75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan permasalahan penelitian ini adalah:
1. Kedudukan para pihak antara bank dan nasabah dalam perjanjian kredit
yang menggunakan klausula baku standart contract, bank menawarkan dan memberikan perjanjian kepada nasabah yang telah lebih dulu
dibakukan dan dibuat dalam bentuk blangkoformulir dan nasabah hanya dalam posisi menerima atau menolak perjanjian tersebut sehingga nasabah
berada pada posisi tawar bergaining position yang tidak setara. Hal tersebut secara jelas, menggambarkan posisi bank yang menentukan secara
sepihak. Oleh karena itu, dengan keberadaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen maka bank dalam
menentukan perjanjian kredit yang berbentuk klausula baku standart contract harus berdasarkan dan tidak bertentangan dengan undang-
undang tersebut. 2.
Pertanggung jawaban bank dalam penerapan klausula baku atas perjanjian kredit yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Thun 1999
tentang Perlindungan Konsumen bahwa bank sebagai lembaga keuangan yang bergerak dibidang jasa, maka bentuk pertanggung jawaban dalam
hukum perlindungan nasabah adalah melalui pertanggung jawaban profesional dan pertanggung jawaban kontraktual antara pihak bank dan
Universitas Sumatera Utara
nasabah. Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak bank sebagaimana berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 18 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang disebutkan Pasal 18 ayat 3 dan Pasal 62 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen. 3.
Upaya-upaya perlindungan hukum dari pelaksanaan perjanjian kredit terhadap klausula baku pada nasabah bahwa Pasal 2 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa ada 5 lima asas perlindungan hukum terhadap konsumen, yaitu: asas
manfaat, asas keadilan, asas keseimbangan, asas keamanan dan keselamatan konsumen, asas kepastian hukum. dalam peraturan umum
pemberian kredit PT. Bank Sumut Cabang Medan dijelaskan bahwa langkah pertama dilakukan bila terjadi perselisihan terhadap perjanjian
yang berbentuk baku standart contract antara PT. Bank Sumut Cabang Medan dengan nasabahnya adalah diselesaikan secara musyawarah dan
mufakat. Ini menunjukkan adanya upaya penyelesaian secara baik untuk melindungi kepentingan-kepentingan bagi kedua belah pihak dalam
pelaksanaan perjanjian yang berbentuk baku standart contract.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran