Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari tabel 5.10. diketahui bahwa, spesies jamur hasil kultur jamur dari sisir tukang pangkas didapatkan Penicillium spp. memiliki proporsi terbesar yaitu 26,7 8, sedangkan jamur dari golongan dermatofita memiliki proporsi 20 6 yang terdiri dari 6,7 2 Trichophyton mentagrophytes, 6,7 2 Trichophyton rubrum, 3,3 1 Trichophyton schoenleinii dan 3,3 1 Trichophyton violaceum.

5.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian didapatkan 36,7 11 sisir telah digunakan selama 3 bulan dan 26,7 8 telah digunakan lebih dari enam bulan dimana, 28,6 tempat pangkas memiliki pelanggan 20-25 orang dalam sehari. Dalam penelitian ini juga didapatkan 66,7 20 sisir yang digunakan tidak pernah dibersihkan. Jika dilihat dari cara tukang pangkas membersihkan sisir yang digunakan, 64,7 9 tukang pangkas hanya menggunakan air dan 35,7 5 tukang pangkas tidak pernah membersihkan sisir yang digunakan. Dari hasil penelitain juga ditemukan bahwa seluruh tukang pangkas tidak memiliki jadwal yang regular untuk mengganti sisir. Penularan dermatofitosis dapat terjadi di rumah melalui peralatan yang dipakai bersama maupun dari sumber lain seperti fasilitas umum dan fasilitas olahraga Nenoff, 2014. Pada sebuah penelitian di Jakarta Selatan mendapatkan bahwa dermatofitosis memiliki hubungan dengan demografi, gaya hidup dan prilaku seorang pasien Riani, 2014. Dari hasil kultur pada media Sabaroud Dextrosa Agar SDA didapatkan koloni jamur yang diidentifikasi sebagai dermatofita sebesar 20 6, 70 21 dari golongan jamur yang tidak menyebabkan dermatomiko sis superfisialis, dan 10 3 tidak ditemukan koloni jamur. Bila dilihat proporsi spesies dari seluruh sampel, dari golongan dermatofita didapatkan Trichophyton mentagrophytes sebesar 6,7 2, Trichophyton rubrum sebesar 6,7 2, Trichophyton schoenleinii sebesar 3,3 1 dan Trichophyton violaceum sebesar 3,3 1, dan proporsi dari spesies lain yang didapat adalah Aspergillus fumingatus 3,3 1, Aspergillus niger 23,3 Universitas Sumatera Utara 7, Aspergillus flavus 6,7 2, Candida albicans 3,3 1, Fansecae spp. 3,3 1, Penicillium spp.26,6 8 dan Phaccylomyces spp. 3,3 1. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan David et al, 2010 menemukan Microsporum audouinii dan Candida albican pada peralatan tukang pangkas di Nigeria. Semua spesies jamur dari golongan dermatofita dapat menyebabkan tinea kapitis kecuali Trichophyton concentricum Wolff et al, 2008. Trichophyton rubrum dilaporkan merupakan jenis dermatofita yang paling sering menyebabkan gejala klinis di India diikuti Trichophyton mentagrophytes, sedangkan Trichophyton violaceum adalah spesies yang paling sering menyebabkan tinea kapitis diikuti Trichophyton rubrum, Trichophyton tonsurans, dan Trichophyton schoenleinii Poluri et al, 2015 Tine kapitis tipe Black dot yang sebabkan Trichophyton violaceum memiliki sifat yang mudah ditularkan dan Trichophyton violaceum adalah salah satu dermatofita yang dapat bertahan hidup pada suhu 37 C Havlickova, 2008. Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan ditemukannya spesies dermatofita sebesar 20 6, dapat sisimpulkan bahwa peralatan tukang pangkas dapat menjadi sumper penularan infeksi dermatofitosis. David et al, 2010 melalui penelitiannya juga menyatakan peralatan tukang pangkas dapat menjadi media yang baik dalam penularan dermatomikosis pada masyarakat awam. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian identifikasi dermatofita pada sisir tukang tangkas di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Ditemukan jamur penyebab mikosis superfisialis dari golongan dermatofita pada sisir tukang pangkas yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru sebesar 20 6 sisir. 2. Ditemukan 4 spesies dermatofita pada sisir tukang pangkas yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Spesies dermatofita yang ditemukan adalah Trichophyton mentagrophytes 6,7, Trichophyton rubrum 6,7, Trichophyton schoenleinii 3,3 dan Trichophyton violaceum 3,3. 3. Seluruh tukang pangkas tidak memiliki jadwal yang regular untuk mengganti sisir yang digunakan. 4. Sebanyak 64,3 tukang pangkas mencuci sisir dengan menggunakan air dan 35,7 tukang pangkas tidak pernah memcuci sisir. 6.2. Saran Dari hasil penelitian yang telah didapat peneliti memberi saran kepada: 1. Tukang pangkas Bagi tukang pangkas disarankan untuk selalu menjaga kebersihan peralatan tukang pangkas yang digunakan, agar peralatan yang digunakan tidak menjadi sumber infeksi terhadap mesyarakat yang menjadi pengguna jasa mereka. Universitas Sumatera Utara