siklus proses keperawatan. jika sebaliknya, klien akan masuk kembali ke dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang reassessment. Secara umum, evaluasi
ditujukan untuk:
Universitas Sumatera Utara
1 melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan,
2 menentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum,
3 mengkaji penyebab jika tujuan asuhan keperawatan belum tercapai Asmadi,
2008.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang