Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 6
BAB II DESKRIPSI PROYEK
2.1. Judul dan Pengertian Judul
Judul dari proyek ini adalah “Xiang Shan Meditation Center” yang merupakan pengembangan desain dari Vihara Dharma Shanti
– Berastagi yang menyediakan tempat retret, tempat kursus maupun pelatihan untuk
meditasi, tempat membabarkan Dharma, sarana tambahan untuk organisasi BLIA YAD, dan sekaligus sebagai tempat wisata.
Dalam judul “Xiang Shan Meditation Center
”, mengandung beberapa pengertian utama, yaitu : a. Xiang Shan atau Xiang Shan Shi merupakan nama lain dari Vihara
Dharma Shanti yang dibangun pada akhir tahun 2001 dan diresmikan pada tanggal 19 September 2004, yang berlokasi di Berastagi.
b. Meditation atau meditasi merupakan salah satu ajaran Buddha yang sangat mendasar. Kata meditasi dipergunakan sebagai sinonim dari
semadi samādhi. Meditasi adalah pemusatan pikiran, dinamakan juga konsentrasi. “Memusatkan pikiran pada satu objek yang tunggal, inilah
yang disebut semadi.” Tentunya pikiran yang baik atau bersih. Sebagai metode atau cara, dalam bahasa Pāli disebut bhāvanā, artinya
“pengembangan batin.”
c. Center berarti pusat. -
Pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan berbagai - bagai urusan, hal dan sebagainya Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1994. -
Pusat, sentral, adalah bagian penting dari sebuah kegiatan atau organisasi.
- Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang
dikosentrasikan. -
Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkosentrasi.
Jadi, pengertian dari judul “Xiang Shan Meditation Center” adalah
suatu tempat yang menjadi pusat dari kegiatan pelatihan meditasi maupun tempat retret yang disediakan oleh Vihara Dharma Shanti.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 7
2.2. Tinjauan Umum
2.2.1. Sejarah Vihara Dharma Shanti Berastagi
1
Pada tahun 2001, Y. A. Ven. Cong Ru mempelopori berdirinya Vihara Dharma Shanti Berastagi, kemudian dilanjutkan dengan acara peletakan
batu pertama oleh Y. A. Ven. Cong Ru, ketua BLIA Bapak Earlnus Chen dan Bupati Tanah Karo Bapak Sinar Perangin
– Angin. Acara ini dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Y. A. Ven. Cong Ru dengan
harapan pembangunan Vihara Dharma Shanti Berastagi akan berjalan lancar di bawah bimbingan Y. A. Ven. Cong Ru dan ketua BLIA periode
2005 – 2008 Bapak Siswanto Thio tanpa ada halangan yang berarti.
Pembangunan Vihara Dharma Shanti Berastagi selesai pada tahun 2004. Kemudian, acara peresmian dilaksanakan pada tanggal 19 September
2004 oleh Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Drs. I. Wajan Suarjaya, M.Si. dan Bupati Tanah Karo Bapak Sinar Perangin
– Angin, serta diadakan ritual pemberkahan “Liang Huang Bao Chan” yang dipimpin oleh Y. A. Ven. Hsing
Ting dan 10 bhikkhu dan bhikhhuni dari Fo Guang Shan.
Beberapa hal yang unik dan tidak boleh dilewatkan ketika mengunjungi Vihara Dharma Shanti Berastagi :
a. 33 Rupang Bodhisattva Avalokiteshvara. Latar belakang adanya 33 Rupang Bodhisattva Avalokiteshvara
adalah sebagai salah satu tempat wisata dan tempat ibadah yang banyak dikunjungi umat, merupakan sebuah vihara yang terletak di
daerah pegunungan dimana terdapat banyak sekali masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Y. A. Ven. Chueh Teng melanjutkan proyek 33
Rupang Bodhisattva Avalokiteshvara dengan harapan agar rupang tersebut dapat melindungi vihara beserta masyarakat, serta menjadi
suatu objek wisata bagi para turis. b. Pelita Hati.
Berdana dengan cara memasang lilin atau pelita akan mendapatkan karma mata yang indah dan terang. Vihara Dharma Shanti
1
BLIA YAD Indonesia, Our Story, Medan, 2013
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 8
Berastagi memberi kesempatan kepada para umat untuk berdana dengan cara memasang pelita yang akan diletakkan di depan altar Sang
Tri Ratna. Sebelum kita meletakkan pelita, kita berdoa kepada Sang Tri Ratna dan kemudian meletakkan pelita di depan altar Sang Tri Ratna.
Dengan doa dan pemberian pelita yang tulis, semoga saja doa yang kita panjatkan dapat terwujud dan kita juga akan menjalani kehidupan ini
dengan lebih baik. c. Dharma Corner.
Jika kita ingin menyimpan kenang – kenangan dari Vihara
Dharma Shanti Berastagi, di sinilah tempat yang tepat. Dharma Corner merupakan tempat dimana kita dapat menemukan berbagai souvenir
khas dari Fo Guang Shan, Taiwan yang dapat kita jadikan cenderamata untuk keluarga maupun teman
– teman kita. Baik rupang Buddha dan rupang para Bodhisattva maupun berbagai bentuk souvenir dapat kita
dapatkan di sini. Ini merupakan salah satu bentuk berdana yang dapat kita lakukan dan dana yang diberikan akan dipergunakan untuk
pembangunan vihara serta berbagai keperluan vihara. d. Kartu Harapan.
Kartu harapan atau biasanya yang dikenal dengan xu yan merupakan salah satu ciri khas Vihara Dharma Shanti Berastagi.
Biasanya para umat ataupun pengunjung menggunakan kartu harapan ini sebagai bentuk dari doa dan harapan mereka untuk keluarga, teman,
dan kehidupan mereka. Pada kartu harapan ini, para umat atau pengunjung menuliskan nama mereka ataupun nama keluarga yang
mewakili seluruh keluarga. Kemudian sebelum meletakkannya di depan altar Sang Tri Ratna, mereka memanjatkan doa dan harapan mereka.
Kemudian kartu harapan ini akan digantung pada rangkaian pohon yang ada di Vihara Dharma Shanti Berastagi. Kartu harapan ini juga
merupakan salah satu bentuk berdana yang dapat dilakukan. e. Lonceng Kebahagiaan.
Lonceng yang terdapat di depan beranda Vihara Dharma Shanti Berastagi ini, merupakan lonceng kebahagiaan, dimana sebelum
memukul lonceng ini, kita akan melafalkan mantra. Para makhluk menderita yang mendengar suara lonceng ini akan terbebas dari
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 9
penderitaan seketika. Ini juga merupakan salah satu bentuk pelimpahan jasa dalam bentuk lainnya.
f. Ruang Bhaktisala. Ruang Bhaktisala yang tenang dan damai, itulah yang selalu
diucapkan ketika para pengunjung mengunjungi ruang bhaktisala ini. Di dalam ruang bhaktisala terdapat tiga rupang Buddha, yaitu Buddha
Sakyamuni, Buddha Amitabha, dan Buddha Bhaisajyaguru. Kemudian terdapat
pula empat
rupang Bodhisattva,
yaitu Bodhisattva
Avalokiteshvara, Bodhisattva Ksitigarbha, Skandra Bodhisattva, dan Sangharama Bodhisattva. Terdapat pula tiga relik, yaitu relik Sang
Buddha Sakyamuni beserta relik murid – murid Sang Buddha, yaitu
Moggallana dan Sariputra. Ruang bhaktisala adalah tempat unutk melaksanakan kebaktian, berdoa ataupun memberi penghormatan pada
Sang Buddha dan para Bodhisattva.
2.2.2. Sejarah BLIA YAD Indonesia
2
BLIA YAD Buddha’s Light International Association Young Adult
Division didirikan oleh Ven. Master Hsing Yun pada tahun 1996 di Fo Guang Shan, Taiwan. BLIA YAD didirikan dengan tujuan untuk
menyebarkan Buddha Dharma kepada kalangan muda – mudi di seluruh
dunia dengan menjadikan BLIA YAD sebagai panggung besar bagi muda
– mudi untuk berekspresi dan berkreativitas.
Di Indonesia, khususnya di Medan, muda – mudi vihara mulai
aktif pada tahun 1992 di bawah bimbingan Ven, Cong Ru, dengan Gunawan sebagai ketua pertama dari muda
– mudi vihara. Pada tahun 2005, muda
– mudi vihara diresmikan dengan nama BLIA YAD Indonesia dan di bawah bimbingan Ven. Chueh Teng. Di bawah
bimbingan Ven. Chueh Teng, BLIA YAD Indonesia melanjutkan menyebarkan Buddha Dharma terutama ke muda
– mudi melalui berbagai kegiatan positif.
2
BLIA YAD Indonesia, Our Story, Medan, 2013
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 10
Sejak tahun 1992 hingga sekarang, BLIA YAD Indonesia telah diketuai oleh 7 orang ketua umum, 3 di antaranya merupakan pelopor
berdirinya BLIA YAD di mana pada masa jabatan mereka belum ada sistem organisasi yang terarah, yaitu : Gunawan, Ferry, dan Wilson.
Tahun 2005, setelah BLIA YAD Indonesia diakui secara internasional oleh BLIA YAD Internasional, BLIA YAD Indonesia terus
mengalami kemajuan pesat di bawah pimpinan 3 orang ketua umum, dan dimulai sejak tahun 2005 pula, BLIA YAD Indonesia telah memiliki
sistem organisasi yang terarah. Tiga orang ketua umum BLIA YAD Indonesia yang resmi yaitu :
a. Chandra Salim Pembina I. b. Hendry Willy Nasrun Pembina II,
c. Suryono Lee Pembina III. d. Robin Ketua Umum BLIA YAD Indonesia.
Dalam Buddha Dharma tentu saja tidak terlepas dari berdana. Bentuk dana yang diberikan bermacam
– macam, dapat berupa uang, tenaga, waktu, dan ketulusan hati. Hal inilah yang pernah didanakan
oleh muda – mudi BLIA YAD Indonesia. BLIA YAD Indonesia
mengunjungi panti – panti tuna netra dan mendanakan bukan hanya
bahan sandang dan pangan, juga menikmati waktu bersama anak –
anak yang kurang beruntung itu serta menyebarkan cinta kasih yang tulus kepada mereka.
Berikut ini merupakan kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan
oleh organisasi BLIA YAD Indonesia : a. Dharma Discussion.
Kelas dharma dimana para muda – mudi dapat memberikan opini
dan berdiskusi banyak hal tentang Buddha Dharma dalam kehidupan sehari
– hari. b. Sunday Class.
Kelas mingguan yang selalu diadakan untuk menenangkan kembali emosi para muda
– mudi yang labil, dimana mereka akan melewati
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 11
waktu 2 jam untuk berdoa pagi hari, mendengarkan ajaran Dharma melalui cara yang unik dan mudah dipahami. Setelah mendengar
khotbah Dharma setiap minggu, Team Activity menyediakan suatu acara tambahan antara lain : Teamwork Games, Creativity Games, Debate,
dan lainnya. c. Class Learning.
Kelas khusus yang dibuka untuk para anggota BLIA YAD Indonesia dimana kelas ini akan diajarkan banyak hal tergantung kriterianya, dalam
bakat seni, mental, pengetahuan, dan sebagainya. Beberapa contoh kelas yang ada, yaitu : Dharma Class, Guitar Class, Debate Class,
Mandarin Class, Vocal Class, Photography Class, IQ Club, Handmade Club, Futsal Club, dan masih banyak lagi.
d. Acara tahunan. Acara yang dilakukan oleh BLIA YAD Indonesia untuk para muda
– mudi yang diselenggarakan satu tahun sekali, yaitu :
- Independence Day.
Acara yang dilakukan oleh BLIA YAD Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang
diselenggarakan di Vihara Dharma Shanti Berastagi. -
Harmonize Camp. Setiap orang mendambakan keharmonisan, mendambakan
kebahagiaan dan bekerja keras untuk mencari kebahagiaan dalam kehidupan ini. Bukanlah hal yang tidak mungkin
mendapatkan kebahagiaan, kebahagiaan sebenarnya adalah kebahagiaan dalam berbagi, kebahagiaan memberi. Harmonize
Camp menunjukkan kepada kita apa itu kebahagiaan dalam harmonisasi, kebahagiaan sesungguhnya yang bahkan tidak bisa
dinilai dengan materi. -
Old and New Party. Dalam rangka menyambut tahun baru yang penuh impian,
BLIA YAD Indonesia mengadakan acara Old and New Party dengan puncak acara Outstanding Fireworks. Acara ini diadakan
pada akhir bulan Desember. -
YAD Holiday.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 12
- TaMaRin.
“Serve all the mankind” adalah tema acara TaMaRin, yang diadakan pada libur hari raya Idul Fitri setiap tahunnya. Diadakan
di Vihara Dharma Shanti Berastagi, muda – mudi menyediakan
berbagai macam menu vegetarian food bazaar untuk dicicipi pengunjung vihara.
- Wishing Candle.
Acara pemberkahan bagi muda – mudi, khususnya bagi
mereka yang akan menghadapi ujian. Para peserta berdoa bersama agar dapat melewati ujian dengan sukses, baik itu ujian
akademis, maupun ujian kehidupan. Selain itu, BLIA YAD Indonesia juga menghadirkan pembicara spektakuler untuk
berbagi pengalaman kepada para peserta. -
Dharma Tour. Dharma yang nan indah dan maha sempurna, tidak akan bisa
habis untuk dipelajari oleh kita hanya dalam satu kehidupan. Jalan menuju pencerahan memang tidak mudah, tetapi kita bisa
memuliakannya dengan satu langkah kecil untuk menempuh perjalanan yang nan jauh ini. Dharma Tour merupakan
perwujudan dari penerapan sederhana dari Dharma, bagaimana kita berbuat dan bersikap sesuai Dharma. Yang terpenting adalah
bagaimana kita bisa menerapkan Dharma dalam kehidupan kita.
