Sistem komunikasi wireless dengan frekuensi radio terdiri dari perangkat perangkat yang diantaranya adalah :
a. Data Input
Yang termasuk data pada komunkasi wireless ini bisa berupa video, audio.
b.  Modem modulator dan demodulator
Modulasi  adalah  .proses  perubahan  varying  suatu  gelombang  periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan
proses  modulasi,  suatu  informasi  biasanya  berfrekuensi  rendah  bisa dimasukkan  ke  dalam  suatu  gelombang  pembawa,  biasanya  berupa
gelombang  sinus  berfrekuensi  tinggi.  Terdapat  tiga  parameter  kunci  pada suatu  gelombang  sinusiuodal  yaitu  :  amplitudo,  fase  dan  frekuensi.  Ketiga
parameter  tersebut  dapat  dimodifikasi  sesuai  dengan  sinyal  informasi berfrekuensi rendah untuk membentuk sinyal yang termodulasi.
Peralatan  untuk  melaksanakan  proses  modulasi  disebut  modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi  informasi  awal  kebalikan
dari  dari  proses  modulasi  disebut  demodulator  dan  peralatan  yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem Bery. Erik, 2016.
Berikut beberapa tujuan dari Modulasi: 1. Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
2. Menekan derau atau interferensi. 3. Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio.
4. Untuk multiplexing: proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi.
c. Transmitter
Transmitter  merupakan  interface  yang  memodulasi  bit  stream  digital  ke dalam  bentuk  gelombang  elektromagnetik  yang  tepat  serta  mampu
mempropogasikan  gelombang  tersebut  melalui  saluran  komunikasi. Transmitter  adalah  bagian  dari  sistem  komunikasi  wireless  yang  berfungi
untuk mengirimkan data ke tempat lain berupa gelombang radio.
d. Receiver
Receiver  berperan  untuk  menerima  data  atau  sinyal  yang  dikirimkan  oleh transmitter pemancar.
Universitas Sumatera Utara
2.9 RF 433 MHz
RF  433 Mhz modul frekuensi radio adalah perangkat elektronik biasanya kecil yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal radio antara dua perangkat.
Modul RF 433Mhz link kit terdiri dari pemancar TX dan penerima RX, yang secara umum digunakan untuk remote kontrol dengan frekuensi sebesar 433Mhz,
modulasi  ASK,  keluaran  data  penerima  tinggi  sebesar  12Vcc,  keluaran  data penerima rendah sebesar 0.7  V. Tegangan masukkan pada Transmiter  antara 3 -
12V.  Semakin  tinggi  tegangan  masukannya  maka  semakin  jauh  dan  bagus pengiriman datanya. Sedang kanpada recaiver tegangan masukannya antara 3.3V
-  6V  semakin  tegangan  masukannya  tinggi  maka  kekuatan  penerimaan  juga semakin baik. Pada bagian penerima memiliki lebar pita frekuensi 2 MHz dengan
mode pengiriman data secara ASK
Gambar 2.11  RF 433 MHz
Sensivitas pengiriman dan penerimaan data pada modul RF RX 433 Mhz dan RF TX  433  Mhz  ini  sangat  dipengaruhi  oleh  panjang  pendeknya  dan  kualitas  dari
antenna  yang  digunakan  dan  juga  supply  tegangan  yang  dibutuhkan  oleh  modul penerima RF TX 433 Mhz. Semakin panjangnya antena pada modul penerima dan
pengirim  data  dan    memberikan  supply  tegangan  sampai  batas  maksimum  yang dibutuhkan  oleh  modul  Transmiter    dan  modul  receiver  maka  sensivitas
pengiriman dan penerimaan data akan semakin baik.
2.9.1  Prinsip Kerja RF 433 MHz 2.9.1.1 Recaiver RF 433MHz
Modul  ini  menggunakan  modulasi  ASK  dimana  frekuensi  kerja  dari  modul  ini adalah  433  MHz.  Modul  ini  berfungsi  untuk  mengirimkan  data  secara  serial  ke
Universitas Sumatera Utara
modul penerima. Data yang diterima dari mikrokontroler ke modul RF Transmiter berupa  sinyal  digital  kemudian  di  modulasi  sehingga  menjadi  sinyal  sinusoidal
dan  ditumpangkan  pada  gelombang  radio  pembawa  data,  kemudian  dipancarkan oleh antena dengan gelombang elektromagnetik.
