2.2. Kanker Kandung Kemih
2.2.1. Definisi Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih merupakan massa abnormal yang dapat ditemukan di dalam kandung kemih. Gejala yang dapat ditimbulkan oleh kanker kandung
kemih meliputi ditemukannya darah pada urin hematuria, urgensi untuk mengosongkan kandung kemih, peningkatan frekuensi berkemih, diperlukannya
usaha tambahan untuk mengosongkan kandung kemih serta adanya rasa nyeri saat berkemih National Cancer Institute, 2010. Kanker kandung kemih ini merupakan
keganasan saluran kemih yang paling sering terjadi setelah kanker prostat. Sekitar 7 kasus keganasan baru pada pria dan 2 pada wanita adalah kanker kandung
kemih. Orang berkulit putih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih dibandingkan orang yang berkulit hitam. Rata-rata usia
pasien saat didiagnosis menderita kanker kandung kemih adalah 65 tahun, dengan 75 merupakan keganasan setempat dan 25 telah terjadi metastase ke kelenjar
limfe regional Konety dan Carroll, 2013.
2.2.2. Faktor Risiko Kanker Kandung Kemih
Faktor risiko merupakan hal-hal yang dapat memperbesar kemungkinan seseorang untuk mengalami suatu penyakit tertentu. Faktor risiko terdiri atas faktor
yang dapat diubah, seperti merokok, aktivitas sehari-hari, sedangkan faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Dengan
memiliki faktor risiko tidak berarti bahwa seseorang akan menderita penyakit tersebut. Menurut American Cancer Society pada tahun 2014, ada beberapa faktor
risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker kandung kemih, yaitu:
1. Merokok
Merokok merupakan faktor risiko yang penting untuk kanker kandung kemih. Orang yang merokok memiliki risiko setidaknya 3 kali lebih besar untuk
menderita kanker kandung kemih dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Universitas Sumatera Utara
2. Pekerjaan
Paparan terhadap senyawa kimia amin aromatik, seperti benzidine dan beta- naphtylamine, yang sering digunakan pada industri cat, dapat menyebabkan
kanker kandung kemih. Orang-orang yang memiliki risiko tinggi adalah pekerja di pabrik pengolahan karet, kulit, tekstil, cat, dan percetakan. Pekerjaan
lain seperti tukang cat, teknisi mesin, teknisi percetakan, pekerja salon kemungkinan karena paparan terhadap cat rambut, dan supir truk
kemungkinan karena paparan asap kendaraan. Orang-orang yang merokok dan berkerja di tempat yang berisiko seperti ini memiliki risiko tertinggi untuk
menderita kanker kandung kemih. 3.
Suku bangsa Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada orang berkulit putih
dibandingkan orang berkulit hitam. Kejadian kanker kandung kemih juga lebih rendah pada orang-orang Hispanik, Asia Amerika, dan Indian Amerika.
Mekanisme mengenai hubungan antara suku bangsa dengan kejadian kanker kandung kemih juga masih belum begitu dimengerti.
4. Usia
Risiko kanker kandung kemih meningkat sesuai usia. Sekitar 9 dari 10 orang yang menderita kanker kandung kemih berusia di atas 55 tahun.
5. Jenis kelamin
Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. 6.
Iritasi kronik dan infeksi kandung kemih Infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, pemakaian kateter jangka panjang
dan penyebab iritasi kronik kandung kemih lainnya dapat meningkatkan risiko keganasan kandung kemih, utamanya squamous cell carcinoma. Infeksi oleh
parasit Schistosoma hematobium juga merupakan faktor risiko keganasan kandung kemih pada negara-negara seperti Afrika dan Timur Tengah, dimana
parasit ini sering ditemukan. 7.
Riwayat keganasan pada saluran kemih dan kandung kemih Orang-orang yang memiliki riwayat keganasan pada sistem saluran kemih
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih.
Universitas Sumatera Utara
Kanker ini dapat terjadi pada tempat yang sama seperti sebelumnya ataupun pada tempat lain di sistem saluran kemih.
8. Kelainan kandung kemih kongenital
Orang-orang yang mengalami saluran urachus yang menetap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita adenokarsinoma yang tersusun atas sel-sel
kelenjar yang ganas. Sekitar satu per tiga kasus adenokarsinoma kandung kemih berasal dari daerah ini.
9. Genetik dan riwayat keluarga
Orang-orang dengan riwayat keluarga penderita kanker kandung kemih memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih di
kemudian hari. Mutasi genetik juga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker kandung kemih, seperti 1 mutasi gen GST dan NAT dapat
menyebabkan tubuh seseorang lebih lambat untuk memecah toksin tertentu yang menyebabkan kanker kandung kemih, 2 mutasi gen retinoblastoma
RB1 dapat menyebabkan keganasan pada mata dan peningkatan risiko kanker kandung kemih, 3 mutasi gen PTEN Cowden disease yang berhubungan
dengan keganasan payudara dan tiroid juga meningkatkan risiko seseorang menderita kanker kandung kemih dan 4 Lynch syndrome yang berhubungan
dengan keganasan kolon dan endometrium juga dapat meningkatkan risiko keganasan kandung kemih dan ureter.
10. Kemoterapi dan Radioterapi
Penggunaan obat cyclophosphamide jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko keganasan
kandung kemih. 11.
Obat-obatan tertentu dan suplemen herbal Menurut US Food and Drug Administration FDA, penggunaan obat
antidiabetes seperti pioglitazone selama lebih dari satu tahun dan suplemen herbal yang mengandung aristolochic acid dapat meningkatkan risiko
keganasan kandung kemih.
Universitas Sumatera Utara
12. Arsenik pada air minum
Konsumsi air minum yang mengandung arsenik dapat meningkatkan risiko keganasan kandung kemih.
13. Kurangnya asupan air
Orang-orang yang asupan air hariannya tidak cukup akan lebih jarang berkemih sehingga pengeluaran senyawa toksin lebih lambat. Akibatnya,
terjadi peningkatan risiko keganasan kandung kemih.
2.2.3. Staging dan Grading Kanker Kandung Kemih