2.2.3. Meditasi
Salah satu ajaran Buddha yang sangat mendasar adalah meditasi. Kata meditasi dipergunakan sebagai sinonim dari semadi samādhi.
Meditasi adalah pemusatan pikiran, dinamakan juga konsentrasi. “Memusatkan pikiran pada satu objek yang tunggal, inilah yang disebut
semadi.” Tentunya pikiran yang baik atau bersih. Sebagai metode atau cara, dalam bahasa Pāli disebut bhāvanā, artinya “pengembangan batin.”
Secara umum, meditasi Buddhis dibagi 2 jenis berdasarkan tujuannya yaitu samatha bhāvanā dan vipassanā bhāvanā. Samatha
bhāvanā adalah meditasi dengan tujuan mencapai ketenangan batin. Oleh
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 13
sebab itu, samatha bhāvanā sering disebut sebagai meditasi ketenangan. Vipassanā bhāvanā adalah meditasi untuk mencapai pencerahan atau
kebijaksanaan, jadi sering disebut sebagai meditasi pandangan terang atau
cerah.
Meskipun meditasi menjadi salah satu ciri khas ajaran Buddha, tetapi meditasi sebenarnya bukan hanya monopoli umat Buddha semata. Dewasa
ini sudah banyak sekali orang – orang di luar lingkungan Buddhis yang
belajar meditasi. Semua orang, apapun agama yang dianutnya, asalkan mempraktikkan meditasi dengan tujuan dan langkah
– langkah yang tepat,
akan memetik manfaatnya.
Mengapa meditasi dapat dilakukan oleh semua orang, bahkan yang bukan beragama Buddha? Bukankah meditasi adalah ajaran Buddha?
Benar, meditasi memang adalah salah satu unsur jalan pencerahan yang diajarkan Buddha, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa sesungguhnya ajaran
Buddha itu sifatnya sangat universal. Jadi dapat dijalani oleh siapa saja, dan hasilnya dapat dituai oleh siapa saja.
Mengapa Bermeditasi ?
3
Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari ketenangan batin dan
keselarasan hidup. Tidak sedikit di antara mereka berusaha mencarinya, walau mungkin mereka tidak mengetahui dengan jelas apa yang hendak
dicarinya, atau mungkin cara mendapatkannya. Mereka sering merasa bingung, merasa banyak menjumpai
kekacauan dan kekalutan batin. Mereka diserang oleh bermacam-macam perasaan yang tidak memuaskan atau yang kurang menyenangkan hatinya.
Secara singkat mereka ini tidak mendapatkan ketenangan dan kesejahteraan dalam batinnya.
3
http:artikelbuddhis.blogspot.com201103cara-bermeditasi.html
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 14
Kebanyakan mereka ini kemudian menempuh cara yang salah untuk mendapatkan ketenangan batin dan keselarasan hidup ini. Mereka
cenderung melihat dan mencari di luar dirinya sendiri. Akibatnya, dunia ini merupakan sumber semua kegelisahan.
Mereka mencari penyelesaian persoalannya dalam keluarganya, di dalam pekerjaannya,atau di dalam pergaulan dan sebagainya. Mereka
beranggapan kalau dapat mengubah keadaan sekelilingnya, mereka akan menjadi tenang dan bahagia.
Sekarang sudah banyak dijumpai orang yang telah menyadari kenyataan dan berpaling, yaitu menunjukkan perhatiannya kepada sumber
yang sebenarnya dari kebahagiaan dan kegelisahan, ialah PIKIRANNYA SENDIRI.
Menunjukkan perhatian ke dalam diri sendiri, dalam pikirannya
sendiri, inilah yang dinamakan dengan meditasi.
Dewasa ini meditasi telah banyak dipraktekkan oleh orang-orang dari berbagai bangsa dan agama. Mengapa demikian? Karena kerja pikiran itu
tanpa memakai corak bangsa atau agama tertentu. Jadi tugas meditasi adalah untuk mengerti atau menghayati sifat pikiran di dalam kehidupan
sehari-hari. Pikiran adalah kunci kebahagiaan, sebaliknya juga merupakan
sumber penderitaan malapetaka. Untuk
mengetahui dan
mengerti perihal
pikiran dan
menggunakannya dengan seksama tidaklah hubungannya dengan agama. Jadi meditasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang tanpa menghiraukan
corak agamanya.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 15
Kesalahpahaman Tentang Meditasi
4
Ada banyak sekali kesalahpahaman terhadap meditasi. Beberapa di
antaranya yaitu :
- Meditasi adalah mengosongkan pikiran.
Banyak orang yang keliru mengatakan bahwa meditasi adalah mengosongkan pikiran, lalu mereka melakukan meditasi dengan cara
berusaha mengosongkan pikiran, tidak memikirkan apapun. Hal ini sungguh keliru dan tidak akan membuahkan hasil apapun. Pikiran tidak
mungkin dapat dikosongkan. -
Meditasi bertujuan menjadi orang sakti. Memang benar seseorang yang melaksanakan meditasi ketenangan
bisa mendapatkan kekuatan batin tertentu. Akan tetapi, kalau kesaktian dijadikan tujuan untuk berlatih meditasi, maka meditasi tersebut menjadi
salah. -
Meditasi sangat berbahaya. Tidak ada bahaya apapun yang ditimbulkan oleh meditasi karena
meditasi sesungguhnya hanyalah berlatih mengarahkan pikiran menjadi lebih tenang dan terkosentrasi pada apa yang sedang dikerjakan.
Meditasi hanya akan menjadi bahaya apabila orang yang melaksanakan tidak mempunyai tujuan yang benar, misalnya ingin melarikan diri dari
masalah kehidupan yang tengah dihadapinya atau mencari pengalaman gaib dan kesaktian tertentu. Jadi jangan pernah takut untuk berlatih
meditasi. Belajarlah dari guru – guru meditasi dan berkonsultasi
dengannya. Tidak cukup hanya belajar dari buku – buku meditasi saja.
- Meditasi adalah pekerjaan para biarawan dan orang suci.
Semua orang tanpa kecuali bisa berlatih meditasi demi kebahagiaanya. Bahkan anak
– anak juga bisa. Meditasi tidak terbatas untuk orang tertentu saja.
4
Sasanaputra, Budi Pekerti dan HAM dalam Pendidikan Agama Buddha, Jakarta, 2007
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 16
Objek Meditasi
5
Cara melakukan meditasi ketenangan adalah dengan memusatkan pikiran pada satu objek. Secara pelan
– pelan seorang meditator orang yang berlatih meditasi memusatkan objek pikiran pada objek meditasi yang
dipilihnya untuk kemudian merenungkan atau menyadari objek tersebut. Objek meditasi adalah sesuatu yang menjadi sasaran atau pusat
pemikiran atau perenungan kita selama meditasi. Kitab Visuddhimagga menyebutkan ada 40 macam objek meditasi yang membahas pokok- pokok
objek yang digunakan dalam meditasi ketenangan. Keempat puluh objek itu dikelompokkan dalam 7 kategori, yaitu :
1. 10 wujud benda kasina. -
Pathavi kasina = wujud tanah.
- Apo kasina
= wujud air. -
Teja kasina = wujud api.
