Analisis Kesiapan Dinas Kesehatan Kota Binjai Dalam Implementasi Akreditasi Puskesmas Tahun 2016
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI
AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal Instansi : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan
A. Pertanyaan untuk Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai
1. Apakah Dinas Kesehatan Kota Binjai telah berkoordinasi dengan Pemerintahan Daerah terkait dengan akreditasi puskesmas di Kota Binjai dan sudah sejauh mana ?
2. Bagaimana respon yang diberikan oleh Pemerintah Daerah ?
3. Berapa banyak anggaran yang diperkirakan / dibutuhkan dalam proses pengakreditasian puskesmas ? Dan berapa anggaran yang bisa dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah ?
4. Sejauh manakah komitmen Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengakreditasian puskesmas di Kota Binjai ?
(2)
6. Bagaimana respon yang diberikan oleh pihak puskesmas ?
7. Dalam pemilihan 3 puskesmas yang akan melakukan akreditasi puskesmas di tahun 2016 ini. Alasan apa yang menjadikan 3 puskesmas ini yang ditunjuk ?
8. Bagaimana dengan komitmen Dinas Kesehatan sendiri dalam pelaksanaan akreditasi puskesmas ?
9. Apakah ada kebijakan/ perintah/ instruksi khusus yang dibuat guna mendukung pelaksanaan akreditasi puskesmas ?
10. Dalam pengakreditasian puskesmas, Dinas Kesehatan diwajibkan untuk membentuk Tim Pendamping Akreditasi puskesmas. Apakah tim tersebut telah terbentuk ? Kapan dan dimana ?
11. Apa saja persyaratan yang harus dimiliki untuk menjadi bagian dari Tim Pendamping Akreditasi ?
12. Tahapan apa saja yang harus mereka lewati untuk menjadi bagian dari Tim Pendamping Akreditasi ?
13. Jika belum terbentuk, apa yang menjadi hambatan dalam pembentukannya ?
14. Jika telah terbentuk, apakah Tim Pendamping tersebut telah melakukan pelatihan ? Kapan dan dimana ?
15. Siapakah yang melatih Tim Pendamping Akreditasi ?dan berapa lama waktu yang diperlukan dalam pelatihan ?
16. Apa saja tugas pokok dan fungsi dari Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas ?
(3)
17. Bagaimana dengan wewenang yang diberikan oleh Dinas Kesehatan terhadap puskesmas ?
B. Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas ( Kepala Puskesmas Tanah Tinggi, Hasan dan Kebun Lada)
1. Apakah Puskesmas telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait pengakreditasian puskesmas ? Sudah sejauh mana ?
2. Apakah yang melatar belakangi ditunjuknya puskesmas ini untuk kemudian melakukan akreditasi puskesmas di tahun 2016 ?
3. Apakah ada anggaran khusus yang disiapkan puskesmas untuk mendukung persiapan akreditasi puskesmas ?digunakan untuk apa sajakah anggaran tersebut ?
4. Apakah ada kebijakan/ perintah/ instruksi khusus yang dibuat guna mendukung pelaksanaan akreditasi puskesmas ?
5. Dalam melakukan akreditasi Puskesmas diperlukan Tim Akreditasi Puskesmas, apakah tim tersebut telah terbentuk di puskesmas ini ? Kapan dan dimana ?
6. Syarat apa saja yang harus dimiliki agar dapat menjadi Tim Akreditasi Puskesmas ?
7. Jika belum terbentuk, apa yang menjadi hambatan dalam pembentukannya ?
8. Jika telah terbentuk, apakah Tim Akreditasi Puskesmas tersebut telah melakukan pelatihan ? Kapan dan dimana ?
(4)
9. Siapakah yang melatih Tim Akreditasi Puskesmas tersebut ?dan berapa lama waktu yang diperlukan dalam pelatihan ?
10. Apa saja tugas pokok dan fungsi dari Tim Akreditasi Puskesmas ? 11. Apakah tim telah memulai dan melakukan tugasnya selaku Tim
Akreditasi Puskesmas ?
12. Kesulitan apa sajakah yang ditemukan dalam pengimplementasian akreditasi puskesmas ini ? Dan bagaimana Bapak/Ibu menyikapi hal tersebut ?
13. Menurut Bapak/Ibu, seberapa efektifkah akreditasi puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas ?
14. Bagaimana dengan wewenang yang dimiliki puskesmas terkait akreditasi puskesmas?
C. Pertanyaan untuk Ketua Tim Pendamping Akreditasi Dinas Kesehatan Kota Binjai
1. Kapan dan dimanakah Tim Pendamping Akreditasi ini terbentuk ? 2. Bagaimanakah proses pembentukan Tim Pendamping Akreditasi ? Dan
syarat apa saja yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai untuk menjadi bagian dari Tim Pendamping Akreditasi ?
3. Apakah Tim pendamping Akreditasi telah mendapatkan pelatihan mengenai Akreditasi Puskesmas ? Kapan dan dimana ?
4. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pelatihan tersebut ?siapakah yang melatih ?
5. Jika sudah, Apa sajakah yang dibahas dalam petihan Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas ?
(5)
6. Apakah ada anggaran khusus yang diterima oleh tim dari Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas sebagai Tim Pendamping Akreditasi ?
7. Sarana dan prasarana apa saja yang diterima oleh tim dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Pendamping Akreditasi ?
8. Apa sajakah tugas pokok dan fungsi dari Tim Pendamping Akreditasi ? 9. Kesulitan apa sajakah yang ditemukan dalam pengimplementasian
akreditasi puskesmas ini? Dan bagaimana Bapak/Ibu menyikapi hal tersebut?
10. Seperti apakah tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh puskesmas dalam melakukan persiapan untuk akreditasi?
11. Bagaimana koordinasi yang dilakukan Tim Pendamping Akreditasi dengan Puskesmas dan juga Tim Akreditasi Puskesmas ? Sudah sejauh mana ?
12. Bagaimana dengan wewenang yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan kepada Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas?
D. Pertanyaan untuk Ketua Tim Akreditasi Puskesmas
1. Kapan dan dimanakah Tim Akreditasi Puskesmas ini terbentuk ?
2. Bagaimanakah proses pembentukan Tim AkreditasiPuskesmas ? Dan syarat apa saja yang dibuat oleh Puskesmas untuk menjadi bagian dari Tim AkreditasiPuskesmas ?
3. Apakah Tim Akreditasi Puskesmas telah mendapatkan pelatihan mengenai Akreditasi Puskesmas ? Kapan dan dimana ?
(6)
4. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pelatihan tersebut ?siapakah yang melatih ?
5. Jika sudah, Apa sajakah yang dibahas dalam petihan Tim Akreditasi Puskesmas ?
6. Apakah ada anggaran khusus yang diterima oleh tim dari Puskesmas dalam menjalankan tugas sebagai Tim AkreditasiPuskesmas ?
7. Sarana dan prasarana apa saja yang diterima oleh tim dalam melaksanakan tugas sebagai Tim AkreditasiPuskesmas ?
8. Apa sajakah tugas pokok dan fungsi dari Tim Akreditasi Puskesmas ? 9. Kesulitan apa sajakah yang ditemukan dalam pengimplementasian
akreditasi puskesmas ini? Dan bagaimana Bapak/Ibu menyikapi hal tersebut?
10. Seperti apakah tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh puskesmas dalam melakukan persiapan untuk akreditasi?
11. Bagaimana koordinasi yang dilakukan Tim Akreditasi Puskesmas dengan Puskesmas dan juga Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas ? Sudah sejauh mana ?
12. Bagaimana dengan wewenang yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan kepada Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas?
(7)
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA MENDALAM
(IN-DEPTH INTERVIEW)
ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI
DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS
TAHUN 2016
1. Masukan 1.1Komunikasi
Matriks 1. Pernyataan Informan Mengenai Komunikasi yang terjalin di Dinas Kesehatan Kota Binjai dan 3 Puskesmas yang di teliti.
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai
Akreditasi Puskesmas inikan bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas dengan meningkatkan kualitas mutu dari puskesmas. Jadi, kami Dinas Kesehatan dalam hal ini sebagai pendamping yang membantu puskesmas untuk melakukan akreditasi. Komunikasi sudah dilakukan kepada seluruh puskesmas di Kota Binjai dengan sosialisasi dan juga kunjungan-kunjungan langsung ke puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Binjai, terutama dalam untuk tiga puskesmas yang kita targetkan akreditasi di tahun 2016. Kebijakan-kebijakan terkait dengan Akreditasi Puskesmas juga telah kita keluarkan, seperti pembentukan Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas dimana nantinya tim inilah yang akan membantu puskesmas di pra akreditasi dan juga pasca akreditasi.
(8)
melakukan proses akreditasi. Dalam hal ini kami telah berkomunikasi dengan 3 puskesmas yang ditunjuk untuk akreditasi. Komunikasi yang kami lakukan berupa sosialisasi kepada Kepala Puskesmas tentang apa itu akreditasi dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan oleh puskesmas dan juga kunjungan ke puskesmas. Tim pendamping saat ini bertugas untuk membina puskesmas secara intensif dalam rangka persiapan menuju penilaian pra-akreditasi. Kami akan senantiasa memberikan informasi-informasi ter-update kepada Puskesmas, baik jika ada perubahan maupun penambahan informasi. Dalam hal ini, selalu melakukan koordinasi yang baik merupakan kunci dari kesuksesan.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Dinas Kesehatan sudah melakukan sosialisasi kepada Puskesmas kami terkait permasalahan akreditasi terutama untuk memenuhi kelengkapan dokumen akreditasi seperti Kelompok Administrasi Manajemen, Upaya Kesehatan Masyarakat, dan Upaya Kesehatan Perorangan. Kami juga dari Puskesmas Tanah Tinggi telah melakukan musyawarah terkait dengan pembentukan Tim Persiapan Akreditasi di puskesmas kami dan melakukan pembahasan akreditasi ini terkait dengan apa-apa saja hal-hal yang perlu kami persiapkan. Penggalangan komitmen juga telah kami lakukan dengan cara pengumpulan tanda tangan dari seluruh pegawai puskesmas. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kami akan pelaksanaan akreditasi ini tinggi. (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Pihak puskesmas saat ini telah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota Binjai. Dinas Kesehatan juga telah berkunjung dan sudah melakukan sosialisasi terkait hal-hal yang diperlukan guna melakukan akreditasi ini. Kami juga dari pihak puskesmas telah berkomitmen untuk melaksanakan akreditasi ini dengan sebaik-baiknya. Salah satu hal yang kami lakukan yaitu penggalangan komitmen dari
(9)
pembentukan tim persiapan akreditasi. Sebagai Kepala Puskesmas saya juga telah membuat beberapa kebijakan mendukung seperti pembuatan peraturan agar seluruh pegawai puskesmas dapat datang dan pulang sesuai waktu kerja.
