BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Gigi-Geligi dan Oklusi
Perkembangan oklusi mengalami perubahan signifikan sejak kelahiran sampai dewasa. Perubahan dari gigi-geligi desidui menjadi gigi-geligi permanen merupakan
suatu fenomena kompleks yang mengandung adaptasi fisiologis oklusi yang bervariasi. Perubahan berkesinambungan pada hubungan gigi ini melalui beberapa
fase gigi-geligi yang bervariasi dan dapat dibagi menjadi beberapa periode perkembangan yaitu :
6,7,13,15,17
1. Periode pre-dental 2. Periode gigi-geligi desidui
3. Periode gigi-geligi bercampur 4. Periode gigi-geligi permanen
2.1.1. Periode Pre-Dental Usia 0 - 6 Bulan
Periode pre-dental merupakan periode setelah kelahiran selama bayi masih belum memiliki gigi. Periode ini biasanya berlangsung selama 6 bulan setelah
kelahiran. Gigi sangat jarang ditemukan bererupsi pada saat kelahiran. Gigi yang ada pada saat kelahiran disebut natal teeth. Kadang-kadang gigi erupsi pada usia sangat
dini. Gigi yang erupsi pada umur satu bulan disebut neonatal teeth. Natal teeth dan neonatal teeth
sering berada pada regio insisivus mandibula dan menunjukkan faktor keturunan.
6,14,15,17
2.1.2. Periode Gigi-Geligi Desidui Usia 6 Bulan - 6 Tahun
Gigi geligi desidui mulai erupsi sekitar umur 6 bulan. Erupsi seluruh gigi desidui selesai pada umur 2 ½ - 3 ½ tahun yaitu ketika gigi molar dua desidui berada
di dalam oklusi.
6,7,15
Kronologi pertumbuhan gigi-geligi desidui tertera pada tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Kronologi erupsi gigi-geligi desidui menurut Kronfeld R.
1,13,15
Gigi Pembentu-
kan jaringan keras
Jumlah enamel
terbentuk saat lahir
Pembentu- kan enamel
lengkap Erupsi
Pembentu- kan akar
Rahang atas
Insisivus sentralis
4 miu 56
1½ bulan 7½ bulan 1 ½ tahun
Insisivus lateralis
4 ½ miu 23
2½ bulan 9 bulan
2 tahun
Kaninus 5 miu
13 9 bulan
18 bulan 3 ¼ tahun
Molar satu
5 miu Penyatuan
cusp 6 bulan
14 bulan 2 ½ tahun
Molar dua
6 miu Ujung cusp
masih tertutup
11 bulan 24 bulan
3 tahun
Rahang bawah
Insisivus sentralis
4 ½ miu 35
2½ bulan 6 bulan
1 ½ tahun
Insisivus lateralis
4 ½ miu 35
3 bulan 7 bulan
1 ½ tahun
Kaninus 5 miu
13 9 bulan
16 bulan 3 ¼ tahun
Molar satu
5 miu Penyatuan
cusp 5½ bulan
12 bulan 2 ¼ tahun
Molar dua
6 miu Ujung cusp
masih tertutup
10 bulan 20 bulan
3 tahun
Keterangan : miu = month intra uterine
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Kronologi erupsi gigi-geligi permanen menurut Kronfeld R.