- Vayo kasina
= wujud udara atau angin. -
Nila kasina = wujud wana biru. -
Pita kasina = wujud warna kuning. -
Lohita kasina = wujud warna merah.
- Odata kasina
= wujud warna putih. -
Aloka kasina = wujud cahaya.
- Akasa kasina
= wujud ruangan terbatas. Dalam kasina tanah, dapat dipakai kebun yang baru dicangkul atau
segumpal tanah yang dibulatkan. Dalam kasina air, dapat dipakai sebuah telaga atau air yang ada di dalam ember. Dalam kasina api,
dapat dipakai api yang menyala yang di depannya diletakkan seng yang berlobang. Dalam kasina angin, dapat dipakai angin yang berhembus di
pohon – pohon atau badan. Dalam kasina warna, dapat dipakai benda –
benda seperti bulatan dari kertas, kain, papan, atau bunga yang berwarna biru, kuning, merah, atau putih. Dalam kasina cahaya, dapat
dipakai cahaya matahari atau bulan yang memantul di dinding atau di lantai melalui jendela dan lainnya. Dalam kasina ruangan terbatas, dapat
5
http:buddhaschool.blogspot.com20110440-objek-samatha-meditasi.html
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 17
dipakai ruangan kosong yang mempunyai batas – batas di sekelilingnya
seperti drum dan lainnya. Disini, mula – mula orang harus memusatkan
seluruh perhatiannya pada bulatan yang berwarna biru misalnya. Selanjutnya, dengan memandang terus pada bulatan itu, orang harus
berjuang agar pikirannya tetap berjaga – jaga, waspada, dan sadar.
Sementara itu, benda – benda di sekeliling bulatan tersebut seolah –
olah lenyap, dan bulatan tersebut kelihatan menjadi makin semu dan akhirnya sebagai bayangan pikiran saja. Kini, walaupun mata dibuka
atau ditutup, orang masih melihat bulatan biru itu di dalam pikirannya, yang makin lama makin terang seperti bulatan dari rembulan.
2. 10 wujud kekotoran asubha. -
Uddhumataka = wujud mayat yang membengkak.
- Vinilaka
= wujud mayat yang berwarna kebiru-biruan. -
Vipubbaka = wujud mayat yang bernanah. -
Vicchiddaka = wujud mayat yang terbelah di tengahnya.
- Vikkahayitaka
= wujud mayat yang digerogoti binatang- binatang.
- Vikkhittaka = wujud mayat yang telah hancur lebur.
- Hatavikkhittaka
= wujud mayat yang busuk dan hancur. -
Lohitaka = wujud mayat yang berlumuran darah.
- Puluvaka
= wujud mayat yang dikerubungi belatung. -
Atthika = wujud tengkorak.
Dalam sepuluh asubha ini, orang melihat atau membayangkan sesosok tubuh yang telah menjadi mayat diturunkan ke dalam lubang
kuburan, membengkak, membiru, bernanah, terbelah di tengahnya, dikoyak
– koyak oleh burung gagak atau serigala, hancur dan membusuk, berlumuran darah, dikerubungi oleh lalat dan belatung, dan
akhirnya merupakan tengkorak. Selanjutnya, ia menarik kesimpulan terhadap badannya sendiri, Badanku ini juga mempunyai sifat
– sifat itu sebagai kodratnya, tidak dapat dihindari. Disinilah hendaknya orang
memegang dengan teguh di dalam pikirannya obyek yang berharga yang telah timbul, seperti gambar pikiran mengenai mayat yang membengkak
dan lain-lain. 3. 10 perenungan anussati.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 18
- Buddhanussati
= perenungan terhadap Buddha. -
Dhammanussati = perenungan terhadap Dhamma. -
Sanghanussati = perenungan terhadap Sangha.
- Silanussati = perenungan terhadap sila.
- Caganussati
= perenungan terhadap kebajikan. -
Devatanussati = perenungan terhadap makhluk-makhluk
agung atau para dewa. -
Marananussati = perenungan terhadap kematian.
- Kayagatanussati = perenungan terhadap badan jasmani.
- Anapananussati = perenungan terhadap pernapasan.
- Upasamanussati = perenungan terhadap Nibbana atau Nirvana.
Dalam Buddhanussati, direnungkan sembilan sifat Buddha. Kesembilan sifat Buddha tersebut adalah maha suci, telah mencapai
penerangan sempurna, sempurna pengetahuan dan tingkah lakunya, sempurna menempuh jalan ke Nibbana, pengenal semua alam,
pembimbing manusia yang tiada taranya, guru para dewa dan manusia, yang sadar, yang patut dimuliakan.
Dalam Dhammanussati, direnungkan enam sifat Dhamma. Keenam sifat Dhamma itu adalah telah sempurna dibabarkan, nyata di dalam
kehidupan, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan, menuntun ke dalam batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam
batin masing-masing. Dalam Sanghanussati, direnungkan sembilan sifat Ariya-Sangha.
Kesembilan sifat Ariya-Sangha itu adalah telah bertindak dengan baik, telah bertindak lurus, telah bertindak benar, telah bertindak patut, patut
menerima persembahan, patut menerima tempat bernaung, patut menerima bingkisan, patut menerima penghormatan, lapangan untuk
menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta. Dalam silanussati, direnungkan sila yang telah dilaksanakan, yang
tidak patah, yang tidak ternoda, yang dipuji oleh para bijaksana, dan menuju pemusatan pikiran.
Dalam caganussati, direnungkan kebajikan berdana yang telah dilaksanakan, yang menyebabkan musnahnya kekikiran.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 19
Dalam devatanussati, direnungkan makhluk – makhluk agung atau
para dewa yang berbahagia, yang sedang menikmati hasil dari perbuatan baik yang telah dilakukannya.
Dalam marananussati, orang harus merenungkan bahwa pada suatu hari, kematian akan datang menyongsongku dan makhluk lainnya;
bahwa badan ini harus dibagi – bagikan olehku kepada ulat – ulat, kutu,
belatung, dan binatang lainnya yang hidup dengan ini; bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan, di mana, dan melalui apa orang
akan meninggal, serta keadaan yang bagaimana menungguku setelah kematian.
Dalam kayagatasati, orang merenungkan 32 bagian anggota tubuh, dari telapak kaki ke atas dan dari puncak kepala ke bawah, yang
diselubungi kulit dan penuh kekotoran; bahwa di dalam badan ini terdapat rambut kepala, bulu badan, kuku, gigi, kulit, daging, urat, tulang,
sumsum, ginjal, jantung, hati, selaput dada, limpa, paru-paru, usus, saluran usus, perut, kotoran, empedu, lendir, nanah, darah, keringat,
lemak, air mata, minyak kulit, ludah, ingus, cairan sendi, air kencing, dan otak.
Dalam anapanasati, orang merenungkan keluar masuknya napas. Dengan sadar ia menarik napas, dengan sadar ia mengeluarkan napas.
Dalam upasamanussati, orang merenungkan Nibbana atau Nirwana yang terbebas dari kekotoran batin, hancurnya keinginan, putusnya
lingkaran tumimbal lahir. 4. 4 keadaan tak terbatas appamanna.
