Masukan Input Pertanyaan untuk Ketua Tim Akreditasi Puskesmas

74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menganai persiapan akreditasi puskesmas di Kota Binjai pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan :

1. Masukan Input

a. Komunikasi antara Dinas Kesehatan Kota Binjai dengan Puskesmas yang akan melakukan akreditasi puskesmas perihal persiapan akreditasi puskesmas telaksana dengan baik. Kebijakan-kebijakan di terima dan dilaksanakan dengan baik. Membentuk Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas dilakukan sebagai langkah dan bentuk komitmen dari Dinas Kesehatan Kota Binjai dan Puskesmas dalam pelaksanaan persiapan akreditasi puskesmas. b. Sumber daya perihal kesiapan akreditasi puskesmas secara umum sudah memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku. Namun, masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki seperti penambahan tenaga administrasi, farmasi, lingkungan, dan laboratorium di tiga puskesmas. Untuk sarana dan prasarana yang terdapat di puskesmas seperti komputer, printer juga memerlukan penambahan. Dalam penganggaran, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan bahwa dana tersebut berasal dari APBD dengan nominal 200 juta, tapi sejauh ini masih belum dikeluarkan oleh Pemerintah Universitas Sumatera Utara Kota sehingga sejauh ini, dana yang keluar bersumber dari dana puskesmas. Wewenang diberikan kepada setiap pemangku jabatan sesuai dengan porsinya yang didasarkan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. c. Disposisi yang selama ini terjadi, dilakukan dengan baik antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Puskesmas secara siap dan patuh serta bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap kebijakan dan instruksi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan. d. Struktur birokrasi yang terjalin antara Dinas Kesehatan dan puskesmas berlangsung dengan baik. SOP sebagai salah satu karakteristik dari birokrasi memberikan batasan bagi para pelaksana kebijakan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatannya sehingga pekerjaan yang dihasilkan menjadi lebih optimal. Namun, keberadaan SOP terkadang menjadi kendala dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan baru, dimana dalam mengimplementasikannya diperlukan cara-cara baru dan tipe baru.

2. Proses