Kepala Puskesmas HAH.Hasan
Kami telah melakukan komunikasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Binjai. Kami juga telah membuat komitmen akreditasi dengan penggalangan komitmen melalui pengumpulan tanda tangan seluruh pegawai. Beberapa kali Dinas Kesehatan telah berkunjung ke Puskesmas terkait dengan akreditasi ini. Dalam hal ini Dinas Kesehatan akan menjadi pendamping kami untuk melakukan akreditasi. Dinas kesehatan juga telah melakukan sosialisasi mengenai hal ini. Sebagai Kepala Puskesmas, saya juga telah menghimbau agar seluruh pegawai puskesmas dapat bekerjasama dan meningkatkan mutu pelayanannya guna menyukseskan proses akreditasi ini. Hanya saja untuk pedoman mengenai TUPOKSI dari tim akreditasi belum ada kami terima sehingga saat ini kami masih mengacu kepada puskesmas yang berada di Jawa sebagai bahan pembelajaran
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Kebun Lada
Selaku ketua tim persiapan akreditasi, kami telah mendapatkan instruksi dari Kepala Puskesmas tentang apa-apa saja yang harus kami persiapkan untuk akreditasi ini. Komunikasi yang tim lakukan dengan kepala Puskesmas telah berlangsung dengan baik. Pembagian-pembagian tugas kepada masing-masing orang juga telah diatur dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan. Beberapa kali kami telah melakukan rapat dengan penanggung jawab kelompok kerja akreditasi guna mengetahui perkembangan tiap bidang, ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen kami akan peningkatan mutu dari puskesmas.
(10)
Puskesmas HAH. Hasan
tim persiapan akreditasi, dan pembagian tugas dan fungsi dalam pelaksanaan persiapan akreditasi ini dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan dipersiapkan. Kami juga telah menggelar penanda tanganan seluruh pegawai sebagai bentuk komitmen kami untuk melakukan akreditasi ini
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Tanah Tinggi
Berhubung tim persiapan akreditasi baru dibentuk, jadi kami baru beberapa kali rapat dengan Kepala Puskesmas berbicara mengenai akreditasi ini. Kami sangat berkomitmen dalam proses akreditasi ini dan berusaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik pula. Sebagai ketua tim persiapan akreditasi, saya juga telah melakukan pertemuan dengan penanggung jawab pokja-pokja akreditasi seperti administrasi manajemen puskesmas, UKP dan UKM guna menerangkan tugas dari tiap pokja dan apa-apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk melengkapi pendokumenan akreditasi ini.
1.2Ketersediaan Sumber Daya
Matriks 2. Pernyataan Informan Mengenai Sumber Daya Manusia yang ada di 3 Puskesmas yang diteliti
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Sumber daya manusia yang terdapat di ketiga puskesmas ini untuk jumlah pegawai sudah tergolong mencukupi. Namun memang jika dilihat dari fungsinya, maka SDM tersebut masih dikatan belum memenuhi standar karena masih adanya beberapa bagian di puskesmas yang belum diisi tenaga ahli yang memang dibidangnya terutama dengan tenaga farmasi dan juga tenaga labolatorium nya. Tentu saja hal ini telah menjadi salah satu hal yang kami perhatikan untuk kemudian agar kedepannya dapat terselesaikan.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Untuk SDM, saat ini kami kekurangan tenaga farmasi, labolatorium dan juga administrasi yang
(11)
mampu dan mahir dalam menggunakan komputer. Selama ini kami masih menggunakan tenaga/staf lain seperti perawat, tenaga kesehatan masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Memang sejauh ini hal tersebut masih dapat dikendalikan, namun akan lebih baik jika permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan agar pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Kami saat ini masih kekurangan tenaga kesling, farmasi, dan administrasi. Sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tenaga lain yang bukan dibidangnya. Permohonan akan penambahan pegawai dibidang tersebut telah disampaikan ke Dinas Kesehatan dan Pemerintahan Kota, dan telah mendapatkan respon positif dari mereka. Namun, masih belum jelas kapan hal tersebut dapat dilakukan.
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Jika berbicara mengenai SDM di puskesmas ini, memang kami kekurangan tenaga seperti untuk bagian farmasi dan juga administrasi yang terampil dalam menggunakan IT. Permasalahan ini telah kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan dan juga Pemerintahan Kota, namun masih belum mendapatkan jawaban pasti kapan hal ini dapat diselesaikan.
Matriks 3. Pernyataan Informan Mengenai Sumber Daya Anggaran yang ada di 3 Puskesmas yang diteliti
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan ota Binjai
Anggaran yang dipersiapkan untuk pelaksanaan akreditasi ini yaitu 200 juta. Anggaran tersebut berasal dari APBD. Namun anggaran tersebut belum cair.
Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas
Anggaran untuk akreditasi memang ada, namun, hingga saat ini, belum ada dana yang sampai ke kami (Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas). Sejauh ini, segala pengeluaran yang ada dalam kegiatan akreditasi ini, berasal dari dana pribadi.
(12)
kami kepada negara. Jika ada dana yang akan keluar, maka kami akan terima. Namun, apabila dan tersebut tidak ada, tetap kami akan menjalankan tugas kami selaku Tim Pendamping Akreditasi.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Untuk penganggaran memang ada kami persiapkan dari pihak puskesmas. Dan sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan. Dana itu nantinya akan kami gunakan untuk menge-print, membuat brosur dan hal-hal mendukung lainnya. Kami belum ada menerima dana apapun dari Dinas Kesehatan dan kami juga tidak tahu kapan dana itu akan keluar.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Untuk anggaran memang telah kami persiapkan dan sedang kami rancang penganggarannya, namun masih belum rangkum. Dana itu kami keluarkan dari dana puskesmas sendiri. Untuk dana yang disediakan dari Dinas, saya juga tidak tahu apakah akan turun kepuskesmas atau tidak, dan besarannya berapapun, kami juga tidak tahu. Kepala Puskesmas
HAH. Hasan
Anggaran untuk akreditasi ada, tapi saya tidak tahu, apakah dana tersebut akan turun ke puskesmas atau tidak. Masalah seberapa besaran rupiahnya, kami juga tidak tahu. Kalau dari puskesmas sendiri memang akan ada pengalokasian dana untuk akreditasi seperti untuk pencetakan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, ATK dan lain sebagainnya
Matriks 4. Pernyataan Informan Mengenai Sumber Daya Sarana dan Prasarana yang ada di 3 Puskesmas yang diteliti
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan ota Binjai
Sarana dan prasarana yang ada di puskesmas binjai pada umumnya sudah baik dan memenuhi standar, terutama untuk 3 puskesmas yang telah ditunjuk untuk akreditasi, yaitu Puskesmas HAH. Hasan, Tanah Tinggi dan Kebun Lada. Karena pada dasarnya pemilihan ketiga puskesmas ini juga dikarenakan prasarana dan sarana di tiga puskesmas ini telah dianggap layak begitu juga
(13)
Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas
Tidak ada sarana dan prasarana khusus yang kami terima dalam melakukan pendampingan. Transportasi yang kami gunakan ketika berkunjung ke puskesmas juga merupakan kendaraan pribadi. Pendampingan ini merupakan bagian dari pekerjaan kami. Sehingga ada atau tidaknya sarana dan prasarana pendukung, kami tetap akan melaksanakan tugas kami sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kami kepada pekerjaan kami
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Kalau puskesmas kami untuk sarana dan prasarana saya rasa sudah cukup memadai baik itu yang berhubungan dengan pasien dan tamu puskesmas maupun pegawai puskesmas.Untuk itu sering juga puskesmas kami dijadikan puskesmas percontohan di Kota Binjai. Biasanya kami menggunakan aula ataupun ruang rapat untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan persiapan akreditasi.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Menyangkut sarana dan prasarana yang ada di puskesmas, saya rasa sudah cukup baik. Hanya saja memang jika melihat tempat, puskesmas ini, tidak ada lahan lebih untuk ruang terbuka hijau maupun lahan parkir. Keterbatasan lahan membuat puskesmas terasa sempit. Kalau melihat kondisi gedung, gedung terawat dan terasa sudah memenuhi standar sesesuai dengan peraturan, karena inikan juga termasuk gedung baru jadinya yaa..kondisi masih sangat baik. Namun, untuk fasilitas seperti komputer dan printer terasa masih kurang. Karena itu, terkadang pegawai harus membawa sendiri laptop pribadi untuk mengatasinya. Terkait dengan akreditasi, kami juga telah menyediakan sebuah ruangan yang dapat digunakan oleh pegawai untuk rapat dan mengerjakan kelengkapan-kelengkapan yang diperlukan untuk akreditasi.