- Metta
= cinta kasih yang universal, tanpa pamrih. -
Karuna = belas kasihan.
- Mudita
= perasaan simpati. -
Upekkha = keseimbangan batin. Empat appamañña ini sering disebut juga sebagai Brahma-Vihara
kediaman yang luhur. Dalam melaksanakan metta-bhavana, seseorang harus mulai dari
dirinya sendiri, karena ia tidak mungkin dapat memancarkan cinta kasih sejati bila ia membenci dan meremehkan dirinya sendiri. Setelah itu,
cinta kasih dipancarkan kepada orang tua, guru-guru, teman-teman laki-
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 20
laki dan wanita sekaligus. Akhirnya, yang tersulit adalah memancarkan cinta kasih kepada musuh-musuhnya. Dalam hal ini mungkin timbul
perasaan dendam atau sakit hati. Namun, hendaknya diusahakan untuk mengatasi kebencian itu dengan merenungkan sifat
– sifat yang baik dari musuhnya dan jangan menghiraukan kejelekan
– kejelekan yang ada padanya. Perlu diingat bahwa kebencian hanya dapat ditaklukkan
dengan cinta kasih. Dalam karuna-bhavana, orang memancarkan belas kasihan kepada
orang yang
sedang ditimpa
kemalangan, diliputi
kesedihan, kesengsaraan, dan penderitaan.
Dalam mudita-bhavana, orang memancarkan perasaan simpati kepada orang yang sedang bersuka-cita; ia turut berbahagia melihat
kebahagiaan orang lain. Dalam upekkha-bhavana, orang akan tetap tenang menghadapi suka
dan duka, pujian dan celaan, untung dan rugi. 5. 1
perenungan terhadap
makanan yang
menjijikkan aharepatikkulasanna.
Dalam satu aharapatikulasañña, direnungkan bahwa makanan adalah barang yang menjijikkan bila telah berada di dalam perut;
direnungkan bahwa apapun yang telah dimakan, diminum, dikunyah, dicicipi, semuanya akan berakhir sebagai kotoran tinja dan air seni
urin. 6. 1 analisa terhadap empat unsur yang ada di dalam badan jasmani
catudhatuvavatthana. Dalam satu catudhatuvavatthana, direnungkan bahwa di dalam
badan jasmani terdapat empat unsur materi, yaitu : -
Pathavi-dhatu unsur tanah atau unsur padat, ialah segala sesuatu yang bersifat keras atau padat. Umpamanya : rambut kepala, bulu
badan, kuku, gigi, dan lain-lain. -
Apo-dhatu unsur air atau unsur cair, ialah segala sesuatu yang bersifat berhubungan yang satu dengan yang lain atau melekat.
Umpamanya : empedu, lendir, nanah, darah, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 21
- Tejo-dhatu unsur api atau unsur panas, ialah segala sesuatu yang
bersifat panas dingin. Umpamanya : setelah selesai makan dan minum, atau bila sedang sakit, badan akan terasa panas dingin.
- Vayo-dhatu unsur angin atau unsur gerak, ialah segala sesuatu
yang bersifat bergerak. Umpamanya : angin yang ada di dalam perut dan usus, angin yang keluar masuk waktu bernapas, dan lain-lain.
7. 4 perenungan tanpa materi arupa. -
Kasinagughatimakasapannatti = obyek ruangan yang sudah
keluar dari kasina. -
Akasanancayatana-citta = obyek kesadaran yang tanpa batas. -
Natthibhavapannati = obyek kekosongan.
- Akincannayatana-citta
= obyek bukan pencerapan pun tidak bukan pencerapan.
Dalam kasinugaghatimakasapaññati, batin yang telah memperoleh gambaran kasina dikembangkan ke dalam perenungan ruangan yang
tanpa batas sambil membayangkan, Ruangan Ruangan Tak terbatas ruangan ini dan kemudian gambaran kasina dihilangkan. Jadi, pikiran
ditujukan kepada ruangan yang tanpa batas, dipusatkan di dalamnya, dan menembus tanpa batas.
Dalam akasanancayatana-citta, ruangan yang tanpa batas itu ditembus dengan kesadarannya sambil merenungkan, Tak terbataslah
kesadaran itu. Ia harus berulang-ulang memikirkan penembusan ruangan itu dengan sadar, mencurahkan perhatiannya kepada hal
tersebut. Dalam natthibhavapaññati, orang harus mengarahkan perhatiannya
pada kekosongan atau kehampaan dan tidak ada apa-apanya dari kesadaran terhadap ruangan yang tanpa batas itu. Ia terus menerus
merenungkan, Tidak ada apa-apa di sana Kosonglah adanya ini. Dalam
akincaññayatana-citta, orang
merenungkan keadaan
kekosongan sebagai ketenangan atau kesejahteraan, dan setelah itu ia mengembangkan pencapaian dari sisa unsur-unsur batin yang
penghabisan, yaitu perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran sampai batas kelenyapannya. Jadi, setelah kekosongan itu
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 22
dicapai, maka kesadaran mengenai kekosongan itu dilepas, seolah-olah tidak ada pencerapan lagi.
Pemilihan Objek Meditasi
6
Keempat puluh objek meditasi di atas bukan untuk kita praktikkan semua. Setiap orang bisa memilih objek yang paling sesuai. Pemilihan
dilakukan berdasarkan pada watak atau kecenderungan batin seorang yang akan berlatih meditasi. Watak atau kecenderungan batin ini dikenal juga
dengan istilah carita. Ada 6 jenis watak orang yang belum mencapai kesucian, yaitu :
1. Watak penuh nafsu Raga Carita. Ciri
– ciri watak ini didominasi oleh nafsu keinginan indrawi, cenderung terikat terhadap objek
– objek yang menyenangkan. Seperti ketertarikan terhadap musik, wewangian, makanan lezat, dan
sebagainya. Juga mempunyai sifat serakah, selalu mengambil lebih dari kebutuhannya. Objek meditasi yang sesuai untuk orang yang berwatak
ini adalah sesuatu yang tidak menyenangkan indra, yaitu salah satu jenis mayat atau kotoran tubuh.
2. Watak kebencian Dosa Carita. Ciri
– ciri watak ini adalah kecenderungan marah, membenci, serta iri hati. Emosinya tidak stabil sehingga tidak dapat mengendalikan
kemarahan. Objek meditasi yang sesuai untuk watak ini adalah sesuatu yang lembut atau indah, yaitu 4 keadaan tak terbatas dan perwujudan
warna biru, putih, merah, dan kuning. 3. Watak dungu Moha Carita.
Ciri – ciri watak ini adalah kecenderungan bingung, lamban, dan
malas, diliputi kegelapan batin. Dungu atau bodoh maksudnya tidak mampu membedakan baik dan buruk, bukan berarti tidak menguasai
ilmu pengetahuan. Objek meditasi yang sesuai untuk watak ini adalah keluar masuknya napas.