1,13,15
Pembentukan jaringan keras
Pembentukan enamel lengkap
Erupsi Pembentukan
akar lengkap Rahang atas
Insisivus sentralis
3-4 bulan 4-5 tahun
7-8 tahun 10 tahun
Insisivus lateralis
10-12 bulan 4-5 tahun
8-9 tahun 11 tahun
Kaninus 4-5 bulan
6-7 tahun 11-12 tahun
13-15 tahun Premolar
satu 1 ½ - 1 ¾ tahun
5-6 tahun 10-11 tahun
12-13 tahun
Premolar dua
2-2 ¼ tahun 6-7 tahun
10-12 tahun 12-14 tahun
Molar satu
Saat lahir 2 ½ - 3 tahun
6-7 tahun 9-10 tahun
Molar dua 2 ½ - 3 tahun 7-8 tahun
12-13 tahun 14-16 tahun
Rahang bawah
Insisivus sentralis
3-4 bulan 4-5 tahun
6-7 tahun 9 tahun
Insisivus lateralis
3-4 bulan 4-5 tahun
7-8 tahun 10 tahun
Kaninus 4-5 bulan
6-7 tahun 9-10 tahun
12-14 tahun Premolar
satu 1 ¾ -2 tahun
5-6 tahun 10-12 tahun
12-13 tahun
Premolar dua
2 ¼ - 2 ½ tahun 6-7 tahun
11-12 tahun 13-14 tahun
Molar satu
Saat lahir 2 ½ - 3 tahun
6-7 tahun 9-10 tahun
Molar dua 2 ½-3 tahun 7-8 tahun
11-13 tahun 14-15 tahun
Universitas Sumatera Utara
Insisivus sentralis mandibula adalah gigi pertama yang erupsi dalam rongga mulut pada umur 6-7 bulan. Waktu erupsi gigi sangat bervariasi. Variasi 3 bulan dari
umur rata-rata terhitung normal. Pada umur 3-6 tahun, lengkung gigi relatif stabil dan sangat sedikit perubahan yang terjadi.
6,15,17
2.1.3 Periode Gigi-Geligi Bercampur Usia 6 - 12 Tahun
Periode gigi-geligi bercampur adalah transisi ketika gigi desidui tanggal secara berurutan dan diikuti dengan erupsi gigi penggantinya. Fase gigi bercampur terjadi
pada umur 6-12 tahun, dimulai dengan erupsinya gigi permanen pertama, biasanya gigi insisivus sentralis atau molar satu mandibula. Perubahan signifikan pada oklusi
terlihat pada periode ini dengan tanggalnya 20 gigi desidui dan erupsinya gigi permanen pengganti. Kebanyakan maloklusi terjadi pada fase gigi bercampur.
6
Kronologi pertumbuhan gigi-geligi permanen tertera pada tabel 2. Periode gigi-geligi bercampur dapat digolongkan menjadi tiga fase yaitu :
6,15
1. Periode transisional pertama usia 6-8 tahun Karakteristik periode transisi pertama yaitu munculnya gigi molar satu
permanen dan pergantian gigi insisivus desidui dengan gigi insisivus permanen. a. Munculnya gigi molar satu permanen
Gigi molar satu mandibula merupakan gigi permanen pertama yang erupsi pada umur sekitar 6 tahun. Lokasi dan hubungan gigi molar satu permanen sangat
tergantung pada hubungan permukaan distal gigi molar dua desidui rahang atas dan rahang bawah. Gigi molar satu permanen dituntun menuju lengkung gigi oleh
permukaan distal gigi molar dua desidui.
6,15
Letak dan hubungan gigi molar satu permanen tergantung hubungan permukaan distal antara molar dua desidui maksila
dan mandibula yang ditunjukkan pada gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Pengaruh terminal plane pada
hubungan molar gigi permanen
6
b. Pergantian gigi insisivus Selama periode transisional pertama, gigi insisivus desidui digantikan oleh gigi
insisivus permanen. Insisivus sentralis mandibula biasanya adalah yang pertama erupsi. Gigi insisivus permanen ukurannya lebih besar daripada gigi desidui yang
digantikannya. Perbedaan
antara jumlah
ruang yang
dibutuhkan untuk
mengakomodasi gigi insisivus dan jumlah ruang yang tersedia disebut incisal liability
. Ukuran incisal liability sekitar 7 mm pada rahang atas dan 5 mm pada rahang bawah.
6,7,15,18
2. Periode inter-transisional Setelah gigi molar satu dan gigi insisivus permanen berada dalam oklusi,
terdapat periode sementara sekitar 1-2 tahun sebelum permulaan periode transisi kedua. Periode ini disebut periode inter-transisional dimana lengkung rahang maksila
dan mandibula terdiri dari gigi desidui dan gigi permanen. Di antara gigi insisivus permanen dan gigi molar satu permanen terdapat gigi molar desidui dan gigi kaninus
desidui. Periode inter-transisional relatif stabil dan tidak ada perubahan yang terjadi.
6,15,17
Universitas Sumatera Utara
3. Periode transisional kedua usia 10-13 tahun Tanggalnya kaninus mandibula pada umur sekitar 10 tahun biasanya memulai
periode transisional kedua. Karakteristik periode ini yaitu pergantian gigi molar dan
kaninus desidui oleh gigi premolar dan gigi kaninus permanen.