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Puskesmas HAH. Hasan merupakan salah satu puskesmas rawat inap di Kota Binjai, sehingga
(14)
dengan kondisi dan letak puskesmas yang sedikit masuk dari jalan besar. Sehingga untuk transportasi umum bagi masyarakat yang ingin berobat sedikit terganggu. Kami menyediakan sebuah ruangan sebagai salah satu fasilitas yang dapa digunakan oleh Tim Perdiapan Akreditasi dan pegawai lain terkait dengan perisiapan puskesmas untuk akreditasi. Di Puskesmas ini terdapat 2 mobil ambulan namun hanya 1 yang masih dalam kondisisi layak, sedangkan yang lain rusak berat.
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Tanah Tinggi
Fasilitas yang kami terima guna meningkatkan kinerja kami dalam melakukan persiapan akreditasi puskesmas yaitu penyediaan ruang kerja dan juga fasilitas lain seperti mesin printer, kertas, tinta dan ATK lainnya.
Ketua Tim Persiapan Akreditas
Puskesmas Kebun Lada
Puskesmas dalam hal ini menyediakan sebuah ruangan khusus yang dapat kami gunakan untuk bekerja dalam mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan akreditasi. Untuk fasilitas seperti komputer/laptop, kami masih menggunakan laptop pribadi namun untuk mesin printer, kertas, dan tinta semuanya telah disediakan oleh Puskesmas
Sekretaris Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH. Hasan
Kalau itu dek..Kami mendapatkan sebuah ruangan yang bisa kami gunakan untuk mengadakan rapat maupun pertemuan lain untuk membicarakan permasalahan akreditasi. Ruangan tersebut juga dapat digunakan untuk mengerjakan segala hal yang berkaitan dengan akreditasi puskesmas.
Matriks 5. Pernyataan Informan Mengenai Sumber Daya Kewenangan yang ada di 3 Puskesmas yang diteliti
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan ota Binjai
Kami Dinas Kesehatan memberikan kewenangan kepada Puskesmas dalalam melakukan dan menjalankan puskesmas sesuai dengan wewenang yang telah diatur dalam peraturan. Tidak ada pembatasan wewenang kepada
(15)
mereka. Kami percaya, setiap puskesmas akan memberikan hasil terbaik dan melaksanakan wewenang mereka dengan bijak.
Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas
Kami diberikan wewenang dalam mendampingi puskesmas untuk melakukan persiapan akreditasi dengan tetap harus tunduk kepada Kepala Dinas. Mengerjakan tugas dan fungsi kami sesua dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Kami menjalankan wewenang kami sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan tetap harus tunduk dibawah Dinas Kesehatan. Wewenang diberikan kepada kami agar kami dapat menjalankan fungsi puskesmas sesuai dengan keinginan kami namun tetap didalam koridornya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Dalam hal ini, wewenang yang diberikan Dinas Kesehatan kepada Puskesmas sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Jadi kami melakukan wewenang sesuai dengan porsi kami
selaku puskesmas.”
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Kewenangan untuk mengatur dan menjalankan puskesmas diberikan kepada kami sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tapi tetap, Puskesmas harus mengikut instruksi dan perintah yang diberikan oleh Dinas Kesehatan, karena walau bagaimanapun, puskesmas merupakan UPTD dari Dinas Kesehatan.
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Tanah Tinggi
Kepala Puskesmas memberikan wewenang kepada kami sesuai dengan tugas yang kami miliki didalam proses persiapn akreditasi puskesmas ini. Jadi, wewenang yang diberikan selaras dengan tugas dan fungsi kami.
Ketua Tim Persiapan Akreditas
Puskesmas Kebun Lada
Wewenang yang diberikan kepada kami sesuai dengan tugas dan fungsi kami dalam menjalankan tugas kami untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan akreditasi puskesmas. Kepala Puskesmas memberikan kebebasan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan nyamannya pegawai
(16)
Sekretaris Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH. Hasan
Kami memiliki wewenang sesuai dengan tugas kami didalam pengerjaan persiapan akreditasi puskesmas ini. Jadi akan lebih mudah bagi kami dalam bekerja. Namun, tetap harus berada dibawah pengawasan dari Ibu Kepala Puskesmas.
1.3Disposisi
Matriks 6. Pernyataan informan mengenai kegiatan disposisi yang ada di 3 Puskesmas yang diteliti
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Akreditasi merupakan suatu keharusan, jadi harus disikapi dengan serius. Dinas Kesehatan dalam hal ini sangat mendukung dan berkomitmen untuk membuat seluruh puskesmas di Kota Binjai dapat terakreditasi.
Tim Pendamping Akreditasi
puskesmas
Kami sebagai Tim Pendamping Akreditasi sangat mendukung dan siap melakukan tugas dan fungsi kami sebagai Tim Pendamping Akreditasi. Akreditasi merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Dengan meningkatnya mutu, maka kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa pelayanan puskesmas akan semakin meningkat.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Puskesmas kami selalu siap dalam mendukung kebijakan pemerintah, apalagi memang jika itu demi kebaikan dan kemajuan puskesmas. Kami berkomitmen untuk melakukan akreditasi dengan baik walau masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Kami sangat terbuka dengan sesuatu yang baru apabila hal tersebut dapat meningkatkan kualitas puskesmas. Jadi kalau ditanya seberapa besar komitmen kami, maka kami berkomitmen penuh untuk hal tersebut. Seperti pernyataan saya sebelumnya, sebagai bentuk keseriusan, kami telah menggalakkan penanda tanganan komitmen untuk akreditasi.
(17)
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Kami menyikapi kebijakan ini dengan serius, walau disamping ini, masih banyak pekerjaan yang yang kami selesaikan. Jika memang dengan adanya akreditasi dapat meningkatkan kualitas dari puskesmas, maka hal itu patut untuk didukung.
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Tanah Tinggi
Kami setuju dengan program akreditasi ini, apalagi memang akreditasi merupakan suatu keharusan bagi puskesmas dan dibuat demi kepentingan dan kebaikan puskesmas sendiri. Dengan adanya akreditasi, peningkatan mutu dari suatu pelayanan kesehatan dapat diketahui, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa pelayanan puskesmas semakin meningkat.
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Kebun Lada
Kami selaku Tim Persiapan Akreditasi dan sebagai pegawai puskesmas berkomitmen untuk melakukan akreditasi dengan sebaik-baiknya. Menyikapi hal tersebut dengan sikap terbuka merupakan kewajiban kami agar dapat mengerjakan akreditasi ini dengan baik. Dengan adanya kebijakan akreditasi ini, terjadi peningkatan mutu puskesmas dan juga pegawainya, kerjasama dan rasa memiliki puskesmas yang tinggi.
Sekretaris Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas
HAH.Hasan
Sebagai pegawai puskesmas dan tim persiapan akreditasi, kami sangat mendukung akreditasi ini. Walau disamping ini masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, namun jika itu memang demi kebaikan puskesmas, maka kami siap untuk melakukannya.
1.4 Struktur Birokrasi
Matriks 7. Pernyataan informan mengenai struktur birokrasi yang ada di 3 Puskesmas yang diteliti
Informan Pernyataan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Sejauh ini hubungan antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas di Kota Binjai berjalan
(18)
melakukan tugas dan fungsi kami dengan baik agar tidak menjadi penghambat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepala Puskesmas
Tanah Tinggi
Puskesmas dengan Dinas Kesehatan memiliki hubungan yang baik. Sejauh ini kami dapat bekerjasama dengan baik dan tidak memiliki kendala apapun. Namun, ada beberapa hal seperti permasalah kekurangan tenaga farmasi yang kami keluhkan masih belum dapat terpenuhi walau telah mendapat respon positif dari pihak Dinas Kesehatan dan Pemerintahan Kota.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Berbicara mengenai birokrasi, ya saya rasa sudah berjalan dengan baik. Contohnya saja untuk permasalahan persiapan akreditasi ini, pihak Dinas Kesehatan telah beberapa kali melakukan kunjungan langsung ke puskesmas kami untuk memberikan sosialisasi mengenai akreditasi sehingga kami dapat memahami maksud dari pelaksanaan akreditasi ini.
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Hubungan puskesmas dengan Dinas Kesehatan berjalan dengan baik, karena keberadaan dari puskesmas merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan yang langsung berhungan dengan masyarakat.
2. Proses
2.1Proses Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas
Matriks 8. Pernyataan Informan Mengenai Proses Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas
Informan Pernyataan
Ketua Tim Persiapan Akreditasi
Puskesmas Tanah Tinggi
Kami sendiri sebagai Tim Persiapan Akreditasi juga masih baru dibentuk, sehingga dalam proses pembuatan dokumen, kami juga masih dalam tahap awal seperti pembagian tugas kepada masing-masing kelompok kerja agar mengetahui dengan baik apa-apa saja yang perlu dipersiapkan.
(19)
Akreditasi
Puskesmas Kebun Lada
dengan baik, untuk kelompok administrasi manajemen dan UKM sudah berjalan lebih cepat dibanding dengan kelompok UKP, hal tersebut juga dikarenakan kesibukan dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien sehingga fokus dari dokter menjadi sedikit terbagi.
Sekretaris Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH. Hasan
Kami sendiri sebagai Tim Persiapan Akreditasi juga masih baru dibentuk, sehingga dalam proses pembuatan dokumen, kami juga masih dalam tahap awal seperti pembagian tugas kepada masing-masing kelompok kerja agar mengetahui dengan baik apa-apa saja yang perlu dipersiapkan
2.2 Proses Proses Penyiapan SDM
Matriks 9. Pernyataan Informan Mengenai Proses Penyiapan SDM
Informan Pernyataan
Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai
Sebelumnya Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas juga telah melakukan pelatihan di Medan. Hal ini juga dibuat agar mereka memiliki pengetahuan lebih tentang akreditasi, jadi mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan dan apa saja tugas pokok dan fungsi mereka sebagai Tim Pendamping Akreditasi. Ini merupakan salah satu bentuk penyiapan SDM yang baik menurut saya.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Peningkatan kualitas dari SDM memang sangat diperlukan. Dalam hal ini, selaku kepala puskesmas, saya juga telah menginstruksikan kepada pegawai untuk lebih meningkatkan kedisiplinan mereka, seperti untuk datang dan pulang tepat waktu. Memang terlihat sederhana, namun jika semua pegawai dapat melakukannyanya, maka perubahan tersebut dapat menjadi salah satu faktor dari peningkatan kualitas pelayanan di puskesmas.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Kalau untuk penyiapan SDM memang kami telah berusaha sebaik mungkin ya, seperti membuat
(20)
datang bekrja tepat waktu, pulang juga tepat waktu, kalau ingi tidak datang harus izin dengan alasan yang jelas dan sebagainya. Namun yaitu, mengubah mindset dari seseorang kan bukan perkara mudah. Beda orang beda pemikiran, jadi ya memang itu semua perlu waktu dan kesabaran.