2.9.1.2 Transmiter  RF 433 Mhz
Modul  ini  sama  halnya  dengan  modul  pemancar  yang  menggunakan  modulasi ASK dengan frekuensi kerja dari modul ini adalah 433 MHz. Modul ini berfungsi
untuk menerima data yang dikirim secara serial dari modul pemancar. Data yang diterima  dari  antena  berupa  adalah  gelombang  elektromagnetik  dengan  begitu
banyak  frekuensi  yang  diterima.  Pada  modul  receiver,  frekuensi  yang  dipilih hanyalah  pada  pada  frekuensi  433Mhz.  Sinyal  data  yang  ditumpangkan  pada
gelombang  radio  pembawa  data  kemudian  di  demodulasi  menjadi  sinyal  digital dan akan diterjemahkan oleh mikrokontroler berupa data digital.
2.10 Relay
Relay  adalah  sebuah  saklar  yang  dikendalikan  oleh  arus.  Relay  memiliki  sebuah kumparan  tegangan  rendah  yang  dililitkan  pada  sebuah  inti.  Terdapat  sebuah
amatur  besi  yang  akan  tertarik  menuju  inti  apabila  arus  mengalir  melewati kumparan.  Armatur  ini  terpasang  pada  sebuah  tuas  berpegas.  Ketika  armatur
tertarik menuju ini, kontak jalur nersama akan berubah posisinya dari kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari kontak normal-tertutup  normally close  ke
kontak normal-terbuka normally open. Sebuah  relay  yang  tipikal  dari  jenis  ini  dapat  diaktifkan  dalam  waktu
sekitar 10 ms. Sebagian besar relay modern ditempatkan didalam sebuah kemasan yang sepenuhnya tertutup rapat. Kebanyakan diantaranya memiliki kontak-kontak
jenis SPDT, namun terdapat juga beberapa versi DDPT. seperti yang diperlihatkan gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12  Relay
Relay-relay  yang  berukuran  lebih  besar  dapat  menyambungkan  arus hingga  10  A  pada  tegangan  250  V  AC.  Tegangan  maksimum  untuk  pensaklaran
DC  selalu  jauh  lebih  rendah,  seringkali  bahkan  hanya  setengah,  dari  tegangan maksimum  untuk  AC.  Terdapat  juga  relay-relay  miniatur,  seperti  yang
diperlihatkan  dibawah,  yang  cocok  untuk  ditancapkan  pada  papan-papan rangkaian Bishop. O, 2004.
2.11 Modul Driver Motor DC L298N
Modul  driver  L298  merupakan  sebuah  modul  yang  sudah  terangkai.  Pada dasarnya  modul  ini  menggunakan  IC  L298  yang  dapat  secara  langsung
mengontrol dua motor DC dan memiliki internal 5 volt regulator
Gambar 2.13 Modul Driver Motor IC L298
L298  adalah  IC  yang  dapat  digunakan  sebagai  driver  motor  DC.  IC  ini menggunakan  prinsip  kerja  H-Bridge  dengan  dua  buah  rangkaian  H-Bridge  di
dalamnya, sehingga dapat  digunakan untuk  men-drive  dua buah motor  DC.  Tiap H-Bridge  dikontrol  menggunakan  level  tegangan  TTL  yang  berasal  dari  output
mikrokontroler.
Universitas Sumatera Utara
IC  L298  memiliki  empat  channel  masukan  yang  didesain  untuk  dapat menerima  masukan  level  logika  TTL.  Masing-masing  channel  masukan  ini
memiliki  channel  keluaran  yang  bersesuaian.  Dengan  memberi  tegangan  5  volt pada  pin  enable  A  dan  enable  B,  masing-masing  channel  output  akan
menghasilkan  logika  high  1  atau  low  0  sesuai  dengan  input  pada  channel masukan Rahmansyah. 2014.
