Instrument Penelitian Metode Pengumpulan Data

Justice, peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melaksanakan prinsip justice pada saat melakukan penelitian.Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati- hati, professional, berperikemanusiaan,dan memperhatikan faktor- faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan serta perasaan religious subyek penelitian. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat.

5. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang disebut untuk mengukur variabel sesuai dengan konsep teori pada tinjauan pustaka. Pertanyaan pada kuesioner di isi dengan menuliskan tanda ceklis √ pada salah satu kolom yang telah disediakan dengan pilihan tidak pernah, jarang, sering, dan sangat sering sesuai dengan jawaban responden. Instrumen pengumpulan data terdiri dari tiga bagian, yaitu: Kuesioner Data Demografi KDD, Kuesioner Spiritual KS, dan Kuesioner Aktivitas Ritual KAR. Bagian pertama Kuesioner Data Demografi KDD meliputi usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan, dan status perkawinan. Sedangkan bagian kedua Kuesioner Spiritual KS terdiri dari 12 butir pernyataan meliputi: hubungan dengan diri sendiri 4 pernyataan no. 1-4; hubungan dengan orang lain 3 pernyataan no. 5-7; hubungan dengan alam 2 pernyataan no. 8-9; hubungan dengan Tuhan 3 pernyataan no. 10-12. Penilaian dengan menggunakan skala likert dengan empat pilihan alternatif jawaban yang terdiri dari: tidak pernah TP Universitas Sumatera Utara bernilai 1, jarang J bernilai 2, sering S bernilai 3, sangat sering SS bernilai 4. Total skor yang diperoleh terendah yaitu dalam rentang 18-36 dan tertinggi dalam rentang 37-55. Bagian ketiga Kuesioner Aktivitas Ritual KAR terdiri dari 20 pernyataan no. 1-20 untuk menilai aktivitas ritual keagamaan lansia yang ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan dengan empat pilihan alternatif jawaban yang terdiri dari: tidak pernah TP bernilai 1, jarang J bernilai 2, sering S bernilai 3, sangat sering SS bernilai 4. Total skor yang diperoleh terendah yaitu dalam rentang 30-60 dan tertinggi dalam rentang 61-90. 6. Uji Instrumen Penelitian 6.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat keshahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud Arikunto, 2006. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dimodifikasi berdasarkan tinjauan pustaka dan referensi terdahulu Pratiwi, 2013. Instrument penelitian ini telah divalidasikan oleh seorang dosen yang sesuai dengan bidang keahliannya dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

6.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan suatu alat ukur. Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan pada tingkat kepercayaan dan dapat diandalkan Arikunto, 2006. Uji reliabilitas ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan terhadap 30 orang responden yang tidak termasuk dalam jumlah sampel penelitian dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Kuesioner Spiritual sudah direliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.93 untuk kuesioner aktivitas ritual keagamaan dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.86. Hasil ini sudah relibel sesuai dengan pendapat Arikunto 2010 yang mengatakan bahwa suatu instrument baru relibel bila koefisiennya 0.70 atau lebih.

7. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk mengetahui hubungan tingkat spiritual terhadap aktivitas ritual keagamaan lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan.Prosedur pengumpulan data yang digunakan dengan cara: 7.1 Setelah proposal penelitian disetujui maka, peneliti mengajukan surat rekomendasi izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 7.2 Mengajukan surat izin penelitian ke pimpinan UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan. Universitas Sumatera Utara 7.3 Setelah mendapatkan izin penelitian, kemudian peneliti melakukan pengumpulan data terhadap responden yaitu lanjut usia yang ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai dan Medan yang telah ditentukan berdasarkan kriteria jumlah sampel. 7.4 Peneliti memperkenalkan diri serta menjelaskan kepada calon responden mengenai tujuan dan manfaat penelitian. 7.5 Meminta persetujuan calon responden untuk kesediaan menjadi responden, bila disetujui maka responden diberiditunjukan formulir informed consent untuk ditandatangani. 7.6 Responden mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti. Dan dalam proses ini dikarenakan respondennya adalah para lanjut usia maka penelitilah yang membantu mengisi kuesioner dengan cara membacakan pernyataan-pernyataannya satu per satu kemudian responden menjawab secara lisan dan peneliti menuliskan jawabannya pada lembar kuesioner yang sudah tersedia. 7.7 Setelah selesai peneliti memeriksa kelengkapan isian data dan bila ada data yang kurang dapat ditanyakan dan dilengkapi kembali.

8. Analisa Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Interaksi Sosial Lansia Dengan Kesepian Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

30 172 95

Hubungan Antara Tingkat Kemampuan Perawatan Diri Lansia Dengan Perubahan Konsep Diri Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan

10 54 93

Kemampuan Fungsional Lansia Di Panti Werdha UPT.Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan.

20 190 90

Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Keagamaan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 15

Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Keagamaan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 2

Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Keagamaan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 7

Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Keagamaan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 18

Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Keagamaan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 2

Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Keagamaan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 22

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN KESEPIAN LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DAN BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

0 1 10