Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial

8

2.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial

Terjadinya suatu penyakit termasuk infeksi nosokomial adalah merupakan interaksi 3 faktor yaitu: 1. Host penderita 2. Agent kuman atau mikroorganisme 3. Environment lingkungan Host adalah penderita yang dirawat di rumah sakit dan mempunyai kondisi yang lebih rentan terhadap invasi kuman dan mikroorganisme. Faktor yang penting diketahui antara lain: 1. Keadaan penderita yang memudahkan terjadinya infeksi, misalnya: keadaan umum yang buruk, adanya penyakit kronis yang lain, obesitas, anemia, dan lain-lain 2. Keadaan kulit penderita. Kulit yang rusak atau adanya lukanya akan mempertinggi kemungkinan terjadinya infeksi. Kulit yang normal saja sebenarnya sudah merupakan sumber kuman penyebab infeksi, oleh karena di kulit dijumpai 2 kelompok kuman yaitu: i. Kuman komensal yang berada dalam pori-pori kulit. Kuman ini jumlahnya dapat dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali dengan cara perawatan kulit dan pemakaian desinfektan ii. Kuman pendatang yang berasal dari lingkungan dan berada di permukaan. Kuman pendatang ini dapat dihilangkan dengan cara perawatan kulit dan pemakaian desinfektan Agent adalah kuman-kuman yang dijumpai di rumah sakit dan pada hakekatnya kuman-kuman ini lebih resisten khususnya dalam kepekaannya terhadap satu atau banyak antibiotika dibandingkan dengan kuman-kuman yang berada di luar rumah sakit. Universitas Sumatera Utara 9 Environment adalah suatu lingkungan dimana host dan agent itu berada dan merupakan media untuk terjadinya invasi agent terhadap host. Lingkungan ini adalah lingkungan rumah sakit baik ruang rawat maupun benda-benda yang terdapat di ruangan itu. Dapat dimasukkan dalam kelompok lingkungan ini adalah: 1. Lamanya penderita dirawat di rumah sakit 2. Manusia yang berhubungan dengan penderita, baik pasien lainnya, pengunjung maupun petugas yang disamping dapat sebagai sumber penularan carrier ataupun sebagai pengantara vehicle 3. Sarana dan fasilitas perawatan dan pengobatan yang erat kaitannya dengan pola sterilisasi dan pengelolaan lingkungan hygiene dan sanitasi 4. Air, yang digunakan adalah safe water 5. Disposal bahan-bahan atau limbah yang harus dibuang yang diusahakan untuk tidak menjadi sumber infeksi 6. Udara seharusnya diupayakan agar tetap bersih, mengalir dan dengan kelembaban yang sesuai dan baik, serta bila perlu untuk ruangan-ruangan tertentu dilakukan filtrasi Pandjaitan, 2001 Secara umum faktor yang mempengaruhi terjadinya nosokomial terdiri atas 2 bagian besar, yaitu: 1. Faktor endogen umur, seks, penyakit penyerta, daya tahan tubuh, dan kondisi- kondisi lokal 2. Faktor eksogen lama penderita dirawat, kelompok yang merawat, alat medis, serta lingkungan Untuk mudahnya bagaimana seorang pasien mendapat infeksi nosokomial selama dirawat di rumah sakit dapat diringkas sebagai berikut: 1. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui dirinya sendiri auto infeksi 2. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui petugas yang merawat di rumah sakit 3. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui pasien-pasien yang dirawat di tempat atau ruangan yang sama di rumah sakit tersebut Universitas Sumatera Utara 10 4. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui keluarga pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut 5. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui peralatan yang dipakai di rumah sakit tersebut 6. Pasien mendapat infeksi nosokmial melalui peralatan makanan yang disediakan rumah sakit ataupun yang didapatnya dari luar rumah sakit 7. Disamping ke-6 cara terjadinya infeksi nosokomial seperti yang dinyatakan di atas, maka faktor lingkungan tidak kalah penting sebagai faktor penunjang untuk terjadinya infeksi nosokomial, faktor lingkungan tersebut adalah air, bahan yang harus dibuang disposial, dan udara Parhusip, 2005

2.1.2. Cara Penularan Infeksi Nosokomial