Pengendalian Infeksi Nosokomial Pencegahan Infeksi Nosokomial

Hal ini terjadi karena benda mati tersebut telah terkontaminasi oleh infeksi, misalnya kontaminassi peralatan medis oleh mikroorganisme. b. Penularan Melalui Common Vehicle Penularan ini melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh kuman, dan dapat menyebabkan penyakit lebih dari satu penjamu. Adapun jenis-jenis common vehicle adalah darah produk darah, cairan intravena, obat-obatan, dan sebagainya. c. Penularan melalui udara, dan inhalasi Penularan ini terjadi apabila mikroorganisme berukuran yang sangat kecil sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh, dan melalui saluran pernafasan. Misalnya mikroorganisme yang terdapat dalam sel-sel kulit yang terlepas staphylococcus, dan tuberculosis. d. Penularan dengan perantara vektor Penularan ini dapat terjadi secara eksternal dan internal. Disebut penularan eksternal apabila hanya terjadi pemindahan secara mekanis dari mikroorganisme yang menempel pada tubuh vector, misalnya shigella, dan salmonela oleh lalat. Penularan secara internal apabila mikroorganisme masuk kedalam tubuh vector, dan dapat terjadi perubahan secara biologis, misalnya parasit malaria dalam nyamuk atau tidak mengalami perubahan biologis, misalnya yersenia pestis pada ginjal flea Septiari, 2012.

2.2.7. Pengendalian Infeksi Nosokomial

Dalam mengendalikan infeksi nosokomial dirumah sakit, ada tiga hal yang perlu ada dalam program pengendalian infeksi nosokomial dirumah sakit, diantaranya : Universitas Sumatera Utara a. adanya sistem surveilan yang mantap, surveilan suatu penyakit adalah tindakan pengamatan yang sistemik, dan dilakukan terus menerus terhadap penyakit tersebut yang terjadi pada suatu populasi tertentu dengan tujuan untuk dapat melakukan pencegahan, dan pengendalian, b. adanya peraturan yang tegas, dan jelas serta dapat dilaksanakan merupakan hal yang sangat penting adanya. Peraturan-peraturan ini merupakan standar yang harus dijalankan setelah dimengerti semua petugas, c. adanya program pendidikan yang terus menerus bagi semua petugas rumah sakit dengan tujuan mengembalikan sikap mental yang benar dalam merawat penderita. Keberhasilan program ini ditentukan oleh perilaku petugas dalam melaksanakan perawatan yang sempurna kepada penderita Septiari, 2012.

2.2.8. Pencegahan Infeksi Nosokomial

a. Kewaspadaan universal Kewaspadaan universal adalah suatu pedoman yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control CDC untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah dilingkungan rumah sakit maupun sarana pelayanan kesehatan lainya. Diantaranya : 1 cuci tangan, 2 sarung tangan, 3 masker, kaca mata, masker muka, 4 baju pelindung, 5 kain, Universitas Sumatera Utara 6 peralatan perawatan pasien, 7 pembersih lingkungan, 8 instrumen tajam, 9 resusitasi pasien, 10 penempatan pasien, b. Tindakan invasif 1 tindakan invasif sederhana adalah suatu tindakan memasukkan alat kesehatan ke dalam tubuh, dan menyebar ke jaringan. Contoh : suntikan, pungsi vena, lumbal, pericardial, pleura suprapublik, bronkoskopi, angiografi, pemasangan alat kontrasepsi, kateter intravena, kateter jantung, pipa endotrakeal, pipa nasogastrik, pacu jantung, 2 tindakan invasif operasi adalah suatu tindakan yang melakukan penyayatan pada tubuh pasien, dan dengan demikian memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan menyebar. c. Tindakan non invasif Tindakan non invasif adalah suatu tindakan medis dengan menggunakan alat kesehatan tanpa memasukkan ke dalam tubuh pasien yang memungkinkan masuk ke dalam jaringan. Contoh : tindakan EKG, USG, pengukuran suhu tubuh, pengukuran tekanan darah, pengukuran nadi, pemeriksaan reflek tonus treadmill test, pemasangan hotler, dan lain-lain. d. Tindakan terhadap anak, dan neonatus Tindakan terhadap anak neonatus dapat berupa tindakan invasif, tindakan non invasif, maupun tindakan operasi. Universitas Sumatera Utara e. Sterilisasi Sterilisasi merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup Darmadi, 2008. f. Desinfeksi Desinfeksi adalah istilah umum tindakan upaya destruktif membunuh mikroba patogen bentuk vegetatif, bukan endespora bakteri dengan memanfaatkan bahan kimia, baik yang ada pada jaringan hidup maupun yang ada pada benda mati. Darmadi, 2008. 2.3. Tindakan Keperawatan 2.3.1. Defenisi Tindakan Keperawatan