BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap gerakan perlawanan pedagang buku bekas sisi timur Lapangan Merdeka, peneliti menyimpulkan
bahwa gerakan perlawanan ditandai dengan adanya fase pragerakan ketika pedagang mulai diintimidasi, ditekan secara struktur oleh Pemko Medan dan
pengurus Aspeblam. Model relokasi pedagang buku yang menerapkan budaya top-down serta penggusuran secara paksa sebagai pendekatan represif yang
ditempuh Pemko Medan sebagai awal pembentukan gerakan berkumpulnya orang-orang senasib dan membentuk organisasi Perstuan Pedagang Buku Bekas
Lapangan Merdeka P2BLM. Fase membangun kesadaran dilakukan oleh tokoh pedagang buku dan
Kontras. Organisasi pedagang diberikan pemahaman dan kesadaran agar berani melakukan perlawanan. Sosialisasi dan diskusi yang dilakukan untuk mengetahui
strategi gerakan perlawanan yang akan digunakan pedagang buku. Membenahi organisasi menjadi organisasi perjuangan dan formal disebut sebagai fase
membangun gerakan movement building stage. Pada fase ini Kontras sebagai pihak yang mengadvokasi pedagang buku memilih strategi perlawanan secara
terang-terangan dan perlawanan secara sembunyi. Perlawanan terbuka pedagang buku dilakukan dengan penolakan relokasi
yang disertai dengan beberapa alasan, demonstrasi sebagai aktualisasi kekecewaan pedagang dan menerobos masuk Gedung DPRD Kota Medan. Hal ini bertujuan
untuk melakukan konfrontasi langsung kepada Pemko Medan. Melakukan taktik loby kepada Kontras Sumut, OMBUDSMAN, agar Pemko Medan bersedia
mengakomodir keinginan pedagang buku bekas. Perlawanan secara sembunyi pedagang buku ditandai dengan adanya
membangun jaringan bersama aliansi petani Front Rakyat Bersatu FRB, buruh, nelayan, media massa dan civitas akademika. Koalisi ini diperlukan untuk
menjadi perhatian dan konsumsi publik agar bersatu mempertahankan pedagang buku bekas sebagai cagar budaya. Menggelar kesenian dan kebudayaan sebagai
alat perlawanan tersembunyi, menjadikan kegiatan tersebut membungkam stigma tentang pedagang buku, bahwa pedagang buku bisa memberikan dampak positif
kepada masyarakat memanfaatkan Lapangan Merdeka dengan pembacaan puisi, bedah buku dan diskusi publik.
Pedagang buku yang ikut berpartisipasi dalam proses perjuangan mendapatkan nilai lebih dikarenakan pedagang P2BLM akan mendapatkan 125
kios revitalisasi sisi timur Lapangan Merdeka. Hasil capaian ini untuk melestarikan hasil perjuangan diadakan acara syukuran dan konsolidasi sesama
pedagang buku bekas P2BLM.
5.2 Saran