Definisi Tuberkulosis Diagnosis TB

2.3. Tuberkulosis TB

2.3.1. Definisi Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit menular , disebabkan oleh bakteri yang nama ilmiahnya adalah Mycobacterium tuberculosis . Mycobacterium tuberculosis pertama kali diisolasi pada tahun 1882 oleh seorang dokter Jerman bernama Robert Koch yang menerima hadiah Nobel untuk penemuan ini. TB paling sering mempengaruhi paru -paru, tetapi juga dapat melibatkan hampir semua organ tubuh George, 2010. Tuberkulosis merupakan salah satu infeksi oportunistik tersering pada orang yang menderita HIVAIDS ODHA di Indonesia. Infeksi HIV memudahkan terjadinya infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penderita HIV mempunyai risiko lebih besar menderita TB dibandingkan non -HIV. Risiko ODHA untuk menderita TB adalah 10 per tahun, sedangkan pada non -ODHA risiko menderita TB hanya 10 seumur hidup. Di Amerika Serikat dilaporkan angka kejadi an TB dengan infeksi menurun, 4. 4 kasus baru per 100.000 populasi total 13.299 kasus pada tahun 2007. Di RSU Dr. Soetomo, dilaporkan sebanyak 25-83. Sementara laporan Ra viglione, dkk menyebutkan bahwa TB merupakan penyebab kematian tersering pada ODHA. Dimana World Health Organization WHO memperkirakan TB sebagai penyebab kematian 13 dari penderita AIDS Dian, 2009.

2.3.2. Diagnosis TB

Menurut Oxford Immunotec 2000, diagnosis TB dibagi atas : 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Laboratorium darah rutin LED normal atau meningkat 3. Foto toraks PA dan lateral. Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis TB, yaitu:  Bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah.  Bayangan berawan patchy atau bercak nodular. Universitas Sumatera Utara  Adanya kavitas, tunggal atau ganda.  Kelainan bilateral, terutama di lapangan atas paru.  Adanya kalsifikasi.  Bayangan menetap pada foto ulang beb erapa minggu kemudian.  Bayangan milier. 4. Pemeriksaan sputum BTA Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis TB Paru, namun pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya 30 -70 pasien TB yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini. 5. Tes PAP Peroksidase Anti Peroksidase Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperoksidase staining untuk menentukan adanya IgG spesifik terhadap basil TB. 6. Tes MantouxTuberkulin 7. Teknik Polymerase Chain Reaction Deteksi DNA kuman secara spesifik mel alui amplifikasi dalam berbagai tahap sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada 1 mikroorganisme dalam specimen. Juga dapat mendeteksi adanya resistensi. 8. Becton Dickinson Diagnostic Instrument System BACTEC Deteksi growth index berdasarkan CO 2 yang dihasilkan dari metabolisme asam lemak oleh M. Tuberculosis. 9. Enzyme Linked Immunosorbent Assay Deteksi respon humoral, berupa proses antigen -antibodi yang terjadi. Pelaksanaannya rumit dan antibodi dapat menetap dalam waktu lama sehingga menimbulkan m asalah. 10. MYCODOT Deteksi antibodi memakai antigen lipoarabinomannan yang direkatkan pada suatu alat berbentuk seperti sisir plastik, kemudian dicelupkan dalam serum pasien. Bila terdapat antibodi spesifik dalam jumlah memadai makan warna sisir akan berubah. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Faktor Risiko TB