Pin Enable A dan B berfungsi mengendalikan jalan atau kecepatan motor, pin Input 1 sampai 4 untuk mengendalikan arah putaran. Pin Enable diberi VCC 5
Volt  untuk  kecepatan  penuh  dan  PWM  untuk  kecepatan  rotasi  yang  bervariasi tergantung dari level high-nya.
Bila  switch  1  dan  4  dalam  keadaan  tertutup  dan  switch  2  dan  3  dalam keadaan terbuka, maka motor akan berbutar kearah kiri. Sebaliknya, bila switch 2
dan 3 dalam keadaan tertutup   dan switch  1 dan  4 dalam keadaan terbuka, maka motor  akan  berputar  kearah  kanan.  Untuk  membuat  motor  berputar  maka  ENA
dan ENB harus diberi Input 1 dan motor akan berhenti jika ENA dan ENB diberi Input 0. Untuk memutarkan motor ke kiri atau ke kanan input IN1 dan IN2 harus
berbeda. L298  dapat  mengontrol  2  buah  motor  DC.  Tegangan  yang  dapat
digunakan untuk mengendalikan motor  bisa mencapai tegangan 46 VDC dan arus 2 A untuk setiap kanalnya. Namun, dalam penggunaannya, H-Bridge driver motor
DC  dengan  IC  L298  dapat  digunakan  secara  paralel,  sehingga  kemampuan menghantarkan  dari  H-Bridge  driver  motor  DC  L298  arusnya  menjadi  4A.
Berikut ini bentuk IC L298 yang digunakan sebagai motor driver.
Gambar 2.14 IC L298
Berikut deskripsi Pin pada L298 Current sensing  A
:  Pin  yang  berfungsi  sebagai  untuk  mengontrol  keluaran arus yang mengalir pada H-Bridge A.
Universitas Sumatera Utara
Output 1 :  Pin  yang  digunakan  sebagai  keluaran  H-Bridge  A,  dan
keluaran arus yang mengalir pada pin ini dikontrol oleh pin Current sensing  A.
Output 2 :  Pin  yang  digunakan  sebagai  keluaran  H-Bridge  A,  dan
keluaran  arus  yang  mengalir  pada  pin  ini  dikontrol  pin Current sensing  A.
Supply Voltage Vs  :  Tegangan  yang  digunakan  sebagai  tegangan  output  H- Bridge A maupun H-Bridge B.
Input 1 :  Pin  ini  digunakan  sebagai  input  H-Bridge  A  dan  pin  ini
mampu menerima sinyal TTL. Enable A
:  Pin  enable  A  digunakan  untuk  mengaktifkan  dan menonaktifkan H-Bridge.
Input 2 :  Pin  ini  digunakan  sebagai  input  H-Bridge  A  dan  pin  ini
mampu menerima sinyal TTL. GND
: Ground  GND pada  power supply    dihubungkan dengan pin ini.
VSS :  Pin  logic  supply  voltage  digunakan  sebagai  input  power
supply  untuk logic block. Input 3
:  Pin  ini  digunakan  sebagai  input  H-Bridge  B  dan  pin  ini mampu menerima sinyal TTL.
Enable B :  Pin  enable  B  digunakan  untuk  mengaktifkan  dan
menonaktifkan H-Bridge. Input 4
:  Pin  ini  digunakan  sebagai  input  H-Bridge  B  dan  pin  ini mampu menerima sinyal TTL.
Output 4 :  Pin  yang  digunakan  sebagai  keluaran  H-Bridge  B,  dan
keluaran  arus  yang  mengalir  pada  pin  ini  dikontrol  pin Current sensing  B.
Current sensing  B :  Pin  yang  berfungsi  sebagai  untuk  mengontrol  keluaran
arus yang mengalir pada H-Bridge B.   data sheet Pengaturan  kecepatan  kedua  motor  dilakukan  dengan  cara  pengontrolan  lama
pulsa  aktif  mode  PWM  yang  dikirimkan  ke  rangkaian  driver  motor  oleh
Universitas Sumatera Utara
pengendali  mikrokontroler  basic  stamp.  Duty  cycle  PWM  yang  dikirimkan menentukan kecepatan putar motor DC.
2.12 Motor DC