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Kami masih butuh bimbingan untuk mengetahui lebih dalam mengenai akreditasi, tentang apa saja yang harus kami kerjakan dan apa saja yang harus kami persiapkan. Untuk itu diperlukan sosialisasi mengeai hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengerjaannya dan agar seluruh pegawai berada dalam pemahaman yang sama dan tidak memiliki perbedaan pendapat. 3. Keluaran (output)
Matriks 10. Pernyataan Informan mengenai Kesiapan Puskesmas Dalam Akreditasi Puskesmas di 3 Puskesmas.
Informan Pernyataan
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi
Seperti yang adik lihat, kami masih dalam tahap pengerjaannya, jadi ya memang belum siap. Kami terus berusaha yang terbaik agar persiapan kami ini dapat diselesaikan dengan cepat. Doakan saja.
Kepala Puskesmas Kebun Lada
Memang persiapan yang kami lakukan sudah cukup jika di persentasekan yaitu sebesar 55%. Tapi tetap saja untuk dikatakan siap diperlukan 45% yang lainnya. Jadi ya memang puskesmas kami tidak siap untuk diakreditasi saat ini.
Kepala Puskesmas HAH. Hasan
Kami belum siap untuk diakreditasi. Pembentukan tim saja masih baru, jadi otomatis untuk persiapannya masih berada di tahap awal. Jadi masih butuh waktu untuk mengerjakannya.
(21)
(22)
(23)
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, Leo. 2006. Dasar – Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta Alamsyah, Dedi. 2012. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Dinas Kesehatan Kota Binjai.2015. Profil Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2015.Binjai.
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. 2013.Akreditasi Puskesmas. Jakarta. Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. 2015. Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.Jakarta : Salemba Humanika.
Idris, Irwan. 2015. Analisis Kesiapan Puskesmas Dalam Implementasi Akreditasi di Kota Lhoksumawe Tahun 2015. Tesis, Universitas Sumatera Utara.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
___________________. 2013. Instrumen Akreditasi Puskesmas. Jakarta.
___________________. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Jakarta. ___________________. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 46 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,Tempat Praktik MandiriDokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.Jakarta.
Moleong, L. J, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Pemerintah Kota Binjai.2014. Laporan Kinerja Pemerintah Kota Binjai Tahun 2014.Binjai.
Peraturan Presiden. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(25)
Republik Indonesia.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Slameto, 2010.Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi.Bandung : Alfabeta.
Winarno, Budi. 2014. Kebijakan Publik : Teori, Proses dan Studi Kasus. Jakarta. PT. Buku Seru.
(26)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh, luas dan mendalam tentang kesiapan Dinas Kesehatan Kota Binjai dalam Implementasi Akreditasi Puskesmas Tahun 2016.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, data tersebut merupakan data pasti yang merupakan nilai dibalik data yang tampak (Sugiyono, 2011).
Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2013) mendefinisikan metodologikualititatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupakata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh),artinya memandang individu dan organisasi sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Binjai, dengan pertimbangan Dinas Kesehatan Kota Binjai merupakan institusi yang berwenang dalam menjalankan kebijakan akreditasi di puskesmas wilayah kerjanya.Dan puskesmas di Kota Binjai belum melakukan akreditasi dan dicanangkan untuk melakukan akreditasi di tahun 2016 oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai.Waktu
(27)
33
penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2016 (mulai dari survei penelitian sampai dengan penyajian hasil penelitian).
3.3 Informan
Informan dalam penelitian ini diambil secara purposive (bertujuan), yaitu : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai.
2. Kepala Puskesmas (Puskesmas Tanah Tinggi, Puskesmas Hasan, Puskesmas Kebun Lada).
3. Ketua Tim Pendamping Akreditasi Dinas Kesehatan Kota Binjai.
4. Ketua Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas (Puskesmas Tanah Tinggi, Puskesmas Hasan, Puskesmas Kebun Lada).
3.4 Jenis Data
1. Data primer yaitu keseluruhan data yang diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara langsung dengan informan dan mengacu pada pedomanwawancara yang telah disusun berupa point-point pokok berkaitan dengankesiapan Dinas Kesehatan Kota Binjai dalam Implementasi Akreditasi Puskesmas Tahun 2016.
2. Data sekunder yaitu keseluruhan data yang diperoleh dari catatan, dokumen, data dan lain sebagainya pada pada Dinas Kesehatan Kota Binjai.
3.5 Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam
(28)
34
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan olehdua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan danterwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,2013).
Menurut Moleong (2013) dalam melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain :
a) Perencanaan Wawancara
Perencanaan wawancara ini terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu, 1) menemukan siapa yang akan diwawancarai sesuai dengan tujuan penelitian. Biasanya orang yang memiliki peran penting, mengetahui secara luas dan mendalam tentang lokasi penelitian, kondisi organisasi dan situasi di daerahnya. 2) Mencari tahu bagaimana cara yang tepat untuk melakukan kontak dengan informan. 3)Mengadakan persiapan yang matang untuk melakukan wawancara. Beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain, membuat garis besar pokok-pokok pertanyaan, alat bantu yang digunakan, menjaga penampilan dengan berpakaian yang sopan, menentukan waktu, hari, tanggal dan tempat wawancara.
b) Pelaksanaan Wawancara
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara antara lain, 1)Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian. 2) Menerangkan alas an informan terpilih untuk diwawancarai. 3) Menjelaskan institusi atau badan yang melakukan penelitian.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada informan untukmelakukan wawancara dan menghindari keasingan atau kecurigaan
(29)
35
sehingga memberikan kesempatan kepada informan untuk memberikan informasi yang jujur.
c) Strategi Wawancara
Strategi wawancara diterapkan agar setiap ide dan pandangan informan dipandang penting dan dapat diterima. Pewawancara harus mempertimbangkan aspek waktu yang tersedia, apakah waktu yang tersesdia singkat atau lama. Ada beberapa unsur penting lainnya yang harus menjadi pertimbangan dalam mengatur strategi yaitu unsur jenis kelamin, usia, dan kedudukan sosial.
Pewawancara juga perlu mempersiapkan sejumlah pengetahuan dasar,ketrampilan, sikap, serta persiapan psikis dan mental dalam menghadapi kondisiapapun selama wawancara berlangsung.
d) Kegiatan Sesudah Wawancara
Kegiatan sesudah wawancara berakhir cukup penting dalam rangka pengecekan keabsahan data. Perlu dilakukan pengecekan terhadap alat bantu wawancara (tape recorder, kamera) agar berfungsi dengan baik. Pewawancara perlu membuat catatan lapangan serta memastikan agar semua informasi yangdibutuhkan dapat diperoleh.
2. Pengamatan (observasi)
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa, obervasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
(30)
36
Dalam penelitian ini Peneliti langsung meninjau lokasi penelitian dan melakukan pengamatan langsung terhadap objek-objek yang diteliti, kemudian dari pengamatan tersebut melakukan pencatatan data-data yang diperoleh yang berkaitan dengan aktivitas penelitian.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai pada penelitian ini yaitu berupa alat perekam (tape recorder) dan juga alat tulis.
3.7 Triangulasi
Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama,yakni dengan memilih informan yang dianggap dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan (Sugiyono, 2011).
3.8 Metode Analisa Data
Analisis data kualitatif dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data, interpretasi data dan dibuat matriks untuk mempermudah dalam melihat data secara lebih sistematis (Miles dan Huberman dalam Herdiansyah, 2012).
(31)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Umum Kota Binjai
Kota Binjai merupakan salah satu kota yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 22 Km dari Kota Medan ( ± 30 menit perjalan ). Kota Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat, serta berada pada Jalur Trasportasi Utama yang menghubungkan Propinsi Sumatera Utara dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Secara geografis, Kota Binjai berada pada 3°31‟40” –3 40‟2” Lintang Utara dan 98°27‟3” –98°32‟32” Bujur Timur dan terletak + 28 M di atas
permukaan laut. Wilayah Kota Binjai seluas9.023,62 Ha (± 90,23 Km2)berbatasan dengan:
Di sebelah utara berbatas dengan Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan Kecamatan Hamparan Perak kabupaten Deli Serdang. Di sebelah timur berbatas dengan Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang.
