c Membuktikan tidak saja antara para pihak yang bersangkutan,
tetapi juga terhadap pihak ketiga bahwa pada tanggal tersebut dalam akta kedua belah pihak tersebut sudah menghadap di muka
pegawai umum notaris dan menerangkan apa yang ditulis dalam akta tersebut kekuatan pembuktian keluar.
31
B. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit oleh Bank Kepada Nasabah
Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa nasabah benar- benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dahulu mengadakan analisa kredit.
Analisa kredit meliputi tentang latar belakang nasabah, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan penilaian analisa
dilakukan terhadap kriteria nasabah yang diberikan kredit untuk agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.
32
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali terlunasi. Keyakinan
tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit. Biasanya penilaian analisa terhadap kriteria nasabah yang dilakukan sudah menjadi standar setiap bank untuk
mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan prinsip 5C dan prinsip 7P serta prinsip 3R.
33
Adapun penjelasan untuk analisis dengan prinsip 5C kredit adalah sebagai berikut:
1. Character watak
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari
latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi. Seperti : gaya hidup, hoby, dan social
standing
nya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.
31
H. R. Daeng Naja, Op. Cit., hal 187
32
Kasmir, Op. Cit., hal. 108
33
Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter Kajian Kontekstual Indonesia, Penerbitan Fak. Ekonomi UI, Jakarta, 2004, hal. 193
Universitas Sumatera Utara
2. Capacity kemampuan
Untuk melihat kemampuan nasabahnya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur
dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan- ketentuan pemerintah. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya”
dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 3.
Capital modal Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan
keuangan neraca dan laporan rugi laba degan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
4. Collateral agunan
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang besifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit
yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat
dipergunakan secepat mungkin.
5. Condition of economy kondisi perekonomian
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-
masing, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar
memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
34
Kemudian penilaian kredit dengan prinsip metode analisis 7P adalah sebagai berikut:
a. Personality kepribadian
Yaitu, menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Seperti : emosi, tingkah
laku, dan sikap dalam menghadapi suatu masalah.
b. Party golongan
Yaitu, mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya.
c. Perpose tujuan
Yaitu, untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Contoh : apakah
untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya.
d. Prospect prospek
34
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Yaitu, untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya.
e. Payment sumber pembayaran
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik.
f. Profitability kemampuan untuk membayar keuntungan
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau
akan semakin meningkat.
g. Protection perlindungan
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang atau orang atau jaminan asuransi.
35
Kemudian penilaian kredit dengan prinsip 3R adalah sebagai berikut: 1.
Returns Adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon
debitor setelah memperoleh kredit. 2.
Repayment Adalah memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu
pembayaran kredit oleh calon debitor, tetapi perusahaannya tetap berjalan.
3. Risk Bearing Ability
Adalah memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitor untuk menghadapi risiko, apakah perusahaan calon debitor
risikonya besar atau kecil.
36
Maksud penilaian kredit dengan menggunakan prinsip-prinsip diatas adalah untuk memperoleh kepercayaan dan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dikemudian hari bila kredit ternyata jadi diberikan, sehingga kredit tersebut aman dan terkendali.
Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-
data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan.
35
Ibid., hal 194
36
Ibid., hal 195
Universitas Sumatera Utara
Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Namun, faktor salah satu analisis ini bukanlah
merupakan penyebab utama kredit macet walaupun sebagian terbesar kredit macet diakibatkan salah dalam mengadakan analisis. Penyebab lainnya mungkin
disebabkan oleh bencana alam yang memang tidak dapat dihindari oleh nasabah. Misalnya kebanjiran atau gempa bumi atau dapat pula kesalahan dalam
pengelolaan.
37
C. Pengaturan Hukum Tentang Syarat Sahnya Perjanjian Kredit