4. Watak spekulatif Vitakka Carita.
6
http:buddhaschool.blogspot.com20110440-objek-samatha-meditasi.html
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 23
Ciri – ciri watak ini adalah kecenderungan pikiran yang berkeliaran,
tergesa – gesa, mudah gugup atau cemas bahkan terhadap hal – hal
yang belum tentu nyata sekalipun. Sulit sekali bagi orang berwatak spekulatif ini untuk merasakan kedamaian. Objek meditasi yang sesuai
untuk watak ini sama dengan orang yang memiliki watak dungu, yaitu keluar masuknya napas.
5. Watak mudah percaya Saddha Carita. Ciri
– ciri watak ini adalah kecenderungan mudah percaya, polos, dan biasanya rendah hati. Objek meditasi yang cocok bagi orang
berwatak ini adalah perenungan Buddha, Dharma, Sangha, perenungan terhadap sila atau moralitas, kemurahan hati, dan perenungan terhadap
kebajikan para dewa. 6. Watak cerdas Buddhi Carita.
Ciri – ciri watak ini adalah kecenderungan menekanan pengertian,
selalu ingin tahu dan meneliti. Orang yang memiliki watak ini sangat cerdas. Namun perlu kita sadari juga bahwa kecerdasan tidak selalu
merupakan keuntungan jika tidak diiringi dengan pengertian yang benar atau kebijaksanaan untuk membedakan hal yang pantas dan tidak
pantas dilakukan. Objek meditasi yang sesuai untuk watak cerdas ini antara lain perenungan terhadap kedamaian Nibbana, kematian,
makanan yang menjijikkan, analisis terhadap empat unsur, dan keluar masuknya napas.
Hambatan Dalam Meditasi
7
1. Hambatan dari Luar Diri
Orang – orang yang bermeditasi bisa mendapatkan gangguan dari
luar dirinya. Misalnya, tempat atau lingkungan yang tidak mendukung, apakah karena tidak sesuai dengan watak meditator, atau alam dan
cuaca yang tidak bersahabat, tidak aman, tidak nyaman, terlalu panas atau dingin, banyak nyamuk dan serangga lain, atau berisik. Rintangan
pun bisa datang dari makanan yang tidak sehat atau perbekalan habis. Sesama peserta latihan meditasi dan orang
– orang di sekelilingnya bisa
7
Sasanaputra, Budi Pekerti dan HAM dalam Pendidikan Agama Buddha, Jakarta, 2007
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 24
menjadi penghambat jika banyak berbicara, tidak memberi dukungan, atau malah melemahkan semangat dan motivasi.
2. Hambatan dari Dalam Diri
Hambatan akan datang dari pengetahuan dan pengertian yang keliru tentang meditasi. Atau tiadanya motivasi, niat dan tekad yang kuat.
Meditasi dilakukan dengan pikiran, karena itu apa saja yang mengganggu pikiran akan menimbulkan rintangan.
Hambatan dari dalam diri, berupa hambatan mental atau rintangan batin dalam melaksanakan meditasi, lebih berbahaya dan lebih sulit
diatasi disbanding hambatan dari luar. Ada lima hambatan yang dalam istilah Pali disebut panca nivarana atau lima rintangan batin. Kelima
rintangan batin itu tak lain adalah kotoran batin kilesa, yaitu : -
Nafsu indrawi kamacchanda adalah keinginan untuk memiliki atau terus memuaskan nafsu indrawi.
- Niat buruk atau kebencian vyapada adalah kemauan buruk untuk
menyakiti. -
Kemalasan atau kelembaman dan kelesuan thina dan middha. -
Kegelisahan dan kecemasan uddhacca dan kukkucca adalah hambatan ganda.
- Keraguan vicikiccha adalah ketidakmampuan dalam mengambil
keputusan, dan kurangnya ketetapan hati sehingga sulit untuk membuat komitmen atau menjalani komitmen yang telah dibuat.
Sepuluh Gangguan
8
Seorang meditator akan gelisah jika mengkhawatirkan tempat tinggalnya, didatangi oleh sanak keluarga untuk berbagai urusan,
memikirkan pekerjaan, janji yang belum dipenuhi, dan sebagainya, berbagai gangguan semacam ini dalam istilah Pali disebu palibodha, artinya
gangguan atau kesukaran.
8
Sasanaputra, Budi Pekerti dan HAM dalam Pendidikan Agama Buddha, Jakarta, 2007
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 25
Ada 10 macam palibodha, yaitu : 1. Tempat tinggal Avasa.
Merupakan tempat melaksanakan meditasi bagia para pemula. Tempat yang dipandang sebagai pengganggu di sini adalah tempat yang
di sekitarnya banyak terdapat keributan. Misalnya di sekitar tempat meditasi sedang ada pembangunan, di pinggir jalan raya, di dekat pasar,
dekat rumah makan, dan sebagainya. Yang mana tempat – tempat
tersebut dapat menimbulkan potensi gangguan terhadap indera terutama, telinga, hidung, dan tubuh.
2. Keluarga Kula. Keluarga dapat menjadi penghalang bila dalam keluarga terdapat
masalah – masalah yang belum terpecahkan, sehingga kerika
bermeditasi ada
anggota keluarga
yang mengunjungi
untuk menyelesaikan masalah.
3. Pendapatan Labha. Seringkali perumah tangga memikirkan penghasilannya ketika
hendak berkosentrasi dalam bermeditasi, misalanya ada hutang, ada barang dagangan, dan sebagainya. Yang semuanya berhubungan
dengan uang. 4. Siswa Gana.
Siswa merupakan penghalang untuk para guru. Ketika seorang guru akan bermeditasi ada siswa yang mengunjungi untuk meminta
petunjuk dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 5. Kegiatan Kamma.
Kesibukan akan kegiatan sehari – hari sehingga tidak ada
kesempatan atau waktu luang untuk bermeditasi dan pikiran pun terfokus pada pekerjaan dan banyak tersita di sana, sehingga ketika bermeditasi,
bayang – bayang pekerjaan akan mempengaruhi.
6. Bepergian Addhana. Rencana liburan atau bepergian bersama teman maupun
keluarga akan menyita waktu untuk melaksanakan meditasi. Dalam perjalanan juga tidak pas momennya untuk bermeditasi. Begitu juga
ketika pulang liburan, kondisi badan sudah lelah, jasmani tidak segar lagi yang mengakibatkan sulit untuk memusatkan pikiran.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 26
7. Kerabat Nati. Halangan ini hampir mirip dengan kula. Hanya saja kerabat di sini
lebih kepada keluarga yang bukan satu rumah. 8. Sakit Abadha.
Sakit menyulitkan pikiran susah untuk konsentrasi dikarenakan rasa sakit akan mengganggu kesadaran dan pikiran tertuju pada bagian
yang sakit. 9. Belajar Gantha.
Kegiatan belajar menghadapi ujian maupun belajar ketika ada tugas
– tugas dari sekolah akan banyak menyita waktu untuk bermeditasi, bahkan pikiran akan banyak terkuras konsentrasinya
terhadap belajar. 10. Kemampuan Batin Idhi.
