Deskripsi Daerah Penelitian HASIL PENELITIAN

lvi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Daerah Penelitian

Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Batas batas wilayah Kabupaten Sragen: a. Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur b. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali c. Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar d. Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam 20 kecamatan, 8 kalurahan, dan 200 desa. Secara fisiologis, wilayah Kabupaten Sragen terbagi atas: 40.037,93 Ha 42,52 : Lahan basah sawah 54.117,88 Ha 57,48 : Lahan kering Kabupaten Sragen terletak pada: 7 º 15 LS dan 7 º 30 LS 110 º 45 BT dan 111 º 10 BT Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata rata 109 M diatas permukaan laut. Sragen mempunyai iklim tropis dengan suhu harian yang berkisar antara 19 - 31 º C. Curah hujan rata-rata di bawah 3000mm per tahun dengan hari hujan di bawah 150 hari per tahun. Jumlah penduduk Sragen berdasarkan data tahun 2005 sebanyak 865.417 jiwa, terdiri dari 427.253 penduduk laki laki dan 438.164 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk rata rata 919 jiwakm2. Luas Wilayah : 94.155 Ha Luas Sawah : 40.129 Ha Tanah Kering : 54.026 Ha Dan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : a. Sebelah selatan Bengawan Solo : Luas Wilayah : 32.760 ha 34,79 lviii B Tahun 2005 sebanyak 65.935 orang B Tahun 2006 sebanyak 69.768 orang B Tahun 2007 sebanyak 73.722 orang b. Data banyaknya angkatan kerja usia 15 – 19 tahun di Kabupaten Sragen adalah : B Tahun 2004 sebanyak 67.183 orang B Tahun 2005 sebanyak 70.318 orang B Tahun 2006 sebanyak 75.693 orang B Tahun 2007 sebanyak 79.575 orang Dari kedua data tersebut diatas, baik angkatan kerja usia 10 – 14 tahun maupun angkatan usia 15 – 19 tahun dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Secara otomatis pekerja usia 10 – 14 tahun yang dikategorikan sebagai pekerja anak dari tahun ke tahun selalu bertambah jumlahnya. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kepala Dinas Tenaga kerja pada Lokakarya Komite Aksi Daerah Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak Kabupaten Sragen di Wisma BIP Tawangmangu pada tanggal 5 – 6 Desember 2008 bahwa sampai dengan saat ini jumlah pekerja anak di Kabupaten Sragen masih belum terdata secara pasti, pekerja anak tersebar baik di daerah perdesaan maupun perkotaan. Pekerja anak di daerah perdesaan lebih banyak melakukan pekerjaan di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan maupun kegiatan ekonomi di lingkungan keluarga. Pekerja anak di daerah perkotaan dapat ditemukan di perusahaan, rumah makan, pertokoan, rumah tangga sebagai pembantu rumah tangga atau pekerja industri rumahan atau industri keluarga maupun di jalanan seperti penjual koran, penyemir sepatu atau pemulung, diperoleh data mengenai mata pencaharian penduduk usia 10 tahun keatas sebagai berikut : B sektor pertanian : 241.412 orang B sektor pertambangan dan galian : 558 orang B sektor industri : 26.297 orang B sektor listrik, gas dan air : 324 orang B sektor konstruksi : 22.387 orang B sektor perdagangan : 63.747 orang B sektor komunikasi : 5.966 orang B sektor keuangan : 2.198 orang lix B sektor jasa : 112.533 orang Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi hanya mempunyai data mengenai pekerja mulai usia 10 tahun keatas. Jadi belum dapat diperoleh data secara terperinci mengenai kelompok umur tertentu yang bekerja di sektor tertentu. Data yang diperoleh bersifat global dari keseluruhan tenaga kerja yang berjumlah 474.206 orang, sehingga jumlah pekerja anak yang bekerja di sektor-sektor tersebut diatas juga belum dapat diketahui secara pasti.

3. Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen, Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen terdiri atas : a. DPRD. b. Pemerintah Daerah yang terdiri atas Bupati beserta Perangkat Daerah. Sedangkan Perangkat Daerah terdiri atas: a. Sekretariat Daerah termasuk didalamnya Staf Ahli Bupati; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat Kabupaten; d. Dinas Daerah, terdiri dari : 1 Dinas Pendidikan; 2 Dinas Kesehatan; 3 Dinas Pekerjaan Umum; 4 Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah; 5 Dinas Sosial; 6 Dinas Pertanian; 7 Dinas Peternakan dan Perikanan; 8 Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika; 9 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 10 Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah; 11 Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah; 12 Dinas Pariwisata, Kebudayaan , Pemuda dan Olah Raga; 13 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 14 Dinas Kehutanan dan Perkebunan. lx e. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit 1 Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan adalah : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA; Badan Kepegawaian Daerah BKD; Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesbangpolinmas; Badan Perijinan Terpadu BPT Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa BKBPMD; Badan Pendidikan Pelatihan, dan Penelitian Pengembangan Badan Diklat Litbang; Badan Lingkungan Hidup Badan LH; Badan Pelaksana Penyuluhan Bapeluh; Badan Pemberdayaan Usaha Milik Daerah BPUMD . 2 Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor adalah : Kantor Ketahanan Pangan ; Kantor Perpustakaan Daerah; Kantor Pengelola Data Elektronik; Kantor Arsip dan Dokumentasi. 3 Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah f. Kecamatan; g. Kelurahan; h. Satuan Polisi Pamong Praja.

4. Implementasi Peraturan Bupati Sragen Nomor 30 Tahun 2008 tentang

Komite Aksi Daerah Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak Kabupaten Sragen Bab IV Pokok-pokok Konvensi butir 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO Nomor 182 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak menyebutkan bahwa “Negara Anggota ILO yang mengesahkan Konvensi ini mengambil tindakan segera dan efektif untuk