Teori Kesiapan Teori Implementasi Kebijakan

d. Kerangka Acuan terkait dengan ProgramKegiatan Pelayanan Klinis dan Peningkatan Mutu danKeselamatan Pasien.

2.2.10 Jenis Akreditasi

Akreditasi puskesmas terbagi dalam beberapa jenis diantaranya : 1. Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III kurang dari 75 dan Bab IV, V, VI 60 , VII, VIII, IX kurang dari 20 2. Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥ 75 , dan Bab IV, V, VI ≥ 60 ,BabVII, VIII, IX ≥ 20 3. Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75 , BabVI, VII ≥ 60 VIII , IX ≥ 20 4. Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 Bab VIII, IX ≥ 60 5. Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua Bab ≥ 75

2.3 Teori Kesiapan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003 kesiapan adalah suatu keadaan bersiap-siap untuk mempersiapkan sesuatu. Menurut Slameto 2010 Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi responjawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak tidaknya tiga aspek yaitu: 1 kondisi fisik, mental dan emosional, 2 kebutuhan- kebutuhan, motif dan tujuan, 3 keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Universitas Sumatera Utara Dari beberapa teori itu dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah suatu kondisi yang dimiliki baik oleh perorangan maupun suatu badan dalam mempersiapkan diri baik secara mental, maupun fisik untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

2.4 Teori Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan kegiatan yang kompleks dengan begitu banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan publik pada dasarnya melibatkan berbagai pihak meskipun dengan persepsi dan kepentingan yang berbeda, bahkan sering terjadi pertentangan kepentingan antar lembaga atau pihak yang terlibat. Menurut Menurut Edward III dalam Winarno, 2014 terdapat empat variabel yang menentukan suksesnya implementasi kebijakan publik, yaitu: 1. Struktur Birokrasi Birokrasi merupakan salah-satu institusi yang paling sering bahkan secara keseluruhan menjadi pelaksana kegiatan. Keberadaan birokrasi tidak hanya dalam struktur pemerintah, tetapi juga ada dalam organisasi-organisasi swasta, institusi pendidikan dan sebagainya. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu birokrasi diciptakan hanya untuk menjalankan suatu kebijakan tertentu. 2. Sumber daya Variabel kedua yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu kebijakan adalah sumber daya. Sumber daya merupakan hal penting lainnya dalam mengimplementasikan kebijakan. Universitas Sumatera Utara 3. Komunikasi Variabel selanjutnya yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu kebijakan menurut Goerge C. Edward III adalah komunikasi. Komunikasi, menurutnya sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan publik. 4. Disposisi atau Sikap Yang tidak kalah penting adalah faktor sikap dan kesiapan aparatur pelaksana kebijakan, terutama menyangkut adanya sikap menerima, merasa terpanggil, keinginan atau menjadi satu kewajibannya untuk menyukseskan implementasi kebijakan.

2.5 Analisis