Di sebelah selatan berbatas dengan Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
(32)
38
Gambar 4.1 Peta Kota Binjai
Wilayah Kota Binjai secara administratif terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Binjai Selatan,Binjai Kota, Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai Barat yang terbagi atas 37 kelurahan serta mempunyai penduduk sebanyak 285.530 jiwa. Penduduk Kota Binjai terdiri dari berbagai Etnis antara lain Melayu, Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Karo, Batal Simalungun, Jawa, Banten, Minang, Aceh, Tionghoa, India, dan lain sebagainya dengan pemeluk agama mayoritas Islam. Walau Kota Binjai bukan merupakan kota besar namun Kota Binjai sudah memiliki kesadaran akan kesehatan, politik dan keamanan yang cukup tinggi. Lebih lengkap tentang kondisi geografis Kota Binjai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
(33)
39
Tabel 4.1 Kondisi Geografis Kota Binjai
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Binjai 2015
Berdasarkan data dari Pemerintah Kota Binjai pada tahun 2014, jumlah penduduk Kota Binjai sebanyak 285.530 orang, yang terdiri atas 145.423 laki-laki dan 140.107 perempuan. Hal ini dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Penyebaran Penduduk Kota Binjai Tahun 2014
Sumber : Pemerintah Kota Binjai, 2014
Lokasi penelitian terdiri dari tiga puskesmas yaitu : Puskesmas HAH.Hasan, Puskesmas Kebun Lada dan Puskesmas Tanah Tinggi. Pemilihan ketiga puskesmas tersebut didasari keterkaitan lokasi dengan judul penelitian dimana ketiga puskesmas tersebut merupakan puskesmas
Kebun Lada
23,59 9 64 Terjangkau Ada Jati Makmur
Rambung
29,96 8 62 Terjangkau Ada Binjai Estate
Binjai Kota Binjai Kota 4,12 7 51 Terjangkau Ada Bandar Senembah
10,86 6 42 Terjangkau Ada HAH. Hasan
Binjai Timur Tanah Tinggi 21,7O 7 65 Terjangkau Ada
90,23 37 284
Jaringan Komunikasi Kota Binjai Binjai Utara Binjai Selatan Binjai Barat
Kecamatan Puskesmas Luas (Km2) Kelurahan Jlh Ling Kel. Terjangkau Roda 4/Roda 2
Terjangkau Terjangkau Terjangkau Ada Ada Ada
Laki-laki Perempuan
1 Binjai Selatan 28.131 26.761 54.892 19.22 2 Binjai Timur 31.556 30.665 62.221 21.79 3 Binjai Kota 18.100 18.054 36.154 12.66 4 Binjai Utara 43.224 41.028 84.252 29.51 5 Binjai Barat 24.412 23.599 48.011 16.81 145.423 140.107 285.530 100 Jumlah
(34)
40
Sarana Kesehatan Jumlah
Rumah Sakit Umum / Swasta 5 buah Puskesmas 8 buah Klinik Pratama 9 buah Klinik TNI / Polri 3 buah
Apotek 4 buah
Lainnya 3 buah
yang telah dipilih oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai untuk kemudian melakukan Akreditasi Puskesmas.
4.1.2 Sumber Daya Kesehatan Kota Binjai
Kota Binjai yang terdiri dari 5 kecamatan dengan jumlah penduduk sebesar 285.530 jiwa memiliki berbagai macam fasilitas kesehatan yang disediakan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun swasta. Berikut merupakan daftar fasilitas kesehatan yang terdapat di kota Binjai dan telah bekerjasama dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) diantaranya sebagai berikut :
Tabel 4.3 Fasilitas Kesehatan di Kota Binjai
Sumber : BPJS Online 2013
4.2Karakteristik Narasumber
Pemilihan narasumber berdasarkan keterkaitan narasumber dengan judul penelitian. Adapun karakteristik narasumber yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(35)
41
Tabel 4.4 Karakteristik Narasumber
4.3Gambaran Informasi dan Data Sekunder Puskesmas Kota Binjai 4.3.1 Sumber Daya Manusia 3 Puskesmas di Kota Binjai
Sumber daya manusia yang terdapat di tiga puskesmas lokasi penelitian yang ada di Kota Binjai masih belum memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku sebagaimana yang terdapat dalam Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas dimana Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Ketiga puskesmas ini memiliki permasalahan SDM yang sama dimana tenaga kefarmasian, labolatorium, administrasi, kesehatan lingkungan masih kurang, sehingga tugas tersebut dikerjakan oleh tenaga lain seperti perawat. Berikut daftar SDM di tiga puskesmas :
No. Instansi Jabatan Umur
(Tahun) Pendidikan
1 Dinas Kesehatan
Kota Binjai
1. Plt. Kepala Dinas 2. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas
1. 59 Tahun 2. 43 Tahun
1. S1 2. S1
2 Puskesmas HAH.
Hasan
1. Ka. Puskesmas 2. Sekretaris Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas
1. 45 Tahun 2. 29 Tahun
1. S2 2. S1
3 Puskesmas Kebun
Lada
1. Ka. Puskesmas 2. Ketua Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas
1. 45 Tahun 2. 39 Tahun
1. S2 2. S2
4 Puskesmas Tanah
Tinggi
1. Ka. Puskesmas 2. Ketua Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas
1. 47 Tahun 2. 45 Tahun
1. S1 2. S1
(36)
42
Tabel 4.5 Jumlah SDM di 3 Puskesmas
Sumber : Profil Puskesmas HAH.Hasan, Kebun Lada, Tanah Tinggi Catatan :
Puskesmas Rawat Inap : Puskesmas HAH. Hasan dan Puskesmas Tanah Tinggi.
Puskesmas 24 Jam (Trauma Center) : Puskesmas Kebun Lada
*Tenaga non kesehatan lainnya : Administrasi, SMK, SMA, STM, dll
4.3.2 Gambaran Sarana dan Prasarana 3 Puskesmas di Kota Binjai Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di tiga puskesmas Kota Binjai adalah sebagai berikut :
Prasarana akses masyarakat menuju lokasi puskesmas baik dan mulus terutama Puskesmas Kebun Lada yang lokasinya tepat berada di pinggir jalan besar dimana merupakan lintasan angkutan umum. Untuk Puskesmas HAH.Hasan, kondisi jalan baik dan mudah dijangkau hanya saja bukan merupakan wilayah dimana transportasi umum melintas. HAH. Hasan Kebun Lada Tanah Tinggi
1 dokter 5 6 7
2 dokter gigi 2 1 2
3 perawat 10 15 24
4 bidan 7 10 9
5 tenaga kesehatan masyarakat 2 3 4
6 tenaga kesehatan lingkungan 1 1 0
7 ahli teknologi laboratorium medik 1 1 4
8 tenaga gizi 2 0 4
9 tenaga kefarmasian 1 2 1
10 tenaga non kesehatan lainnya 1 2 4
32 41 59
No. Jenis Ketenagaan Puskesmas
(37)
43
Lokasi Puskesmas Tanah Tinggi dapat dijangkau dengan trasportasi umum namun masyarakat harus sedikit berjalan kaki untuk mencapainya. Prasarana listrik di tiga puskesmas ini menggunakan listrik PLN, sementara untuk jaringan telepon dan internet tersedia dengan baik dan tergolong lancar.
Sarana bangunan gedung ketiga puskesmas tergolong baik dan termasuk kedalam bangunan baru. Bangunan puskesmas ini dibangun sesuai dengan ketentuan persyaratan yang terdapat didalam Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas.
Alat kesehatan yang tersedia di tiga puskesmas sudah cukup memenuhi dan memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga dapat mendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4.4Masukan (Input) 4.4.1 Komunikasi
Komunikasi dalam suatu proses pengimplementasian kebijakan merupakan aspek yang harus diperhatikan. Komunikasi yang baik dapat menciptakan kerjasama yang baik juga sehingga tujuan dari komunikasi dapat terlaksana dan tersampaikan dengan baik.Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan para narasumber :
“Akreditasi Puskesmas ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas dengan meningkatkan kualitas mutu dari puskesmas.Kami Dinas Kesehatan dalam hal ini sebagai pendamping yang membantu puskesmas untuk melakukan akreditasi.Komunikasi sudah dilakukan kepada seluruh puskesmas di Kota Binjai dengan sosialisasi dan juga kunjungan-kunjungan langsung ke puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Binjai, terutama
(38)
44
tahun 2016. Kebijakan-kebijakan terkait dengan Akreditasi Puskesmas juga telah kita keluarkan, seperti pembentukan Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas dimana nantinya tim ini akan
membantu puskesmas di pra akreditasi dan juga pasca akreditasi.”
(Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai)
“Selaku Tim Pendamping kami berkewajiban untuk mendampingi
puskesmas dalam melakukan proses akreditasi. Dalam hal ini kami telah berkomunikasi dengan 3 puskesmas yang ditunjuk untuk akreditasi. Komunikasi yang kami lakukan berupa sosialisasi kepada Kepala Puskesmas tentang apa itu akreditasi dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan oleh puskesmas dan juga kunjungan ke puskesmas. Tim pendamping saat ini bertugas untuk membina puskesmas secara intensif dalam rangka persiapan menuju penilaian pra-akreditasi. Kami akan senantiasa memberikan informasi-informasi ter-update kepada Puskesmas, baik jika ada perubahan maupun penambahan informasi. Dalam hal ini, selalu melakukan
koordinasi yang baik merupakan kunci dari kesuksesan.” (Tim
Pendamping Akreditasi)
“Dinas Kesehatan sudah melakukan sosialisasi kepada Puskesmas
kami terkait permasalahan akreditasi terutama untuk memenuhi kelengkapan dokumen akreditasi seperti Kelompok Administrasi Manajemen, Upaya Kesehatan Masyarakat, dan Upaya Kesehatan Perorangan.Kami juga dari Puskesmas Tanah Tinggi telah melakukan musyawarah terkait dengan pembentukan Tim Persiapan Akreditasi di puskesmas kami dan melakukan pembahasan akreditasi ini terkait dengan apa-apa saja hal-hal yang perlu kami persiapkan. Penggalangan komitmen juga telah kami lakukan dengan cara pengumpulan tanda tangan dari seluruh pegawai puskesmas. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kami akan pelaksanaan
akreditasi ini tinggi.” (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
“Pihak puskesmas saat ini telah melakukan komunikasi dengan Dinas
Kesehatan Kota Binjai.Dinas Kesehatan juga telah berkunjung dan sudah melakukan sosialisasi terkait hal-hal yang diperlukan guna melakukan akreditasi ini.Kami juga dari pihak puskesmas telah berkomitmen untuk melaksanakan akreditasi ini dengan sebaik-baiknya. Salah satu hal yang kami lakukan yaitu penggalangan komitmen dari seluruh pegawai puskesmas dan juga pembentukan tim persiapan akreditasi. Sebagai Kepala Puskesmas saya juga telah membuat beberapa kebijakan mendukung seperti pembuatan peraturan agar seluruh pegawai puskesmas dapat datang dan pulang
sesuai waktu kerja.” (Kepala Puskesmas Kebun Lada)
“Kami telah melakukan komunikasi dengan pihak Dinas Kesehatan
(39)
45
pegawai.Beberapa kali Dinas Kesehatan telah berkunjung ke Puskesmas terkait dengan akreditasi ini. Dalam hal ini Dinas Kesehatan akan menjadi pendamping kami untuk melakukan akreditasi. Dinas kesehatan juga telah melakukan sosialisasi mengenai hal ini. Sebagai Kepala Puskesmas, saya juga telah menghimbau agar seluruh pegawai puskesmas dapat bekerjasama dan meningkatkan mutu pelayanannya guna menyukseskan proses akreditasi ini. Hanya saja untuk pedoman mengenai TUPOKSI dari tim akreditasi belum ada kami terima sehingga saat ini kami masih mengacu kepada puskesmas yang berada di Jawa sebagai bahan
pembelajaran” (Kepala Puskesmas HAH.Hasan)
“Selaku ketua tim persiapan akreditasi, kami telah mendapatkan
instruksi dari Kepala Puskesmas tentang apa-apa saja yang harus kami persiapkan untuk akreditasi ini. Komunikasi yang tim lakukan dengan kepala Puskesmas telah berlangsung dengan baik. Pembagian-pembagian tugas kepada masing-masing orang juga telah diatur dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.Beberapa kali kami telah melakukan rapat dengan penanggung jawab kelompok kerja akreditasi guna mengetahui perkembangan tiap bidang, ini kami lakukan sebagai bentuk
komitmen kami akan peningkatan mutu dari puskesmas.” (Ketua Tim
Persiapan Akreditasi Puskesmas Kebun Lada)
“Kami telah melakukan musyawarah antara Kepala Puskesmas
dengan pegawai puskesmas terkait akreditasi ini. Mulai dari pembentukan tim persiapan akreditasi, dan pembagian tugas dan fungsi dalam pelaksanaan persiapan akreditasi ini dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan dipersiapkan. Kami juga telah menggelar penanda tanganan seluruh pegawai sebagai bentuk komitmen kami untuk melakukan akreditasi ini (Sekretaris Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas HAH. Hasan)
“Berhubung tim persiapan akreditasi baru dibentuk, jadi kami baru
beberapa kali rapat dengan Kepala Puskesmas berbicara mengenai akreditasi ini. Kami sangat berkomitmen dalam proses akreditasi ini dan berusaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik pula. Sebagai ketua tim persiapan akreditasi, saya juga telah melakukan pertemuan dengan penanggung jawab pokja-pokja akreditasi seperti administrasi manajemen puskesmas, UKP dan UKM guna menerangkan tugas dari tiap pokja dan apa-apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk melengkapi pendokumenan
akreditasi ini.” (Ketua Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas Tanah
(40)
46
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan narasumber, komunikasi saat ini telah dilakukan dengan baik dengan pihak terkait yaitu antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas. Kebijakan-kebijakan terkait akreditasi puskesmas juga telah dibuat seperti pembentukan Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan dan pembentukan Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas yang dilakukan oleh Puskesmas. Sebagai bentuk apresiasi serius puskesmas dan komitmen dari puskesmas, ketiga puskesmas juga telah melakukan penggalangan komitmen dengan cara penanda tanganan yang dilakukan oleh seluruh pegawai puskesmas.
Sejauh ini segala kebijakan baik yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan maupun Puskesmas telah diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh staf yang bersangkutan dengan kebijakan tersebut.Konsistensi dari ketersediaan informasi juga terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan kepada seluruh puskesmas guna membantu puskesmas dalam melakukan akreditasi. Apabila ada perubahan dan penambahan informasi, maka Dinas Kesehatan akan senantiasa melakukan koordinasi dengan puskesmas untuk meng-upgrade kembali informasi-informasi terkait.
4.4.2 Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menjadi bagian penting dalam mewujudkan suatu implementasi. Dimana keberadaan sumber daya manusia ini yang akan memberikan kelancaran dalam proses dan kegiatannya.
(41)
47
akan menjadi terhambat dan rentan terhadap kegagalan. Berikut hasil wawancara dengan beberapa narasumber :
“Sumber daya manusia yang terdapat di ketiga puskesmas ini
untuk jumlah pegawai sudah tergolong mencukupi.Namun memang jika dilihat dari fungsinya, maka SDM tersebut masih dikatan belum memenuhi standar karena masih adanya beberapa bagian di puskesmas yang belum diisi tenaga ahli yang memang dibidangnya terutama dengan tenaga farmasi dan juga tenaga labolatorium nya.Tentu saja hal ini telah menjadi salah satu hal yang kami perhatikan untuk kemudian agar kedepannya dapat
terselesaikan.” (Plt. Kepala Dinas Kesehatan)
“Jika berbicara mengenai SDM di puskesmas ini, memang kami
kekurangan tenaga seperti untuk bagian farmasi dan juga administrasi yang terampil dalam menggunakan IT.Permasalahan ini telah kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan dan juga Pemerintahan Kota, namun masih belum mendapatkan jawaban
pasti kapan hal ini dapat diselesaikan.”(Kepala Puskesmas HAH.
Hasan)
“Untuk SDM, saat ini kami kekurangan tenaga farmasi,
labolatorium dan juga administrasi yang mampu dan mahir dalam menggunakan komputer. Selama ini kami masih menggunakan tenaga/staf lain seperti perawat, tenaga kesehatan masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Memang sejauh ini hal tersebut masih dapat dikendalikan, namun akan lebih baik jika permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan agar pelayanan
kesehatan dapat lebih ditingkatkan.” (Kepala Puskesmas Tanah
Tinggi)
“Kami saat ini masih kekurangan tenaga kesling, farmasi, dan
administrasi. Sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tenaga lain yang bukan dibidangnya. Permohonan akan penambahan pegawai dibidang tersebut telah disampaikan ke Dinas Kesehatan dan Pemerintahan Kota, dan telah mendapatkan respon positif dari mereka. Namun, masih belum jelas kapan hal
tersebut dapat dilakukan.”(Kepala Puskesmas Kebun Lada)
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa untuk SDM dipuskesmas masih kurang seperti tenaga farmasi, tenaga administrasi, kesehatan lingkungan, dan laboratorium yang
(42)
48
Kesehatan dan Pemerintahan Kota dan telah mendapatkan respon positif.
b. Sumber Daya Anggaran
Sumber daya anggaran merupakan salah satu aspek terpenting agar sebuah program ataupun kegiatan dapat berjalan dengan baik karena tanpa anggaran, sebuah program ataupun kegiatan tidak dapat berjalan dan mengakibatkan kegagalan.Dalam hal ini, anggaran digunakan untuk menyukseskan kegiatan peng-akreditasian puskesmas di Kota Binjai. Berikut hasil wawancara dari narasumber :
“Anggaran yang dipersiapkan untuk pelaksanaan akreditasi ini
yaitu 200 juta.Anggaran tersebut berasal dari APBD.Namun
anggaran tersebut belum cair.” (Plt. Kepala Dinas Kesehatan ota
Binjai)
“Anggaran untuk akreditasi memang ada, namun, hingga saat ini,
belum ada dana yang sampai ke kami (Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas). Sejauh ini, segala pengeluaran yang ada dalam kegiatan akreditasi ini, berasal dari dana pribadi. Hal ini kami lakukan semata karena pengabdian kami kepada negara. Jika ada dana yang akan keluar, maka kami akan terima. Namun, apabila dan tersebut tidak ada, tetap kami akan menjalankan
tugas kami selaku Tim Pendamping Akreditasi.” (Tim
Pendamping Akreditasi Puskesmas)
“Anggaran untuk akreditasi ada, tapi saya tidak tahu, apakah
dana tersebut akan turun ke puskesmas atau tidak. Masalah seberapa besaran rupiahnya, kami juga tidak tahu. Kalau dari puskesmas sendiri memang akan ada pengalokasian dana untuk akreditasi seperti untuk pencetakan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan, ATK dan lain sebagainnya.” (Kepala Puskesmas
HAH. Hasan)
“Untuk anggaran memang telah kami persiapkan dan sedang
kami rancang penganggarannya, namun masih belum rangkum. Dana itu kami keluarkan dari dana puskesmas sendiri. Untuk dana yang disediakan dari Dinas, saya juga tidak tahu apakah akan turun kepuskesmas atau tidak, dan besarannya berapapun,
(43)
49
“Untuk penganggaran memang ada kami persiapkan dari pihak
puskesmas. Dan sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan. Dana itu nantinya akan kami gunakan untuk menge-print, membuat brosur dan hal-hal mendukung lainnya. Kami belum ada menerima dana apapun dari Dinas Kesehatan dan kami juga tidak tahu kapan dana itu akan keluar.” (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
Berdasarkan wawancara dengan narasumber, dapat disimpulkan bawa untuk anggaran dana akreditasi telah dianggarkan dan dana tersebut berasal dari APBD. Namun, hingga saat ini dana tersebut masih belum dicairkan. Dari pihak puskesmas sendiri, telah mempersiapkan rancangan penganggaran untuk proses akreditasi, akan tetapi dana tersebut berasal dari puskesmas yang bersangkutan.