Bukan hanya yang bermeditasi samatha bhavana, tetapi juga yang melaksanakan
vipassana bhavana
mengalami gangguan
berupa kemampuan batin. Umumnya gangguan ini berlaku bagi meditator yang
sudah lanjut. Kemampuan batin menjadi gangguan dikarenakan yang bersangkutan akan sibuk dengan pencapaiannya dan menjadi malas
melanjutkan meditasinya yang bahkan akan menyebabkan hilangnya kemampuan batin.
Untuk menghindari gangguan di atas dalam meditasi, pilihlah waktu dan tempat yang sesuai, dan ciptakanlah keadaan yang mendukung untuk
latihan meditasi, misalnya selesaikanlah semua tugas agar kalian tidak terbayang
– terbayang oleh tugas selama bermeditasi.
Persiapan Bermeditasi
9
1. Tempat
Bila Anda termasuk seorang yang sedang belajar meditasi, sebaiknya pilihlah tempat yang sesuai untuk berlatih meditasi. Hindarkanlah
tempat yang terlalu ramai, penuh dengan kesibukan pekerjaan sehari-hari.
9
http:artikelbuddhis.blogspot.com201103cara-bermeditasi.html
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 27
Tempat tersebut misalnya dapat berupa kamar, kebun, atau tempat lain yang cukup terang. Berusahalah berlatih di tempat yang sama dan
jangan sering berpindah tempat. Kalau Anda sudah maju, maka Anda dapat berlatih meditasi di mana
saja, bahkan di tempat Anda menyelesaikan pekerjaan.
2. Waktu
Waktu meditasi dapat dipilih sendiri. Sesungguhnya, setiap waktu adalah baik. Namun, biasanya orang menganggap bahwa waktu terbaik
bermeditasi adalah pagi hari antara jam 04.00 sampai dengan jam 07.00. Atau sore hari antara jam 17.00 sampai dengan jam 22.00.
Kalau Anda sudah menentukan waktu bermeditasi, pergunakanlah
waktu itu sebaik-baiknya. Selama waktu itu, Anda HARUS mempergunakan
kekuatan kemauan Anda untuk meninggalkan sementara segala kesibukan sehari-hari seperti, pekerjaan, kesenangan, kesedihan dan kegelisahan.
Sewaktu melatih meditasi, jangan berikan kesempatan atau melayani bentuk-bentuk pikiran keduniawian masuk ke dalam pikiran Anda.
Betekadlah agar tekun dalam melakukan latihan meditasi dengan teratur setiap harinya.
Bila meditasi Anda telah maju, setiap waktu adalah baik untuk berlatih meditasi. Kalau Anda telah mencapai tingkatan ini, maka meditasi
merupakan bagian hidup Anda sehari-hari. Dengan kata lain, meditasi telah menjadi kebiasaan hidup Anda.
3. Guru
Mungkin Anda merasa memerlukan seorang guru atau pemimpin dalam melatih meditasi. Sebenarnya tidaklah mudah mencari guru yang
pandai dan sesuai untuk mengajarkan meditasi kepada Anda.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 28
Kalau Anda mempunyai teman yang sudah berpengalaman bermeditasi, cobalah berdiskusi dahulu dengannya. Kalau Anda mempunyai
buku mengenai meditasi, bacalah dahulu buku tersebut. Dia adalah guru Anda. Kalau Anda telah mendapatkan guru, ketahuilah bahwa guru hanyalah
teman dan penunjuk jalan Anda. Dia tidak dapat melakukan meditasi untuk Anda. Dia tidak dapat membebaskan diri Anda.
Kalau Anda sudah dapat mengatur dan memusatkan pikiran,
kemudian mengembangkan KESADARAN yang kuat, itulah yang akan
menjadiguru Anda. Sesungguhnya, guru Anda saat ini telah berada dalam diri Anda sendiri.
Cara Bermeditasi
10
Sang Buddha mengajarkan 4 cara bermeditasi yaitu : 1. Meditasi dengan cara duduk.
Meditasi dengan cara ini biasanya dilakukan bagi pemula dan tingkat lanjut. Caranya duduk bersila padmasana badan tegak tetapi rilek, sebaiknya
tidak bersandar pada dinding atau sandaran lain, mata dipejamkan, batin tenang dan pikiran dipusatkan pada obyek yang dipilih.
2. Meditasi dengan cara berdiri.
Berdiri dengan kaki sedikit renggang, kedua tangan didepan dada, tangan kanan memegang tangan kiri, usahakan dapat menjaga keseimbangan
tubuh supaya batin tenang, pikiran berkonsentrasi pada obyek yang dipilih.
3. Meditasi dengan cara berjalan.
Meditasi berjalan disebut cankamana. Meditasi ini dapat dipraktikkan dengan beberapa cara, yaitu:
- Berjalan dengan menghitung langkah kaki.
- Berjalan dengan menyadari langkah maju, mundur, kekiri, kekanan.
Menghitung langkah kaki kanan melangkah atau menyadari kaki kiri melangkah dst.
- Berjalan dengan menggunankan obyek meditasi nimitta bayangan
tubuh kita sendiri.
10
http:bhalanetra.wordpress.commeditasi
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 29
4. Meditasi dengan cara berbaring.
Berbaring dengan posisi tubuh miring kekanan atau kekiri kaki kanankiri diatas seperti posisi tubuh Sang Buddha ketika parinibbana wafat, kaki
lurus, kepala ditopang dengan tangan kanan kiri, mata dipejamkan, batin tenang dan pikiran terpusat pada obyek meditasi yang dipilih.
2.2.4. Manfaat Meditasi
11
Dewasa ini sudah banyak orang yang menyadari manfaat meditasi. Di negara Barat, pusat
– pusat meditasi ramai didatangi orang – orang yang ingin merasakan manfaat meditasi. Tetapi masih banyak orang yang
memandang sebelah mata pada meditasi, mereka berpendapat bahwa meditasi hanya membuang waktu dan sia
– sia belaka. Ada
beberapa manfaat
dari meditasi
bagi orang
yang melaksanakannya dengan rutin, yaitu :
a. Mendatangkan ketenangan. Ketenangan sangat membantu dalam menyelesaikan
masalah – masalah, mengambil keputusan, dan
menghilangkan kekhawatiran. b. Meningkatkan kesadaran. Kesadaran yang meningkat juga akan membuat
kita makin bijaksana dan mawas diri sehingga sikap dan tingkah laku makin terkendali.
c. Membiasakan diri untuk berpikir yang baik. Dengan pikiran yang baik tingkah laku kita dalam kehidupan sehari
– hari berangsur- angsur berubah. Dari yang pemarah menjadi lebih lembut. Dengan redanya sifat pemarah, kita
akan mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan pertimbangan yang bijaksana bukan berdasarkan emosi yang nantinya bisa
menimbulkan penyesalan. d. Memberi pemahaman tentang sifat sejati kehidupan. Pelan
– pelan kita akan menyadari bahwa hidup ini selalu berubah sehingga kita tidak perlu terlalu
melekat pada kondisi saat ini. Jika kita sedang sedih dan frustasi, yakinlah bahwa kondisi itu tidak akan selamanya seperti itu. Jika kita sedang senang,
jangan sampai lupa diri karena kesenangan juga akan berubah. Orang yang
11
http:artikelbuddhis.blogspot.com201103cara-bermeditasi.html
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 30
menyadari sifat sejati kehidupan hidupnya akan jauh dari kesedihan dan frustasi.
