Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 40
BAB III ELABORASI TEMA
3.1. Pengertian Tema
1. Menurut Schweitzer dkk. 2004 dalam The Journal Of Alternative And Complementary Medicine.
Beberapa elemen lingkungan fisik yang dianggap, diteliti, dan diidentifikasi sebagai elemen yang penting dalam suatu healing environment
yaitu : a. Personal space ruang pribadi.
Single-bed rooms lebih dianjurkan untuk komunikasi yang lebih baik dengan staff, meminimalisir transfer akibat konflik teman
sekamar, menurunkan gangguan pengobatan dan infeksi, dan memberikan kenyamanan bagi keluarga Page, A : 2004. Pasien
ortopedik dan psikiatrik yang dirawat pada single rooms merasa lebih puas dengan perawatan terhadap mereka dibandingkan dengan
yang dirawat pada kamar dengan banyak tempat tidur Lawson, B., Phiri M : 2000.
b. Lingkungan sensori. -
Penciuman. Aroma yang menyenangkan dapat menurunkan tekanan
darah, memperlambat pernapasan, dan menurunkan tingkat persepsi terhdap rasa sakit. Sebaliknya, bebauan yang tidak
enak dapat menstimulasi rasa gelisah, takut, dan stress Redd,WH dkk. : 1994.
- Suara kebisingan.
Kebisingan merupakan karakteristik lingkungan negatif pada rumah sakit yang dapat meningkatkan persepsi
terhadap rasa sakit dan penggunaan obat penghilang rasa sakit, gangguan tidur, dan dapat menyebabkan pasien
bingung dan kehilangan orientasi. Kebisingan bahkan dapat berpengaruh terhadap lamanya pasien dirawat di rumah sakit
Grumet, G :1993. Pasien sering mengeluhkan merka sulit tidur dan staff mengalami stress dalam pekerjaannnya akibat
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 41
kebisingan yang ada Kuivalainen, L et al. : 1998, Bayo Mvet al. :1995. Beberapa penemuan mengemukakan bahwa
kebisingan dapat mengganggu upaya pemulihan dengan gangguan tidur, kualitas tidur yang semakin memburuk,
meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, serta mengurangi kepuasan pasien Yinnon, AM dkk. :1992.
Lingkungan yang bising dapat mengakibatkan orang menjadi lupa diri, kurang berhati-hati, tanggap dan mengerti, serta
tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dan tidak mampu menemukan tujuan atau solisi sederhana atas sebuah
permasalahan Grumet, G :1993. -
Temperatur. Sebuah survei mengidentifikasi bahwa temperatur
memiliki hubungan dengan kesehatan. Temperatur yang tidak tepat dapat mengakibatkan gangguan tidur Closs, SJ : 1998.
c. Kompleksitas lingkungan. Sebuah variasi dari lingkungan termal dapat berguna untuk mood
dan fungsi kerja. Heschong, L : 1990. Variasi sensori pada berbagai kondisi di antara ruang-ruang yang ada sangat diminati oleh para
pengguna ruangOrians, GH, Heerwagen, JH : 1992. Variasi ruang dan sensori dalam sebuah bangunan penting untuk fungsi emosional
dan kognitif dan dapat berpengaruh terhadap fungsi sistem imun Parsons, R : 1991. Smith menemukan bahwa pasien dapat
beristirahat dengan baik pada lingkungan rumah sakit yang memiliki variasi ola auditori seperti musik atau cerita dibandingkan dengan
kesunyian yang tidak pasti Smith, MJ : 1986. d. Udara segar dan ventilasi.
Ahli di bidang efisiensi energi bangunan dan desain berkelanjutan menyebutkan bahwa ventilasi alami dapat meningkatkan efisiensi
energi bangunan. EPA memperkirakan bahwa polusi udara dalam ruangan adalah salah satu dari lima dampak buruk lingkungan bagi
kesehatan publik. Lebih jauh, EPA menyatakan bahwa polutan udara dalam ruangan dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, san
tenggorokan, sakit kepala, hilangnya koordinasi, nausea, kanker, dan
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 42
kerusakan hati, ginjal, dan sistem saraf pusat. Udara dalam ruangan juga mengandung lebih banyak polutan dan sering dalam konsentrasi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara di luar ruangan. Stolwijk,JAJ : 1990.
e. Pencahayaan alami dan buatan. Pemaparan cahaya berpengaruh terhadap produksi melatonin di
dalam otak yang mempengaruhi pola tidur manusia Terman, M dkk. : 1995. Selama 30 tahun terakhir, gangguan tidur ditemukan sebagai
akibat dari depresi dan rat-rata 50-60 pasien dengan depresi mengalami gangguan tidur Boivin, DB : 2000.
Perbedaan antara cahaya alami dan buatan cukup signifikan, termasuk
tingkat iluminasi,
keseragaman dan
penyebaran cahayanya, ragam waktu, warna, dan jumlah radiasi ultraviolet
Zilber, S : 1993. Pentingnya cahaya matahari untuk proses healing telah diteliti.
Pasien depresi di unit psikiatrik lebih cepat pulih dengan cahaya yang lebih terang Beauchemin, KM., Hays, P : 1996.Pemulihan bagi
mereka yang terkena penyakit kuning di salah satu rumah sakit daerah tropis mengalami peningkatan dari 0.5 ke 17 ketika
cahaya matahari dikurangi lewat penggunaan exterior awning Barss, P., Comfort ,K : 1985. Pencahayaan dalam ruangan yang tidak
ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbgai masalah seperti masalah penglihatan, lelah mata dan sakit kepala, hilangnya
konsentrasi khususnya pada orang yang sudah tua Arneill, B., Frasca-Beaulieu, K : 2003.
f. Warna. Penggunaan warna dapat mempengaruhi penanganan atas
stress, insomnia, kelellahan, sakit kepala, dan depresi. g. Pemandangan alam.
