Anatomi Kulit Fungsi Kulit

7. Penurunan mutu dan sumber daya alam sehingga mutu produksi menurun dan tidak memiliki nilai ekonomis. 8. Penumpukan sampah di pinggir jalan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang dapat menghambat kegiatan transportasi barang dan jasa Chandra, 2007.

2.2. Pengertian Kulit

2.2.1. Anatomi Kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m 2 dengan berat kira-kira 15 berat badan. Kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala. Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu epidermis atau kutikel, dermis atau korium dan subkutis atau hipodermis Djuanda, 2007. Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu : 1. Lapisan epidermis atau kutikel terdiri atas : stratum korneum atau lapisan tanduk, stratum lusidum, stratum granulosum atau lapisan keratohialin, stratum spinosum atau lapisan malphigi dan stratum basale. 2. Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. 3. Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya Djuanda, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Fungsi Kulit

Kulit pada manusia mempunyai peranan yang sangat penting selain fungsi utama yang menjamin kelangsungan hidup juga mempunyai arti lain, yaitu : 1. Fungsi proteksi Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, gangguan kimiawi, gangguan yang bersifat panas dan gangguan infeksi luar terutama kumanbakteri maupun jamur. 2. Fungsi absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu pula yang larut lemak. 3. Fungsi ekskresi Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh. 4. Indera Perasa Indera perasa di kulit terjadi karena rangsangan terhadap saraf sensoris dalam kulit. Fungsi indera perasa yang pokok yaitu merasakan nyeri, perabaan, panas, dan dingin Harahap, 2000. 5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh Termoregulasi Fungsi pengaturan suhu tubuh termoregulasi adalah peran kulit untuk mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot kontraksi otot pembuluh darah kulit Hetharia, 2009. Universitas Sumatera Utara 6. Fungsi Pembentukan Pigmen Sel pembentuk pigmen melanosit, terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen melanosomes menentukan warna kulit ras maupun individu. 7. Fungsi keratinisasi Proses keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan melalui proses degradasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung normal selama 14 – 21 hari, dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik. 8. Fungsi Pembentukan Vitamin D Dengan mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D tidak cukup hanya dari hal tersebut, sehingga vitamin D sistemik masih tetap diperlukan Djuanda, 2007.

2.2.3. Penyakit Kulit

Dokumen yang terkait

Hubungan Hygiene Perorangan Dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dengan Keluhan Gangguan Kulit Pada Pekerja Pengupas Udang Di Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan labuhan Tahun 2012

3 53 108

Hubungan Kebersihan Perorangan Dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dengan Keluhan Gangguan Kulit Pada Petugas Pengelola Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

11 92 95

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

1 62 130

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

0 0 14

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

0 0 2

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

1 3 6

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

0 0 43

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

0 0 3

Hubungan Hygiene Perorangan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Gangguan Kulit dan Kecacingan pada Petugas Pengangkut Sampah Kota Pematangsiantar Tahun 2012

0 0 31

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Gangguan Kelainan Kulit Pada Petugas Pengangkut Sampah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016 Appendix

0 0 36