6,7,15
a. Erupsinya gigi kaninus permanen Kaninus mandibula bererupsi mengikuti gigi insisivus pada umur sekitar 10
tahun, sedangkan gigi kaninus maksila biasanya bererupsi setelah erupsi salah satu premolar yaitu sekitar umur 11-12 tahun.
6,17
b. Ugly duckling stage Maloklusi sementara dengan adanya diastema pada midline dan ukuran gigi
insisivus permanen rahang atas yang lebih lebar dari gigi insisivus desidui biasanya terjadi pada regio anterior maksila pada umur 8 sampai 12 tahun. Keadaan tersebut
dikenali sebagai perbaikan alami maloklusi dan Broadbent menyebutnya dengan istilah ugly duckling stage karena gigi anak terlihat jelek. Kondisi diastema akan
membaik dengan sendirinya ketika gigi kaninus yang sedang bererupsi menggeser tekanan pada akar gigi insisivus lateral menuju mahkotanya. Seiring berjalannya
waktu, kaninus bererupsi dengan sempurna sehingga diastema pada midline akan tertutup dan insisivus lateral disesuaikan dengan lengkung rahang.
6,7,17
c. Erupsinya gigi-gigi premolar Fase yang penting pada lengkung gigi dalam perkembangan oklusi adalah
segmen premolar. Hal ini dikarenakan ukuran mesiodistal gigi premolar yang sedang bererupsi jauh lebih kecil daripada gigi molar desidui yang digantikannya.
6
d. Leeway Space of Nance Lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar permanen biasanya lebih kecil
daripada lebar mesiodistal gigi kaninus dan molar desidui. Ruang yang berlebih yang dihasilkan perbedaan pada segmen posterior disebut dengan leeway space of Nance
dan terdapat pada kedua rahang. Ukuran leeway space lebih besar pada lengkung mandibula daripada maksila. Pada maksila yaitu sekitar 1,8 mm 0,9 mm pada
masing-masing sisi rahang dan pada mandibula sekitar 3,4 mm 1,7 mm pada masing-masing sisi rahang. Kelebihan ruang yang terjadi setelah pergantian gigi
Universitas Sumatera Utara
molar dan kaninus desidui digunakan untuk pergeseran mesial gigi-gigi molar mandibula untuk mendapatkan hubungan molar klas I.
1,6,7,15,17
e. Erupsi gigi molar dua permanen Munculnya gigi molar dua permanen idealnya mengikuti erupsinya gigi
premolar. Jika gigi molar dua bererupsi sebelum gigi premolar bererupsi sempurna, pengurangan lengkung rahang yang signifikan dan maloklusi juga lebih cenderung
terjadi.
6,7,17
2.1.4 Periode Gigi-Geligi Permanen
Fase gigi-geligi permanen terbentuk pada umur 13 tahun dengan erupsinya seluruh gigi-gigi permanen kecuali gigi molar tiga.
6,17
Gigi-geligi permanen terbentuk pada rahang segera setelah kelahiran, kecuali cusp-cusp gigi molar satu permanen
yang terbentuk sebelum lahir. Insisivus permanen berkembang pada sisi lingual atau palatal gigi insisivus desidui dan bergerak ke arah labial pada saat erupsi. Gigi
premolar berkembang di bawah akar-akar gigi molar desidui.
15,17
Kronologi pertumbuhan gigi permanen terlampir pada tabel 2.
Urutan erupsi gigi permanen lebih bervariasi dibandingkan gigi desidui. Ada beberapa perbedaan signifikan pada urutan erupsi gigi permanen di maksila dan
mandibula.
15
Pada mandibula, gigi kaninus erupsi sebelum gigi premolar sedangkan pada maksila gigi kaninus umumnya erupsi setelah gigi premolar.
Urutan erupsi yang paling umum pada maksila yaitu gigi M1-I1-I2-P1-C-P2-M2-M3 atau M1-I1-I2-P1-
P2-C-M2-M3. Urutan erupsi yang paling umum pada mandibula yaitu gigi M1-I1-I2- C-P1-P2-M2-M3 atau M1-I1-I2-P1-C-P2-M2-M3.
6,7,15
2.2 Oklusi