Distraksi positif adalah kondisi sosial-lingkungan yang ditandai dengan kemampuannya meningkatkan mood dan menghilangkan
stress Ulrich, RS : 1991. Alam sebagai salah satunya memiliki peranan penting terhadap kesehatan. View terhadap alam
berhubungan berdampak pada singkatnya waktu pasien tinggal,
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 43
kepuasan yang lebih tinggi terhadap perawatan, dan pengurangan penggunaan analgesik pada pasien solesistomik dibandingkan
dengan pasien dengan view yang terhalang Ulrich, RS :1984. Ulrich menyebutkan, kurangnya jendela dapat mengurangi stimulasi positif
dan meningkatkan efek negatif seperti kehilangan daya sensori Ulrich, RS : 1991. Ia juga telah menemukan bahwa pemandangan
alam dapat mengurangi kegelisahan dan rasa sakit serta memiliki efek restoratif pada pasien maupun staff seperti peningkatan mood,
tekanan darah lebih rendah, dan memperlambat detak jantung Ulrich, R., Gilpin, L : 2003. Menyediakan akses terhadap alam
kepada pasien, staff, dan keluarga, dengan menyediakaan kebun outdoor dan indoor, view alam lewat jendela, dan berbagai artwork
tentang alam, dapat menghilangkan stress Wilson, LM : 1972. h. Mengalami alam.
Efek healing dari mengalami alam ini telah diteliti dapat menurunkan tingkat stress dan tegang otot Cooper-Marus, C :
2000. Bangunan dengan karakterisitk alam dan fitur visual seperti cahaya alami, pemandangan alam dan tanaman indoor sangat
disenangi oleh para pekerja Orians, GH., Heerwagen, JH :1992 . Tanaman di dalam ruangan juga telah terbukti meningkatkan efisiensi
kerja, memusatkan perhatian pada pekerjaan, menurunkan tingkat stress dan tekanan darah, serta mengurangi ketidaknyamanan fisik
Lohr, VI., Pearson-Mims, CH : 1996, Lohr, VI., Pearson-Mims, CH : 2000.
i. Seni, estetika, dan hiburan. Ketiga hal tersebut dapat menurunkan tingkat stress dan gelisah,
meningkatkan daya restorasi tehadap stress, dan mood. j. Karya seni.
Pasien yang memiliki visual akan karya seni tentang alam lebih tenang dan tidak membutuhkan dosis obat yang tinggi Ulrich, RS :
1991. k. Musik.
Musik memiliki efek anxiolytic yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien dan level endorphin, memperlambat detak
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 44
jantung, mengurangi kegelisahan dan asupan anestesi Aldridge, D : 2003.
l. Distraksi positif : humor dan hiburan. Tertawa memiliki manfaat yang baik bagi proses pemulihn,
kerena dapat meningkatkan optimisme, sosialisasi dan kerjasama bagi pasien, den mengurangi ketergantungan akan alat-alat medis
dan pengobatan Fry, WF : 1992. 2. Menurut Belliger dan Krieger 2013 dalam artikel Architecture as Interface
– Healing Architecture for ePatients.
Visi dari sebuah Healing Architecture meminta kita memperluas arti dari kedua kata tersebut melampaui tradisional dan di satu sisi sering
mempersempit definisi-definisi konstruksi fungsional bangunan, serta praktik pengobatan dan medis di sisi lainnya. Dengan batas-batas pengertian yang
sempit tersebut, healing architecture merujuk pada perencanaan, desain, dan konstruksi dari rumah sakit, klinik, pusat rehabilitasi, dan sejenisnya.
Baik arsitektur maupun perawatan kesehatan,sebagaimana mereka dipahami, mengikutsertakan perencanaan, desain, dan konstruksi dari
seluruh ekosistem di mana tidak hanya diagnosis, terapi, dan rehabilitasi yang terjadi, tetapi juga kesehatan dan kualitas hidup yang terpelihara
termasuk di dalamnya melampaui campur tangan pengobatan. Kesehatan sebagai pemahaman yang lebih luas dari kesejahteraan
bukanlah konsep yang terbatas pada dunia medis, tapi berhubungan dengan lingkungan yang mencakup siklus kehidupan manusia. Inilah salah satu
kebenaran arsitektur. Dalam pengertian aslinya, arsitektur selalu lebih dari konstruksi fungsional; arsitektur termasuk estetika dan dimensi simbolis
yang mewakili dunia sosial manusia secara spesifik dan makna budaya. Lingkungan di mana arsitektur dan kesehatan ada, tidak pernah hanya
berupa alam dan fisik, tetapi juga budaya, sosial, dan teknologi. Sebuah Healing Architecture harus berdasarkan pada tidak hanya
efek kesehatan dari material bangunan, organisasi spasial, warna, cahaya, kebisingan, bebauan, dan udara, tapi juga pada informasi arsitektural,
interaksi sosial, makna, komunikasi, akses dan kegunaan teknologi.
Universitas Sumatera Utara
Xiang Shan Meditation Center
Anton Herman 090406019 Page 45
Konsep Healing Achitecture yang diperluas tidak hanya merujuk pada arsitektur fisik, seperti desain rumah sakit dan pusat rehabilitasi, tapi
juga arsitektur sosial dan informasional, desain ekosistem dan fisik terintegrasi yang dapat medukung kesehatan sehubungan dengan aksi
kerjasama, aliran informasi, dan komunikasi.
3.2. Interpretasi Tema