Tujuan Cuci Tangan Indikasi Cuci Tangan Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum Tietjien, dkk, 2004:

Teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi adalah mencuci tangan Potter Perry, 2005. Mencuci tangan adalah prosedur kesehatan yang paling penting yang dapat dilakukan oleh semua orang untuk mencegah penyebaran kuman. Mencuci tangan adalah tindakan aktif dan singkat menggosok tangan dengan sabun dibawah air hangat yang mengalir Depkes, 2003. Cuci tangan adalah tindakan membersihkan kedua tangan dari mikoorganisme, debu, dan kotoran dengan cara menggosok kedua tangan dengan menggunakan air dan sabun secara bersamaan kemudian dibilas dengan air mengalir.

2.1.2. Tujuan Cuci Tangan

Menurut Tietjen 2004 tujuan cuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi mikroorganisme sementara. Tujuan dari cuci tangan adalah untuk membersihkan mikroorganisme transien sebelum berpindah ke pasien yang rentan. Infeksi silang dapat terjadi sewaktu perawat berpindah dari satu pasien ke pasien yang lain atau memegang bagian yang berbeda pada satu pasien Gould Brooker, 2003. Tujuan mencuci tangan adalah untuk membuang kotoran dan organisme yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba total pada saat itu. Tangan yang terkontaminasi merupakan penyebab utama perpindahan infeksi Potter Perry, 2005. Tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan, mencegah infeksi silang cross infection, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan pasien dari infeksi, dan memberikan perasaan segar dan bersih Susiati, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Indikasi Cuci Tangan Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum Tietjien, dkk, 2004:

a. memeriksa kontak langsung dengan pasien; dan b. memakai sarung tangan bedah steril atau DTT sebelum pembedahan atau sarung tangan pemerikasaan untuk tindakan rutin . Cuci tangan sebaiknya dilakukan setelah : a. situasi tertentu dimana kedua tangan dapat terkontaminasi, seperti: memegang instrument yang kotor dan alat-alat lainnya; menyentuh selaput lendir, darah, atau duh tubuh lainnya sekresi atau eksresi; kontak yang lama dan intensif dengan pasien, b. melepas sarung tangan. WHO 2009 mengindikasikan cuci tangan sebagai berikut : a. cuci tangan dengan air dan sabun ketika terlihat kotor atau terpapar dengan darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menggunakan toilet, b. sebelum dan sesudah menyentuh pasien, c. sebelum melakukan prosedur invasif dengan atau tanpa menggunakan sarung tangan, d. setelah bersentuhan dengan kulit yang tidak intact , membrane mukosa, atau balutan luka, e. bila berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian tubuh yang lainnya dalam satu perawatan pada pasien yang sama, f. setelah kontak dengan peralatan medis, g. setelah melepaskan sarung tangan steril dan non steril, Universitas Sumatera Utara h. sebelum pemberian medikasi atau mempersiapakan makanan cuci tangan menggunakan alcohol handrub atau cuci tangan dengan sabun anti bacterial dengan air mengalir.

2.1.4. Prinsip Cuci Tangan