c. Sumber Daya Fasilitas Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang disediakan oleh suatu instansi sangat menentukan dalam tingkatan mutu suatu pelayanan. Oleh karena itu, tanpa sarana dan prasarana yang mendukung, mutu dari sebuah institusi dapat menurun dan tidak akan mencapai hasil maksimal. Berikut merupakan hasil wawancara dengan beberapa narasumber terkait sarana dan prasarana :
“Sarana dan prasarana yang ada di puskesmas binjai pada
umumnya sudah baik dan memenuhi standar, terutama untuk 3 puskesmas yang telah ditunjuk untuk akreditasi, yaitu Puskesmas HAH.Hasan, Tanah Tinggi dan Kebun Lada.Karena pada dasarnya pemilihan ketiga puskesmas ini juga dikarenakan prasarana dan sarana di tiga puskesmas ini telah dianggap layak
begitu juga dengan pelayanan kesehatannya.” (Plt. Kepala Dinas
Kesehatan Kota Binjai)
(44)
50
pribadi.Pendampingan ini merupakan bagian dari pekerjaan kami.Sehingga ada atau tidaknya sarana dan prasarana pendukung, kami tetap akan melaksanakan tugas kami sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kami kepada pekerjaan
kami.” (Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas)
“Menyangkut sarana dan prasarana yang ada di puskesmas, saya
rasa sudah cukup baik.Hanya saja memang jika melihat tempat, puskesmas ini, tidak ada lahan lebih untuk ruang terbuka hijau maupun lahan parkir.Keterbatasan lahan membuat puskesmas terasa sempit.Kalau melihat kondisi gedung, gedung terawat dan terasa sudah memenuhi standar sesesuai dengan peraturan, karena inikan termasuk gedung baru jadinya yaa kondisi masih sangat baik.Namun, untuk fasilitas seperti komputer dan printer terasa masih kurang.Karena itu, terkadang pegawai harus membawa sendiri laptop pribadi untuk mengatasinya.Terkait dengan akreditasi, kami juga telah menyediakan sebuah ruangan yang dapat digunakan oleh pegawai untuk rapat dan mengerjakan kelengkapan-kelengkapan yang diperlukan untuk
akreditasi.”(Kepala Puskesmas Kebun Lada)
“Puskesmas HAH.Hasan merupakan salah satu puskesmas rawat
inap di Kota Binjai, sehingga untuk permasalahan sarana dan prasarana, saya rasa sudah cukup mendukung.Namun memang, dengan kondisi dan letak puskesmas yang sedikit masuk dari jalan besar.Sehingga untuk transportasi umum bagi masyarakat yang ingin berobat sedikit terganggu. Kami menyediakan sebuah ruangan sebagai salah satu fasilitas yang dapa digunakan oleh Tim Perdiapan Akreditasi dan pegawai lain terkait dengan perisiapan puskesmas untuk akreditasi. Di Puskesmas ini terdapat 2 mobil ambulance namun hanya 1 yang masih dalam kondisisi layak, sedangkan yang lain rusak berat.” (Kepala Puskesmas HAH.Hasan)
“Kalau puskesmas kami untuk sarana dan prasarana saya rasa
sudah cukup memadai baik itu yang berhubungan dengan pasien dan tamu puskesmas maupun pegawai puskesmas.Untuk itu sering juga puskesmas kami dijadikan puskesmas percontohan di Kota Binjai.Biasanya kami menggunakan aula ataupun ruang rapat untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan persiapan
akreditasi.” (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
“Puskesmas dalam hal ini menyediakan sebuah ruangan khusus
yang dapat kami gunakan untuk bekerja dalam mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan akreditasi.Untuk fasilitas seperti komputer/laptop, kami masih menggunakan laptop pribadinamun untuk mesin printer, kertas, dan tinta semuanya
(45)
51
telah disediakan oleh Puskesmas.” (Ketua Tim Persiapan
Akreditas Puskesmas Kebun Lada)
“Fasilitas yang kami terima guna meningkatkan kinerja kami
dalam melakukan persiapan akreditasi puskesmas yaitu penyediaan ruang kerja dan juga fasilitas lain seperti mesin
printer, kertas, tinta dan ATK lainnya.” (Ketua Tim Persiapan
Akreditasi Puskesmas Tanah Tinggi)
“Kalau itu dek..Kami mendapatkan sebuah ruangan yang bisa kami gunakan untuk mengadakan rapat maupun pertemuan lain untuk membicarakan permasalahan akreditasi. Ruangan tersebut juga dapat digunakan untuk mengerjakan segala hal yang
berkaitan dengan akreditasi puskesmas.”(Sekretaris Tim
Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH. Hasan)
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber diatas, dapat disimpulkan bahwa fasilitas sarana dan prasarana yang ada di tiga puskesmas Kota Binjai pada umumnya telah memenuhi standar dan ketentuan sesuai dengan peraturan yang ada. Namun masih ditemukan beberapa permasalahan seperti keterbatasan lahan, dan juga lokasi puskesmas yang tidak berada pada lintasan transportasi umum.
Pada beberapa puskesmas, juga masih ditemukan kekurangan komputer, printer, dan beberapa alat lain sehingga menjadi penghambat dalam bekerja. Puskesmas sendiri harus memberdayakan laptop pribadi pegawainya agar tidak terjadi hambatan dalam bekerja.
d. Sumber Daya Kewenangan
Kewenangan yang diberikan sebuah institusi kepada institusi lain maupun seseorang ditujukan agar institusi/orang lain dapat bekerja dengan lebih baik dan dapat sesuai dengan apa yang diinginkannya sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal. Namun,
(46)
52
ketentua yang berlaku dan tetap berada dalam pengawasan institusi ataupun seseorang yang memiliki tingkat lebih tinggi. Berikut merupakan hasil wawancara dengan narasumber :
“Kami Dinas Kesehatan memberikan kewenangan kepada
Puskesmas dalalam melakukan dan menjalankan puskesmas sesuai dengan wewenang yang telah diatur dalam peraturan.Tidak ada pembatasan wewenang kepada mereka.Kami percaya, setiap puskesmas akan memberikan hasil terbaik dan
melaksanakan wewenang mereka dengan bijak.” (Plt. Kepala
Dinas Kesehatan Kota Binjai)
“Kami diberikan wewenang dalam mendampingi puskesmas untuk
melakukan persiapan akreditasi dengan tetap harus tunduk kepada Kepala Dinas.Mengerjakan tugas dan fungsi kami sesua
dengan ketentuan yang berlaku.“ (Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas)
“Kewenangan untuk mengatur dan menjalankan puskesmas
diberikan kepada kami sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Tapi tetap, Puskesmas harus mengikut instruksi dan perintah yang diberikan oleh Dinas Kesehatan, karena walau bagaimanapun, puskesmas merupakan UPTD dari Dinas
Kesehatan.”(Kepala Puskesmas HAH. Hasan)
“Dalam hal ini, wewenang yang diberikan Dinas Kesehatan
kepada Puskesmas sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.Jadi kami melakukan wewenang sesuai dengan porsi
kami selaku puskesmas.” (Kepala Puskesmas Kebun Lada)
“Kami menjalankan wewenang kami sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dengan tetap harus tunduk dibawah Dinas Kesehatan.Wewenang diberikan kepada kami agar kami dapat menjalankan fungsi puskesmas sesuai dengan keinginan kami namun tetap didalam koridornya sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan.” (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
“Wewenang yang diberikan kepada kami sesuai dengan tugas dan
fungsi kami dalam menjalankan tugas kami untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan akreditasi puskesmas.Kepala Puskesmas memberikan kebebasan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan nyamannya pegawai namun tetap dalam pantauan dan pengawasan dari
Kepala Puskesmas.” (Ketua Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas
(47)
53
“Kami memiliki wewenang sesuai dengan tugas kami didalam
pengerjaan persiapan akreditasi puskesmas ini. Jadi akan lebih mudah bagi kami dalam bekerja. Namun, tetap harus berada dibawah pengawasan dari qIbu Kepala Puskesmas.” (Sekretaris Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH.Hasan)
“Kepala Puskesmas memberikan wewenang kepada kami sesuai
dengan tugas yang kami miliki didalam proses persiapn akreditasi puskesmas ini. Jadi, wewenang yang diberikan selaras dengan
tugas dan fungsi kami.” (Ketua Tim Persiapan Akreditasi Tanah
Tinggi)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian wewenang diberikan Dinas Kesehatan kepada Puskesmas sesuai dengan peraturan yang ada dengan tujuan agar Puskesmas dapat menjalankan kegiatan pelayanan kesehatan dengan maksimal.Walau demikian, Puskesmas tetap harus patuh terhadap kebijakan dan peraturan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan, karena pada dasarnya, Puskesmas merupakan UPTD dari Dinas Kesehatan.
Sedangkan pemberian wewenang kepada Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas, diberikan sesua dengan tugas dan fungsi mereka dalam melakukan tugasnya. Namun tetap harus berada dibawah pengawasan Kepala Dinas dan Kepala Puskesmas.
4.4.3 Disposisi
Disposisi merupakan sikap dan komitmen dari pelaksana terhadap pelaksanaan suatu kebijakan yang dalam hal ini adalah akreditasi puskesmas.
