Daur hidup HIV Faktor Risiko HIV Cara Penularan HIV

2.1.5. Daur hidup HIV

Menurut Subowo pada tahun 2010, daur hidup HIV -1 dapat dibedakan dalam 4 tahap : 1. Tahap masuknya virus dalam sel. 2. Tahap transkripsi mundur dan integrasi genom. 3. Tahap replikasi memperbanyak diri di dalam sel inang. 4. Tahap perakitan dan pendewasaan virus.

2.1.6. Faktor Risiko HIV

Menurut WHO pada tahun 2011, ada beberapa per ilaku hidup yang menghasilkan risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya infeksi HIV, antara lain : 1. Hubungan seksual tanpa pelindung secara vaginal maupun anal. 2. Infeksi menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhoea, dan vaginosis bakterial. 3. Menggunakan jarum bekas dan peralatan medis lain yang mengandung HIV. 4. Menerima injeksi yang tidak ama n, transfusi darah, prosedur medis yang tidak steril. 5. Tertusuk jarum suntik secara tidak sengaja pada tenaga medis.

2.1.7. Cara Penularan HIV

Awal infeksi biasanya terjadi dengan cara paparan cairan tubuh yang berasal dari orang yang terinfeksi HIV. Virus HIV ditemukan sebagai partikel virus yang bebas dan terdapat dalam sel yang terinfeksi, dalam semen, cairan vagina dan air susu ibu ASI. Jalan penularan yang paling diketahui di seluruh dunia adalah melalui persetubuhan. Penggunaan jarum suntik bekas ya ng tercemar oleh HIV pada orang - orang yang menggunakan obat -obatan intravena, dan penggunaan darah atau produknya untuk tujuan pengobatan, juga merupakan cara infeksi yang biasa terjadi. Rute lain yang penting dalam penularan HIV yaitu berasal dari ibu yan g terinfeksi HIV kepada anaknya. Ibu-ibu tersebut dapat menularkan HIV kepada anaknya ketika mereka Universitas Sumatera Utara melahirkan atau melalui pemberian ASI Subowo, 2010. HIV juga dapat menular pada janin melalui ari-ari plasenta Depkes, 2008. HIV tidak dapat menular melalui kegiatan seperti gigitan serangga, bersalaman, bersentuhan, berpelukan bahkan beciuman, menggunakan peralatan makan bersama, menggunakan jamban bersama, bahkan tinggal serumah dengan orang yang terpapar HIV Depkes, 2008. Berbagai kegiatan yang dapat mengakibatkan penularan HIV antara lain : 1. Berhubungan seks baik secara anal maupun vaginal tanpa menggunakan pengaman dengan pasangan terinfeksi HIV. 2. Transmisi ibu terinfeksi HIV ke anak pada masa kehamilan, melahirkan dan menyusui. 3. Transmisi melalui transfusi darah yang terinfeksi HIV. 4. Penggunaan jarum suntik secara bersama -sama, tattooing, peralatan skin piercing, dan peralatan-peralatan operasi WHO, 2011. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2010, cara penularan terbanyak adalah melalui hubungan heteroseksual 51.3, Injection Drug User atau pengguna Narkoba suntikPenasun 39.6, Lelaki Seks Lelaki 3.1, dan perinatal atau dari ibu pengidap kepada bayinya 2.6.

2.1.8. Imunopatogenesis Penyakit AIDS