Operasi Dilasi Operasi Erosi Deteksi Tepi Morphologi

dilasirotasi yang tidak berhubungan dengan arah karena struktur element berbentuk disk simetris terhadap objek. Element penstruktur berbentuk linelinear hanya dapat digunakan untuk mendeteksi single border. Dalam Morphologi, yang menjadi kunci penting adalah pemilihan element penstruktur. Element penstruktur memiliki dua komponen yang penting yaitu bentuk dan ukuran dimana keduanya mempengeruhi hasil pengujian. Pemilihan bentuk element penstruktur juga mempengaruhi citra hasil operasi Morphologi Kadir, 2013. Contoh struktur element seperti pada gambar 8.12. Gambar 2.14 a Element Penstruktur Square, b Element Penstruktur Rectangel c Element Penstruktur Line d Element Penstruktur Disk e Element Penstruktur Diamond Kadir, 2013

2.15 Operasi Dilasi

Operasi dilasi biasa dipakai untuk mendapatkan pelebaran terhadap piksel biner yang bernilai 1. Seperti berikut Burger Burge, 2008: A B ={ �|� = � + ������� ∈ � ��� � ∈ �} Hasil dilasi adalah penjumlahan seluruh pasangan kordinat dari A ke B. Contoh penggunaan operasi dilasi berdasarkan persamaan 20 yaitu: A = {2,2,2,3,2,4,3,2,3,3,3,4,4,3} B = {-1,0,0,0,1,0} Dengan demikian, A +BB = {2,2+-1,0,2,2+0,0,2,2+1,0, 2,3+-1,0,2,3+0,0,2,3+1,0, 2,4+-1,0,2,4+0,0,2,4+1,0, 3,2+-1,0,3,2+0,0,3,2+1,0, 3,3+-1,0,3,3+0,0,3,3+1,0, 3,4+-1,0,3,4+0,0,3,4+1,0, 4,3+-1,0,4,3+0,0,4,3+1,0}, = {1,2,2,2,3,2,1,3,2,3,3,3, 1,4,2,4,3,3,2,2,3,2,4,2 2,3,3,3,4,3,2,4,3,4,4,4 3,3,4,3,5,3} ={1,2,1,3,1,4,2,2,2,3,2,4, 3,2,3,3,3,4,4,2,4,3,4,4,5,3} Berikut contoh penggunaan operasi dilasi pada citra dapat dilihat pada gambar 2.15. Gambar 2.15 Penggunaan Operasi Dilasi pada Citra

2.16 Operasi Erosi

Erosi adalah operasi operasi yang akan mengurangi piksel pada batas antar objek dalam suatu citra digital. Operasi ini dirumuskan seperti berikut Gonzales dan Woods, 2002. A � B = {�|� � ⊆ �} Erosi dari A oleh B adalah himpunan seluruh piksel z sedemikian rupa sehingga B ditranslasi oleh z, yang berada di dalam citra A. Berikut contoh penggunaan operasi erosi pada citra dapat dilihat pada gambar 2.16. Gambar 2.16 Penggunaan Operasi Erosi pada Citra

2.17 Deteksi Tepi Morphologi

Operasi dilasi dan erosi dapat dikombinasikan untuk membentuk suatu filter baru yang spesifik. Dalam pengolahan citra digital menggunakan operasi morphologi dikenal dengan istilah “opening filter” dan “closing filter”. Opening adalah kombinasi proses dimana suatu citra digital dikenai operasi erosi dilanjutkan dengan dilasi, sedangkan closing adalah kombinasi dimana suatu citra dikenai operasi dilasi dilanjutkan dengan erosi. Dengan mengkombinasikan proses erosi dan dilasi akan diperoleh efek tertentu yang berguna dalam pengolahan citra digital Pratt, 1991. Filter untuk mealakukan pendeteksian sisi dilakukan dengan cara mengkombinasikan erosi dan dilasi dengan aturan: H = D – E Keterangan : H = Citra Hasil D = Citra Hasil Proses Dilasi E = Citra hasil Proses Erosi

2.18 MSE dan PSNR