(48)
54
Berikut merupakan hasil wawancara dengan narasumber terkait dengan disposisi :
“Akreditasi merupakan suatu keharusan, jadi harus disikapi dengan
serius.Dinas Kesehatan dalam hal ini sangat mendukung dan berkomitmen
untuk membuat seluruh puskesmas di Kota Binjai dapat terakreditasi.” (Plt.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai)
“Kami sebagai Tim Pendamping Akreditasi sangat mendukung dan
siap melakukan tugas dan fungsi kami sebagai Tim Pendamping Akreditasi. Akreditasi merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Dengan meningkatnya mutu, maka kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa pelayanan puskesmas
akan semakin meningkat.” (Tim Pendamping Akreditasi puskesmas)
“Puskesmas kami selalu siap dalam mendukung kebijakan
pemerintah, apalagi memang jika itu demi kebaikan dan kemajuan puskesmas.Kami berkomitmen untuk melakukan akreditasi dengan baik walau masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki.” (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
“Kami menyikapi kebijakan ini dengan serius, walau disamping ini,
masih banyak pekerjaan yang yang kami selesaikan.Jika memang dengan adanya akreditasi dapat meningkatkan kualitas dari puskesmas, maka hal
itu patut untuk didukung.”(Kepala Puskesmas HAH. Hasan)
“Kami sangat terbuka dengan sesuatu yang baru apabila hal tersebut
dapat meningkatkan kualitas puskesmas.Jadi kalau ditanya seberapa besar komitmen kami, maka kami berkomitmen penuh untuk hal tersebut.Seperti pernyataan saya sebelumnya, sebagai bentuk keseriusan, kami telah
menggalakkan penanda tanganan komitmen untuk akreditasi.” (Kepala
Puskesmas Kebun Lada)
“Sebagai pegawai puskesmas dan tim persiapan akreditasi, kami
sangat mendukung akreditasi ini. Walau disamping ini masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, namun jika itu memang demi kebaikan puskesmas, maka kami siap untuk melakukannya.” (Sekretaris Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH.Hasan)
“Kami setuju dengan program akreditasi ini, apalagi memang
akreditasi merupakan suatu keharusan bagi puskesmas dan dibuat demi kepentingan dan kebaikan puskesmas sendiri.Dengan adanya akreditasi, peningkatan mutu dari suatu pelayanan kesehatan dapat diketahui, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa
pelayanan puskesmas semakin meningkat.” (Ketua Tim Persiapan
(49)
55
“Kami selaku Tim Persiapan Akreditasi dan sebagai pegawai
puskesmas berkomitmen untuk melakukan akreditasi dengan sebaik-baiknya.Menyikapi hal tersebut dengan sikap terbuka merupakan kewajiban kami agar dapat mengerjakan akreditasi ini dengan baik.Dengan adanya kebijakan akreditasi ini, terjadi peningkatan mutu puskesmas dan juga
pegawainya, kerjasama dan rasa memiliki puskesmas yang tinggi.” (Ketua
Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas Kebun Lada)
Dari pernyataan narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa Dinas Kesehatan dan Puskesmas akan selalu siap dan patuh terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dalam hal ini mengenai kebijakan pengakreditasian puskesmas. Kebijakan akreditasi sendiri dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dari suatu pelayanan kesehatan apalagi kebijakan ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh puskesmas sehingga tidak ada alasan untuk menolaknya.
4.4.4 Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi merupakan mekanisme kerja yang dibentuk untuk mengelola pelaksanaan sebuah kebijakan.Dalam hal ini SOP (Standart Operating Procedure digunakan untuk mengatur tata aliran pekerjaan diantara para pelaksana program maupun kebijakan, apalagi jika melibatkan lebih dari satu institusi.
Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa narasumber :
“Sejauh ini hubungan antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas di
Kota Binjai berjalan dengan harmonis.Kami senantiasa berusaha melakukan tugas dan fungsi kami dengan baik agar tidak menjadi penghambat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.” (Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai)
(50)
56
tenaga farmasi yang kami keluhkan masih belum dapat terpenuhi walau telah mendapat respon positif dari pihak Dinas Kesehatan dan Pemerintahan
Kota.” (Kepala Puskesmas Tanah Tinggi)
“Hubungan puskesmas dengan Dinas Kesehatan berjalan dengan baik,
karena keberadaan dari puskesmas merupakan perpanjangan tangan dari
Dinas Kesehatan yang langsung berhungan dengan masyarakat.”(Kepala
Puskesmas HAH. Hasan)
“Berbicara mengenai birokrasi, ya saya rasa sudah berjalan dengan
baik.Contohnya saja untuk permasalahan persiapan akreditasi ini, pihak Dinas Kesehatan telah beberapa kali melakukan kunjungan langsung ke puskesmas kami untuk memberikan sosialisasi mengenai akreditasi sehingga
kami dapat memahami maksud dari pelaksanaan akreditasi ini.” (Kepala
Puskesmas Kebun Lada)
Berdasarkan pernyataan narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan persiapan akreditasi ini, kegiatan birokrasi berjalan dengan baik dan lancar. Adanya struktur birokrasi yang jelas membuat pekerjaan menjadi jauh lebih fokus terhadap tugas dan fungsi dari masing-masing tiap bagian.
4.5Proses
4.5.1 Proses Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi FKTP adalah bagaimana mengatursistem pendokumentasian dokumen. Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu dalam prosesimplementasi akreditasi FKTP dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagiandari salah satu persyaratan Akreditasi FKTP. Berikut merupakan pernyataan dari narasumber :
(51)
57
“Saat ini kami masih dalam proses pengerjaan kelengkapan
dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kemudian akan diolah kedalam bentuk dan format yang telah ditetapkan. Perlu waktu dalam pengerjaannya, karena sebenarnya, proses pembuat dokumen merupakan
proses yang memerlukan ketelitian dan perhatian khusus.” (Sekretaris Tim
Persiapan Akreditasi Puskesmas HAH. Hasan)
“Proses penyiapan dokumen sudah berjalan dengan baik, untuk
kelompok administrasi manajemen dan UKM sudah berjalan lebih cepat dibanding dengan kelompok UKP, hal tersebut juga dikarenakan kesibukan dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien sehingga fokus dari
dokter menjadi sedikit terbagi.” (Ketua Tim Akreditasi Puskesmas Kebun
Lada)
“Kami sendiri sebagai Tim Persiapan Akreditasi juga masih baru
dibentuk, sehingga dalam proses pembuatan dokumen, kami juga masih dalam tahap awal seperti pembagian tugas kepada masing-masing kelompok kerja agar mengetahui dengan baik apa-apa saja yang perlu
dipersiapkan.” (Ketua Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas Tanah Tinggi)
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dapat disimpulkan bahwa ketiga puskesmas masih dalam tahap pengerjaan proses pembuatan dokumen. Beberapa hambatan dalam penyiapan dokumen yaitu seperti karena baru terbentuknya tim persiapan dan juga karena adanya tugas lain yang harus dilakukan oleh pegawai sehingga fokus dari pegawai menjadi terbagi.
Pada proses pembuatan dokumen yang didasarkan pada instrumen akreditasi puskesmas yang telah ditetapkan, ketiga puskesmas masih belum memenuhi 772 elemen penilaian. Pendokumentasian pada saat ini berfokus pada Kelompok Administrasi Manajemen meski tidak mengesampingkan Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat dan Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan.
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
1.4 Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Puskesmas 8
2.1.1 Pengertian Puskesmas 8
2.1.2 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas 8
2.1.3 Tujuan Pembangunan Kesehatan Oleh Puskesmas 11
2.1.4 Fungsi Puskesmas 11
2.1.5 Visi dan Misi Puskesmas 11
2.1.6 Organisasi Puskesmas 13
2.2 Akreditasi Puskesmas 13
2.2.1 Dasar Hukum 13
2.2.2 Pengertian Akreditasi Puskesmas 15
2.2.3 Tujuan Akreditasi Puskesmas 15
2.2.4 Manfaat Akreditasi Puskesmas 15
2.2.5 Pelaksana Akreditasi Puskesmas 16
2.2.6 Proses Akreditasi Puskesmas 18
2.2.7 Mekanisme Akreditasi Puskesmas 20
2.2.8 Standar Akreditasi Puskemas 23
2.2.9 Dokumen Akreditasi Puskesmas 27
2.2.10 Jenis Akreditasi 29
2.3 Teori Kesiapan 29
2.4 Teori Implementasi Kebijakan 30
2.5 Analisis 31
(2)
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1 Jenis Penelitian 34
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.3 Informan 35
3.4 Jenis Data 35
3.5 Metode Pengumpulan Data 35
3.6 Instrumen Penelitian 38
3.7 Triangulasi 38
3.8 Metode Analisa Data 38
BAB IV HASIL PENELITIAN 39
4.1 Gambaran Umum LokasiPenelitian 39
4.1.1 Kondisi Umum Kota Binjai 39
4.1.2 Sumber Daya Kesehatan Kota Binjai 42
4.2 Karakteristik Narasumber 43
4.3 Gambaran Informasi dan Data Sekunder Puskesmas 43
4.3.1 SDM 3 Puskesmas di Kota Binjai 43
4.3.2 Gambaran Sarana dan Prasarana 3 Puskesmas di Kota
Binjai 44
4.4 Masukan 45
4.4.1 Komunikasi 45
4.4.2 Sumber Daya 49
4.4.3 Disposisi 56
4.4.4 Struktur Birokrasi 58
4.5 Proses 59
4.5.1 Proses Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas 59
4.6 Keluaran 60
BAB V PEMBAHASAN 62
5.1 Masukan 62
5.1.1 Komunikasi 62
5.1.2 SumberDaya 65
5.1.3 Disposisi 71
5.1.4 Struktur Birokrasi 72
5.2 Proses 75
5.3 Keluaran 76
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 77
6.1 Kesimpulan 77
(3)
DAFTAR PUSTAKA 80 LAMPIRAN
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar 10 puskesmas terakditasi di Indonesia ... 6
Tabel 4.1 Kondisi Geografis Kota Binjai ... 41
Tabel 4.2 Penyebaran Penduduk Kota Binjai ... 41
Tabel 4.3 Fasilitas Kesehatan di Kota Binjai ... 42
Tabel 4.4 Karakteristik Narasumber ... 43
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pengajuan Penilaian Akreditasi ... 18 Gambar 2.2 Mekanisme Akreditasi Puskesmas ... 21 Gambar 2.3 Mekanisme Pendampingan Akreditasi Puskemas ... 22
Gambar 24 Kerangka Pikir Penelitian 32
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam (in-depth-interview) Lampiran 2. Hasil Wawancara Mendalam (in-depth-interview) Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Binjai Lampiran 5. SuratTelah Selesai Penelitian