e. Meningkatkan kesehatan fisik. Menurut penelitian ilmiah, sebagian besar dari penyakit ternyata berasal dari pikiran yang cemas, tertekan, frustasi,
dan tegang. Penyakit yang dapat ditimbulkan juga bermacam – macam,
mulai dari penyakit lambung, penyakit saraf, sampai gangguan fungsional sehingga beberapa organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Dengan
meditasi, pikiran yang cemas, tertekan, frustasi, dan tegang dapat menjadi rileks sehingga mengurangi risiko terserang beberapa penyakit.
f. Merealisasi Nibbana. Inilah manfaat tertinggi dari meditasi yang Buddha ajarkan. Nibbana, kebahagiaan tertinggi, hanya dapat terealisasi dengn
menjalani Jalan Mulai Berunsur Delapan, yang mana salah satu faktornya adalah Pemusatan Benar.
Sungguh banyak yang dapat dikerjakan oleh setiap orang untuk mendapatkan kesenangan duniawi dalam lingkungan yang penuh dengan
kesibukan dan kekacauan ini. Jika memang benar demikian halnya, mengapa kita harus bermeditasi? Apakah gunanya kita membuang waktu
untuk duduk diam bersila dengan bermalasan? Sesungguhnya apabila Anda dapat melaksanakan meditasi dengan cara yang benar, maka meditasi akan
dapat memberikan banyak manfaat untuk diri sendiri. Beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan langsung adalah:
- Bila Anda seorang pedagang yang selalu sibuk, meditasi menolong
membebaskan diri Anda dari ketegangan sehingga Anda menjadi relaks. -
Kalau Anda sering berada dalam kebingungan, meditasi akan menolong menenangkan diri Anda dari kebingungan dan meditasi membantu Anda
untuk mendapatkan ketenangan yang bersifat sementara maupun permanen.
- Bila Anda mempunyai banyak persoalan yang seolah-olah tidak putus-
putusnya, meditasi dapat menolong Anda untuk menimbulkan ketabahan dan keberanian serta mengembangkan kekuatan untuk mengatasi persoalan
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 31
- Bila Anda tergolong orang yang kurang mempunyai kepercayaan pada diri
sendiri, meditasi dapat menolong Anda untuk mendapatkan kepercayaan terhadap diri sendiri yang sangat dibutuhkan. Memiliki kepercayaan terhadap
diri sendiri adalah kunci rahasia kesuksesan Anda. -
Kalau Anda mempunyai rasa ketakutan dan keraguan, meditasi dapat menolong Anda untuk mendapatkan pengertian yang benar terhadap
keadaan yang menyebabkan ketakutan itu, dengan demikian, Anda dapat mengatasi rasa takut tersebut.
- Jika Anda selalu merasa tidak puas terhadap segala sesuatu dalam
kehidupan ini atau yang berada dalam lingkungan Anda, meditasi akan memberi Anda perubahan dan perkembangan pola pikir sehingga
menumbuhkan rasa puas dalam batin Anda. -
Jika Anda ragu-ragu dan tidak tertarik terhadap agama, meditasi akan dapat menolong Anda mengatasi keragu-raguan itu sehingga Anda dapat melihat
nilai-nilai praktis dalam bimbingan agama. -
Jika pikiran Anda kacau dan putus asa karena kurang mengerti sifat kehidupan dan keadaan dunia ini, meditasi akan dapat membimbing dan
menambah pengertian Anda bahwa pikiran kacau itu sebenarnya tidak ada gunanya.
- Kalau Anda seorang pelajar, meditasi dapat menolong menimbulkan dan
menguatkan daya ingat Anda sehingga apabila Anda belajar akan lebih seksama dan berguna.
- Kalau Anda seorang yang kaya, meditasi dapat menolong Anda untuk
melihat sifat kekayaan dan mampu menggunakannya dengan sewajarnya, untuk kebahagiaan Anda sendiri maupun kebahagiaan orang lain.
- Jika Anda seorang yang miskin, meditasi dapat menolong Anda agar
memiliki kepuasan dan ketenangan batin. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari keinginan untuk melampiaskan rasa iri hati Anda kepada orang
lain yang lebih mampu atau yang lebih berada daripada Anda. -
Kalau Anda seorang pemuda yang kebingungan sehingga tidak mampu menentukan jalan hidup ini, meditasi dapat menolong Anda untuk
mendapatkan pengertian tentang kehidupan sehingga Anda dapat menempuh salah satu jalan yang benar untuk mencapai tujuan hidup Anda.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 32
- Kalau Anda seorang yang telah lanjut usia dan merasa bosan terhadap
kehidupan ini, meditasi akan menolong Anda untuk mengerti secara mendalam mengenai hakekat kehidupan ini sehingga timbullah semangat
hidup Anda. -
Kalau Anda seorang pemarah, dengan bermeditasi Anda dapat mengembangkan kekuatan kemauan untuk mengendalikan kemarahan,
kebencian, rasa dendam dsb. -
Kalau Anda seorang yang bersifat iri hati, dengan meditasi Anda akan menyadari bahaya yang timbul dari sifat iri hati itu.
- Jika Anda seorang yang selalu diperbudak oleh kemelekatan panca inderia,
meditasi dapat menolong Anda mengatasi nafsu dan keinginan tersebut. -
Kalau Anda seorang yang selalu ketagihan minuman keras sesuatu yang memabukkan, dengan bermeditasi Anda dapat menyadari dan melihat cara
mengatasi kebiasaan yang berbahaya itu. Kebiasaan yang memperbudak dan mengikat Anda.
- Kalau Anda seorang yang pintar ataupun tidak, meditasi memberi Anda
kesempatan untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan pengetahuan yang sangat berguna bagi kesejahteraan sendiri, keluarga serta handai
taulan. -
Kalau Anda dengan sungguh-sungguh melaksanakan latihan meditasi ini, maka semua nafsu emosi Anda tidak mempunyai kesempatan untuk
berkembang. -
Kalau Anda seorang yang bijaksana, meditasi akan membawa Anda menuju ke kesadaran yang lebih tinggi dan mencapai Penerangan Sempurna,
Anda akan melihat segala sesuatu menurut apa adanya sewajarnya. Inilah beberapa faedah praktis yang dapat dihasilkan dalam latihan
meditasi. Faedah ini tidak dapat dijumpai atau ditemukan dalam buku, apalagi dapat dibeli di warung. Uang tidak dapat dipakai untuk
mendapatkannya. Anda mendapatkannya sebagai hasil menjalankan latihan
meditasi. Anda temukan dalam diri sendiri yaitu dalam PIKIRAN Anda.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 33
2.3. Lokasi Proyek
Proyek “Xiang Shan Meditation Center” terletak di Jalan Mimpin Tua, di depan Vihara Dharma Shanti Berastagi seperti yang terlihat pada Gambar
2.1.
2.4. Tinjauan Fungsi