. Kauman Sebagai Kampung Wisata Strategi Revitalisasi Kawasan Kauman

4 3 2. Pendanaan revitalisasi. 3. Sosialisasi. 4. Pengembangan kegiatan dalam kawasan. 5. Kerusakan atau penurunan vitalitas lingkungan fisik dan bangunan-bangunan kuno dalam kawasan. 6. Kegiatan pendampingan 7. Pemberdayaan masyarakat.

2.2.2.2. Kauman Sebagai Kampung Santri

Kendala upaya konservasi Kauman sebagai kampung santri adalah: 1. Pelaksana revitalisasi. 2. Pendanaan revitalisasi. 3. Sosialisasi. 4. Pengembangan kegiatan dalam kawasan. 5. Kerusakan atau penurunan vitalitas lingkungan fisik dan bangunan-bangunan kuno dalam kawasan. 6. Kegiatan pendampingan. 7. Pemberdayaan masyarakat.

2.2.2.3. . Kauman Sebagai Kampung Wisata

Kendala upaya konservasi Kauman sebagai Kampung wisata adalah: 1. Regulasi terhadap keberadaan kampung tradisional Kawasan kauman Surakarta dan rumah-rumah kuno di dalamnya. 2. Pelaksana revitalisasi. 3. Pendanaan revitalisasi. 4. Sosialisasi. 5. Pengembangan kegiatan dalam kawasan. 6. Kerusakan atau penurunan vitalitas lingkungan fisik dan bangunan-bangunan kuno dalam kawasan. 7. Kegiatan pendampingan. 8. Pemberdayaan masyarakat. 9. Masterplan. 4 4

2.2.3. Efektifitas Strategi Revitalisasi yang Telah Dilaksanakan di Kauman

2.2.3.1. Strategi Revitalisasi Kawasan Kauman

Strategi yang telah direncanakan dalam upaya revitalisasi Kawasan Kauman Surakarta adalah Musyawaroh, 2006: 1 Menghidupkan kembali usaha batik. 2 Membangkitkan kembali nafas Kauman sebagai kampung santri. 3 Mengangkat Kauman sebagai kampung wisata. Strategi tersebut diikuti dengan upaya perbaikan, perencanaan dan penataan fisik lingkungan sebagai berikut: 1. Kondisi bangunan-bangunan kuno 2. Aksesibilitas kawasan 3. Persampahan 4. Drainase 5. Saluran pembuangan limbah 6. Heritage walk. 7. Ketersediaan open space. 8. Penataan parkir. 9. Manajemen lalu lintas. Kegiatanprogram kerja yang perlu ditinjau dalam penanganan masalah revitalisasi adalah: 1. Perbaikan lingkungan fisik kawasan. 2. Regulasi. 3. Pendanaan revitalisasi. 4. Pengembangan kegiatan khas kawasan. 5. Sosialisasi. 6. Penentuan pelaksana revitalisasi. 7. Pemberdayaan masyarakat. 8. Kegiatan pendampingan. 4 5 9. Masterplan. Sebagian besar program kerja atau kegiatan tersebut sudah mulai dilaksanakan di Kauman, yaitu perbaikan lingkungan fisik, pengembangan kegiatan khas, sosialisasi, penentuan pelaksana konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan penyusunan masterplan. Sedangkan regulasi dan pendanaan konservasi sudah mulai direncanakan.

2.2.3.2. . Skala Likert untuk Penilaian Efektifitas Pelaksanaan Strategi.