BAB IV METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat cross sectional yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel
dengan variabel lain dengan mengidentifikasi kedua variabel yang ada pada responden yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara kedua variabel
tersebut Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan Tingkat spiritual terhadap aktivitas ritual keagamaan lansia yang ada di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan tahun 2016.
2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh klien lanjut usia yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan yang
berjumlah 172 orang.
2.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili dari seluruh populasi Arikunto, 2006.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah Lanjut usia yang ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan.
Menurut Arikunto 2006, untuk pengambilan sampel jika subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua populasi. Namun apabila
Universitas Sumatera Utara
populasi penelitian berjumlah lebih dari 150, maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Berdasarkan 172 orang diambil sampel 25
sehingga didapatkan sampel 43 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan kriteria responden yaitu: lansia yang berusia 60 tahun
keatas, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu, masih dapat melakukan aktivitas ritual keagamaan, dan bersedia
menjadi responden penelitian.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Adapun alasan pengambilan lokasi penelitian di Panti werda
atau UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan, dikarenakan panti ini merupakan panti lanjut usia yang memiliki penghuni
terbesar di Sumatera Utara dan juga lokasinya yang mudah dijangkau. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli sampai dengan 21 Juli 2016.
4. Pertimbangan Etik Penelitian
Pertimbangan etik dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat menjaga dan menghargai hak asasi responden. Penelitian ini dilakukan setelah
mendapatkan izin dan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mendapat izin penelitian dari kepada pimpinan panti werda
atau UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan yang kemudian peneliti mulai melakukan pengumpulan data dengan memberikan
lembar persetujuan meliputi:
Universitas Sumatera Utara
Informed consent, bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan.Jika responden tidak bersedia maka peneliti
harus menghormati hak responden. Anonymity, dalam penggunaan subjek peneliti, peneliti menjelaskan
kepada responden bahwa menjamin kerahasiaan responden dengan tidak menuliskan atau mencantumkan identitas responden pada lembar pengumpulan
data atau kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
Confidentially, merupakan masalah etik dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah- masalah pada
kuesioner terkait responden dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil riset. Peneliti menjelaskan kepada responden
bahwa semua informasi yang diperoleh dari responden tidak akan disajikan secara keseluruhan.
Self determination, dalam penelitian ini peneliti memberikan kebebasan kepada respondenuntuk menentukan apakah bersedia menjadi responden atau
tidak dalam penelitian ini setelah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian.Responden tidak dipaksa untuk menjadi responden.
Universitas Sumatera Utara
Justice, peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melaksanakan prinsip justice pada saat melakukan penelitian.Prinsip keadilan
memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati- hati, professional, berperikemanusiaan,dan
memperhatikan faktor- faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan serta perasaan religious subyek penelitian. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan
penelitian membagikan keuntungan dan beban atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat.
5. Instrument Penelitian