10
4. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui keluarga pasien yang berkunjung
ke rumah sakit tersebut 5.
Pasien  mendapat  infeksi  nosokomial  melalui  peralatan  yang  dipakai  di  rumah sakit tersebut
6. Pasien mendapat infeksi nosokmial melalui peralatan makanan yang disediakan
rumah sakit ataupun yang didapatnya dari luar rumah sakit 7.
Disamping ke-6 cara terjadinya infeksi nosokomial seperti yang dinyatakan di atas,  maka  faktor  lingkungan  tidak  kalah  penting  sebagai  faktor  penunjang
untuk  terjadinya  infeksi  nosokomial,  faktor  lingkungan  tersebut  adalah  air, bahan yang harus dibuang disposial, dan udara Parhusip, 2005
2.1.2.   Cara Penularan Infeksi Nosokomial
Penularan oleh patogen di rumah sakit dapat terjadi melalui beberapa cara: 1.
Penularan melalui kontak merupakan bentuk penularan yang sering dan penting infeksi nosokomial. Ada 3 bentuk, yaitu:
i. Penularan melalui kontak langsung: melibatkan kontak tubuh dengan
tubuh antara pejamu yang rentan dengan yang terinfeksi ii.
Penularan  melalui  kontak  tidak  langsung:  melibatkan  kontak  pada pejamu  yang  rentan  dengan  benda  yang  terkontaminasi  misalnya
jarum suntik, pakaian, dan sarung tangan iii.
Penularan  melalui  droplet,  terjadi  ketika  individu  yang  terinfeksi batuk,  bersin,  berbicara,  atau  melalui  prosedur  medis  tertentu,
misalnya bronkoskopi 2.
Penularan  melalui  udara  yang  mengandung  mikroorganisme  yang mengalami  evaporasi,  atau  partikel  debu  yang  mengandung  agen
infeksius.  Mikroorganisme  yang  terbawa  melalui  udara  dapat  terhirup pejamu  yang  rentan  yang  berada  pada  ruangan  yang  sama  atau  pada
jarak  yang  jauh  dari  sumber  infeksi.  Sebagai  contoh  mikroorganisme Legionella, Mycobacterium tuberculosis, Rubeola, dan virus varisela
3. Penularan  melalui  makanan,  air,  obat-obatan  dan  peralatan  yang
terkontaminasi.
Universitas Sumatera Utara
11
4. Penularan  melalui  vektor,  misalnya  nyamuk,  lalat,  tikus,  dan  kutu
Nasution, 2012
2.1.3.   Pencegahan Terjadinya Infeksi Nosokomial
Pencegahan dari infeksi nosokomial ini membutuhkan suatu rencana yang terintegrasi, monitoring, dan program yang termasuk:
1. Membatasi  transmisi  organisme  dari  atau  antara  pasien  dengan  cara  mencuci
tangan  dan  penggunaan  sarung  tangan,  tindakan  septik  dan  aseptik,  sterilisasi dan desinfektan
2. Mengontrol resiko penularan dari lingkungan
3. Melindungi  pasien  dengan  penggunaan  antibiotika  yang  adekuat,  nutrisi  yang
cukup, dan vaksinasi 4.
Membatasi resiko infeksi endogen dengan meminimalkan prosedur invasif 5.
Pengawasan  infeksi,  identifikasi  penyakit,  dan  mengontrol  penyebarannya Ducel et al., 2002
2.2. Bakteri